Sharing - XZ1

Oleh: Wisnu Purwanto (1980)    12 tahun yang lalu

  0 

Saya ingin sharing informasi dan beberapa jepretan kamera ini, sayang topik mengenai kamera ini sebelumnya sudah ditutup. Jadi terpaksa buat topik baru.

Kamera seperti ini sebetulnya yang saya tunggu-tunggu 4 tahun yang lalu untuk menggantikan Olympus SP-350 - yang selalu saya gunakan untuk mengambil foto-foto bawah air saat diving trip. Kamera ini sangat ideal untuk diving karena berukuran kompak, zoom nya juga tidak terlalu besar (zoom tinggi tidak produktif untuk bawah air), serta didukung oleh underwater housing berkualitas tinggi dari Olympus yang harganya relatif "murah".

Namun ternyata pengganti SP-350 tidak sesuai harapan saya - sangat tidak sesuai untuk bawah air. Kekecewaan ini juga dialami penggemar olympus lainnya yang menggunakannya untuk bawah air. Sehingga mereka, termasuk saya terpaksa meninggalkan olympus, dan umumnya beralih ke canon G9.

Peluncuran PEN series, terutama EPl-1 kembali mampu merebut hati banyak orang - termasuk saya. Memang kamera ini cukup kompak, termasuk housingnya juga jauh lebih kecil dibanding DSLR - namun untuk pemakai amatiran seperti saya, selain menawarkan sejumlah kelebihan - penggunaan lensa tertentu juga memberikan keterbatasan object. Misalnya, saat pakai lensa 7-14mm Panasonic, saya tidak bisa berbuat apa-apa ketika menemui object berukuran kecil, misalnya nudibranch (lintah laut) yang sangat indah.

Peluncuran XZ-1 menempatkan kembali Olympus sebagai pemain untuk underwater fotography kelas kompak, setelah tercampak selama 3 tahun. XZ-1 memiliki ukuran sensor yang lebih besar dibanding pesaing utamanya, pilihan RAW, lensa yang lebih cepat, ukuran sangat kompak, desain sederhana dan fungsional, serta UW housing berkualitas tinggi (jauh lebih baik kualitasnya dibandingkan housing standard dari Canon).

Meskipun demikian, untuk penggunaan bawah air terdapat beberapa kekurangan, antara lain:

  • Internal Flash tidak berfungsi untuk mode super macro. Untuk macro bawah air, internal flash ini sangat dibutuhkan untuk mentrigger strobe (slave). Apalagi housing olympus tidak memiliki bulk head utk hot shoe connection.
  • Manual/Custom WB sangat sulit digunakan - apalagi untuk kedalaman lebih dari 5 m. Terpaksa harus di set ke RAW dan kemudian WB baru diatur saat pemrosesan.
Belum ada komentar