[review] FPE 21 Mei 2010

Oleh:  Aprison (18448)    13 tahun yang lalu

  0 

Saya lanjut belajar review weekend. Just my personal opinion. Barangkali teman2 punya pendapat lain. Saya berusaha se-objektif mungkin tanpa melihat poin fotografer maupun reputasinya. Tujuannya: belajar sama-sama.

#Beauty Tanjung Layar#: Penggunaan bulb yang menarik. Adanya efek vinyet itu saya rasa karena penggunaan lensa lebar dengan pake CPL. Jadi rada vinyet. Mungkin itu juga yang diinginkan fotografernya. Atau malah tak bisa dielakkan karena CPL nya cukup tebal atau ditumpuk tumpuk dgn filter lain. Mengenai pembagian horizon. Saya prefer untuk tidak membagi dua langit dan laut. Aturan 1/3 mungkin akan saya terapkan. Saya akan turunkan horizon lagi kebawah.
Tapi sekali lagi, tidak ada aturan yang baku dalam fotografi sejauh yang moto menikmatinya dan puas atas jepretannya. Penggunaan Bulb pada saat awan bergerak, akan menimbulkan efek menarik karena bisa menimbulkan “trail” atau jejak seperti pesawat melintas di langit. Sepertinya tidak ada pergerakan awan di sini. OE di langit saya rasa masih tolerable dan belum kategori wash out. Itu pendapat saya pribadi.

#Menuju Senja#: Tonalnya seperti menggunakan Nik Software. Kaki, baju, topi, tas, semuanya ketimpa warna yang sama. Sejujurnya, saya nggak pengen ada wanita itu. Terasa cukup menggangu. Bagi saya, Point of Interest (POI) jadi terbelah dua. Ngeliat wanitanya, abis itu ngeliat kontur di ujung sana. Mata saya bolak balik karena ada dua POI. Coba kita bayangkan kalau tanpa wanita itu. Tonal cakep, ketajaman cakep.

#The Bridge#: Apalah arti sebuah nama kata seorang sastrawan terkenal. Waktu saya melihat judul foto, saya langsung lihat jembatan. Ternyata POI nya orang2 naik sepeda tersebut. Kadang2 sebuah nama bisa memperkuat sebuah foto atau malah sebaliknya. Tapi kita setuju bahwa foto ini bagus. Lupakan masalah judul foto. Tapi saya lebih setuju judulnya diganti “Quantum Leap”. Kesannya orang2 naik sepeda itu baru keluar dari sebuah lorong waktu. Cahaya di ujung itu bisa memperkuat kesan “loncatan” waktu tersebut…hehe

#Explosione#: Apalah arti sebuah nama? Tapi saya rasa judulnya salah. Saya cari di kamus John M. Echols, tidak ada kata tsb. Yang ada adalah “EXPLOSION” tanpa “E”. Kalau lihat judul foto dan cek lagi ke judul di frame, malah tertulis “ESPLOSIONE”. Salah lagi. Atau ada hubungan dengan bahasa di luar Inggris?
Forget it. Kita focus lagi ke fotonya. Foto ini menurut saya unik dengan BW. Terlepas dari teknik SS yang digunakan.

#Si Pencari Ikan#: Apakah sebuah foto Dead Center salah? Nggak juga. Kadang2 sebuah foto juga perlu “ruang”. Maksud saya, mungkin fotografernya ada foto lain yang lebih lebar ruangnya agar memberikan kesan gerak? Cropnya terlalu ketat menurut saya. Akan lebih bagus kalau ada kesan perahu bergerak dari frame atas ke bawah. Artinya diberikan ruang sedikit di frame bawah agar terkesan ada ruang untuk kesan “moving” dari perahu tersebut. Cipratan air menunjukkan perahu itu lagi bergerak. Kalau tidak diberikan ruang, kesannya malah langsung nabrak frame bawah.
Saya suka dimensi foto ini.

#Let’s rock#: Motret orang surfing nggak gampang. Yang jelas butuh lensa tele. Atau ikut nyemplung dan resiko kena kepala oleh papan surfing seperti yang dialami seorang fotografer.
Foto ini menurut saya over sharpening. Keliatan dari air yang terasa “crispy”. Apakah di air sebelah kanan itu bukan efek “Halo” karena over sharpening? Atau itu batas air ya? Foto ini tidak tajam walaupun sudah dicoba di crop? Mungki butuh TC juga sehingga waktu crop tidak mengurangi ketajaman gambar. Untuk objek foto orang yang jaraknya sudah infinity dari lensa, sepertinya akan menimbulkan kesan tidak tajam waktu di crop.
Pak Hardijanto nggak pake CPL utk mengatasi over di air? Kalau melihat keterangan Filter: “tidak ada”.
Terus terang, saya belum pernah moto surfer, jadi nggak tau tingkat kesulitannya. Kebiasaan moto burung imut2... Saya hanya review dari hasil foto (ketajaman, exposure, dll).

Akhir kata: I appreciate to all of you, FPE. Apapun hasil foto anda, anda telah berusaha keras memindahkan ke dalam kamera dan menjadi sebuah foto. Saya belum tentu lebih baik dari yang moto karena saya tidak tau tingkat kesulitan waktu mengambil gambar.

Sebuah review dari saya, bukan berarti saya lebih hebat dari anda semua. Semata mata agar kita belajar bersama sama daripada ngeributin yang tidak signifikan (sering PM, FPE Facebookers, FPE Inviter dll). Mari bicara Triangle Fotografi , komposisi, dll dari sebuah foto yang telah susah payah diambil teman2 FPE. Semoga review dari kita, membuat hasil foto menjadi lebih baik. Ambil yang baik, buang yang jelek. Semoga saya bisa memberikan sedikit sumbangan kepada yang merasa nubie dgn review ini...:)

--You don’t take a photograph, you make it—Ansel Adam. Artinya? Jangan asal jepret.
-- Mari bikin foto yang “berbicara”. Jangan keluar rumah dengan kepala kosong tapi usahakan minimal ada konsep – Arbain Adam…eh, Arbain Rambey.

TAG LESS DO MORE.......................HAVE A NICE WEEKEND....

Belum ada komentar