Oleh: Marrysa Tunjung Sari (25969) 14 tahun yang lalu
Tidak bisa berkata-kata banyak. Saya hanya terdiam setiap kali datang berkunjung ke beberapa kebun binatang yang dikelola oleh pemerintah kita. Bagaimana bisa menjerit, sementara dalih lapangan pekerjaan masih jauh lebih santer. Manusia dalam satu negara itu dilihat dari bagaimana ia menghargai sejarah dan alamnya. Apa yang bisa saya lihat dari saya, manusia Indonesia. Sejarah saya terbengkalai tanpa ada penghargaan di kota tua. Indonesia yang katanya negara dengan hutan dan laut yang kaya tidak terlihat begitu nyata jika saya melihat laut yang penuh sampah. Museum Bahari yang tidak jelas memamerkan apa, kebun binatang yang menaruh binatangnya seperti seonggok kayu dan gedung tua yang nyaris roboh penuh dengan coretan. Dari kebun binatang saya ingin coba membagi kepedihan mereka. Apa yang bisa kita lakukan? Mereka pun ada disana untuk mengedukasi manusianya.....tapi mereka bisa jadi perwakilan atas teman-teman mereka yang nyaris punah di hutan. Teringat sebuah ungkapan: "We have enslaved the rest of animal creation and have treated our distant cousins in fur and feathers so badly that beyond doubt, if they were to formulate a religion, they would depict the Devil in human form." - William Ralph Inge Inilah cerita mereka.....