Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 11 tahun yang lalu
Memotret tempat yang sudah pernah difoto fotografer lain sebelumnya tak sebangga memotret tempat yang belum pernah difoto secara serius oleh fotografer. Karena itulah Fotografer.net (FN) menyambut antusiasi inisiatif Komandan Kodim (Dandim) 0318 Natuna Letkol Inf Hendra Heryana menggelar photo trip di Natuna. Lagipula belum pernah ada photo trip di Natuna yang dipublikasikan luas, seperti di FN, dan diorganisir secara serius.
Berkat dukungan Bupati Natuna Ilyas Sabli dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Natuna, serta Komunitas Photography Natuna (KPN), maka FN Goes to Natuna bisa digelar pada 29 Mei - 1 Juni 2013. Menggunakan offical airline Sky Aviation sebanyak 11 fotografer dari berbagai daerah di Indonesia tiba di Bandar Udara Ranai, Natuna untuk menjelajah pulau terluar Indonesia ini.
Ketibaan rombongan fotografer FN Goes to Natuna di Bandar Udara Ranai disambut tarian khas Natuna, berikut tradisi makan sirih. Hadir menyambut para fotografer FN Dandim Natuna Letkol Inf Hendra Heryana dan Kepala Dinas Pariwisata Kab Natuna Drs Syamsul Hilal. Seluruh fotografer lantas diterima di ruang VIP Bandar Udara Ranai dan disambut Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai Kol Laut (P) Agoeng Moh Kancana S dan Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Ranai Letkol Psk Tri Bowo Setyo Cahyono.
Mengawali perjalanan di Natuna, rombongan fotografer FN Goes to Natuna mengunjungi Batu Alif, deretan tumpukan batu granit yang terbentuk secara alami. Terkenal juga dengan nama Alif Stone Park, tempat ini bisa dicapai dengan berjalan kaki dan relatif lebih mudah ditempuh ketimbang batu-batu granit di Pulau Belitung. Dinas Pariwisata Natuna menghadirkan 2 model berpakaian adat untuk difoto di landmark khas Natuna ini.
Hari kedua diawali dengan memotret matahari terbit di Pulau Senoa, sekitar 20 menit perjalanan dengan kapal pompong. Sebagian fotografer memotret slow speed dan sebagian lagi memotret sunrise dengan garis pantai berhiaskan jejak penyu yang baru kelar bertelur. Sementara ada beberapa fotografer yang langsung berendam bersama kamera kedap air, cara kreatif memotret matahari terbit di pantai nan indah dan bersih ini.
Keceriaan di Pulau Senoa berlanjut dengan snorkeling dan fun dive Durasi penikmatan bawah air Pulau Senoa ini malah lebih lama ketimbang memotret sunrise, yang hanya sekitar 1 jam saja. Cuaca cerah dan visibility jernih membuat para fotografer FN Goes to Natuna betah dan berfoto santai di bawah air. Dinas Pariwisata Natuna meminjami 5 set lengkap perlengkapan selam, termasuk tangki udara.
Sarapan dinikmati di pulau kecil tak berpenghuni ini. Sejumlah fotografer yang tak menyelam, lanjut hunting foto di darat. Hunting hari kedua berakhir di makan siang, lantaran hujan turun deras hingga matahari terbenam. Meski begitu, rombongan lengkap fotografer tetap mengunjungi lokasi sunset di Penagi, berharap Gunung Ranai di latar belakang menampakkan keindahannya.
Sunrise di hari ketiga tak terlalu berhasil lantaran matahari bersembunyi di balik awan tipis di Senubing. Tanpa buang waktu, FN Goes to Natuna lantas banting setir ke Pasar Induk Ranai, satu jam lebih awal dari jadwal. Beruntung pasar ini amat fotogenik dan para pedagang ramah dan bersahabat. Tak puas dengan landscape, terganti dengan foto-foto human interest yang sukses.
Sesuai dengan adat yang pertama kali dicetuskan oleh FN, maka fotografer FN Goes to Natuna pun menggelar bedah foto. Berlokasi di Markas Kodim 0318 Natuna, para fotografer berdiskusi dan berbagi pendapat perihal foto-foto yang dibuat selama 2 hari. Ruang yang lapang dan nyaman di Makodim Natuna membuat fotografer tak sadar jam sudah menyentuh waktu ibadah shalat Jumat.
Para fotografer yang muslim beribadah Jumat di Masjid Agung Natuna yang indah dan megah. Sementara rekan-rekan mereka yang lain menghabiskan waktu memotret arsitektur masjid ini hingga ibadah usai.
Hari ketiga diakhiri dengan agenda berlayar ke Pulau Selentan di selatan Pulau Bunguran, pulau terbesar di Kepulauan Natuna. Dalam perjalanan, rombongan fotografer mampir memotret di kampung nelayan Cemaga. Tiba di Pelabuhan Selat Lampa sore hari, kapal milik Pemkab Natuna sudah menanti.
Kapal VIP yang biasanya mengantar para pejabat ini, dipinjami Bupati agar fotografer bisa lekas tiba di tujuan dengan nyaman. Perjalanan rombongan FN Goes to Natuna disertai pula Danramil setempat dan kepala desa.
Para peserta FN Goes to Natuna (dari kiri ke kanan): Niky Tanjung (Jakarta), Eka Sanusi (Jakarta), Nico Wongso (Surabaya), Muji Prasetyo (Jakarta), Adi Tjahjana (Cirebon), Ano Sajid (Jakarta), Inayat Taufik (Jakarta), Kristupa Saragih (FN HQ), Rosita (Lampung), Lie Tjhai Jean (Jakarta), KS Foto (Batam). Foto oleh Nico Wijaya (FN HQ), di apron Bandar Udara Ranai, Natuna
Ucapan terimakasih kepada:
Komandan Korem 033/WP Brigjen TNI Deni K IrawanBupati Natuna Ilyas SabliKomandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai Kol Laut (P) Agoeng Moh Kancana SKomandan Kodim 0318 Natuna Letkol Inf Hendra HeryanaKomandan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Ranai Letkol Psk Tri Bowo Setyo CahyonoKomisaris Utama Sky Aviation Yusuf ArdhiPimpinan Sky Aviation Evolution Team Rakhmat IchsanKepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Drs Syamsul HilalKepala Staf Kodim (Kasdim) 0138 Natuna Mayor Inf Syafrudin ManurungKomandan Koramil (Danramil) 01 Ranai Kodim 0318 Kapten Inf NartaKomandan Unit Intel Kodim 0318 Natuna Lettu CHB Baginda SitanggangJajaran prajurit Kodim 0318 Natuna dan Batalyon 134 Tuah Sakti
Para staf Dinas Pariwisata Kabupaten NatunaPara staf Humas Pemkab NatunaPara staf Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna
Berita tentang FN Goes to Natuna:
Korem 033/WP: 29 Mei Kodim 0318/Natuna Adakan Kegiatan FNX Goes to Natuna
Korem 033/WP: 1 Juni Kodim 0318/Natuna > FNX Goes to Natuna