Oleh: Agus Lopuhaa (5518) 12 tahun yang lalu
Tugu Trikora menjadi saksi bisu dari sejarah Bangsa Indonesia. Tugu ini dibangun sebagai penghargaan atas tentara-tentara asal Maluku yang penuh dengan perjuangan merebut Irian Barat (Papua) ke pangkuan Ibu Pertiwi. Andaikan pula tugu ini bisa berbicara, maka ia akan menceritakan pula sejarah kelam yang pernah dialami oleh anak negeri Maluku. Sebab di titik tugu ini, anak negeri Maluku pernah ada dalam pertikaian yang berkepanjangan, menjadi arena perang antar anak negeri Maluku. Dari Tugu Trikora FNers memulai FN Street Hunting Dari Ambon MAluku untuk Indonesia (DAMAI) dengan semangat "Perbedaanlah yang membuat kami satu".
Waktu menunjukkan pukul 14.00 wit, para peserta mulai berdatangan di tengah panasnya terik matahari untuk melakukan registrasi. Kehormatan besar bagi kami, salah satu member FN yang juga sebagai Kadansat Brimob Polda Maluku menjadi orang pertama yang melakukan registrasi. Atas jasa beliau pula maka kami diberikan tenda oleh Kasatlantas Polda Maluku sebagai tempat registrasi. Selanjutnya, peserta yang lain dengan antusias mengisi data peserta sambil diselingi canda dan tawa antar peserta yang berasal dari berbagai komunitas fotografi di kota Ambon. Bahkan ada satu peserta yang berasal dari kota Bula, Pulau Seram, yang karena kecintaannya kepada FN rela menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk mengikuti FN Street Hunting.
Tepat pukul 15.00 wit, setelah satu jam melakukan registrasi, para peserta siap bergerak melaksanakan FN Street Hunting Damai. Diawali dengan sambutan moderator FN Om Embong Salampessy, dan doa yang dibawakan oleh Pdt. Reza Syaranamual, FN Street Hunting DAMAI dimulai. Dengan penuh keceriaan dan kebersamaan, para peserta kemudian melakukan foto bersama dengan latar belakang Tugu Trikora. Keceriaan dan kebersamaan tanpa perbedaan itu pula yang membuat peserta mulai menyusuri jalan-jalan di Kota Ambon, seperti Pohon Puleh, Jalan Baru Soabali, Seilale, Masjid Al Fatah dan finish di Gong Perdamaian. Tercatat 41 peserta yang terdaftar, namun di tengah jalan ada beberapa fotografer yang kemudian bergabung sehingga menjadi 50 orang.
Pergerakan FNers menarik perhatian warga masyarakat, yang seakan bertanya kegiatan apa yang sementara dilakukan. Tak ayal, kami harus menjelaskan kegiatan ini kepada masyarakat sekaligus juga sosialisasi tentang FN kepada masyarakat. Mereka sangat menyambut dengan antusias kegiatan ini. Oleh karena itu terkadang mereka meminta untuk dipotret sebagai kenang-kenangan, bahkan terkesan "mengamankan" jalannya pelaksanaan FN Street HUnting DAMAI. Cengkrama FNers dan masyarakat inilah yang memungkinkan kami terus mengkampanyekan Perdamaian dengan cara membagi-bagikan poster-poster berisi ajakan damai. Baik di rumah warga maupun di beberapa dinding ruko, poster-poster itu ditempelkan dan menjadi perhatian warga. Beberapa warga ketika ditanya soal gerakan damai ini, malah menyatakan kesetujuannya dan berharap kegiatan ini terus dilakukan. Sungguh, ini menjadi kebanggaan bagi kami bahwa dengan fotografi, kampanye perdamaian itu bisa disebarluaskan kepada masyarakat dan mendapat sambutan baik dari mereka.
Sesekali FNers sangat serius ketika ada moment yang bagus, namun pula sesekali mereka bercengkrama sambil narsis-narsisan di jalan raya. Saling candid seakan sudah menjadi makanan mereka, disamping mengabadikan moment-moment penting. Rasa kebersamaan dan perdamaian yang tercipta di antara sesama fotografer dan masyarakat, menunjukkan bahwa Maluku adalah tanah yang penuh damai. Perbedaan bukan menjadi pemisah bagi kami, tetapi justru kami sangat meyakini bahwa karena perbedaan itu merupakan anugerah Tuhan, dan karena perbedaan itulah yang membuat kami satu.
Perjalanan FN Street Hunting DAMAI sampai pada titik akhir, Gong Perdamaian Dunia. Pemilihan gong perdamaian sebagai titik akhir memberi makna bahwa kami tetap menabuhkan gaung perdamaian untuk Indonesia dan dunia. Seakan peristiwa pahit yang terjadi di Tugu Trikora beberapa tahun yang lalu itu telah kami lupakan. Harapan besar dalam semua benak kami adalah menciptakan perdamaian yang sejati di bumi Maluku, Indonesia dan Dunia.
Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Fotografer.net yang telah mempercayakan kami di Ambon untuk pelaksanaan hunting ini. Juga kepada Pak Rudy Hariyanto, Kadansat Brimob Polda Maluku, Kasatlantas Polda Maluku atas partisipasinya. Demikian pula rasa terima kasih kami kepada Lembaga Antar Iman Maluku (LAIM) yang sudah memfasilitasi kami dengan poster-poster perdamaian. Kami patut memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh komunitas fotografi di Ambon: Maluku Photo Club (MPC), Amboina Photo Community (APC), Pardiedoe SR dan seluruh penggiat fotografi di Ambon yang tak dapat kami sebutkan satu demi satu. Rasa terima kasih kami kepada seluruh masyarakat Kota Ambon yang telah berpartisipasi sehingga FN Street Hunting DAMAI bisa sukses.
Dari Ambon MAluku untuk Indonesia, damai selalu tercipta.... Sampai Ketemu lagi di FN Street Hunting DAMAI tahun 2013.
Salam Keker
Peserta FN Street Hunting DAMAISH Foto Keluarga di Tugu Trikora
Foto Keluarga di Gong Perdamaian Dunia