Muka
Galeri
Galeri
Foto Terbaru
Menurut Negara
Menurut Provinsi (Indonesia)
Menurut Kamera
Menurut Lensa
Foto Pilihan Editor
Daftar Kategori
Abstrak
Arsitektur
Budaya
Olah Digital
Fashion
Humor
Interior
Jurnalistik
Komersial
Landscape
Lubang Jarum
Makro
Manusia
Model
Nature
Olahraga
Panggung
Pedesaan
Perkotaan
Pets
Potret
Satwa
Snapshot
Still Life
Stock Photo
Transportasi
Wisata
Lain-lain
Bawah Air
Pernikahan
Forum
Forum
Topik Terbaru
Artificial Intelligence
Photography
Bincang Bebas
Pengumuman
Fotografi Umum
Konsep dan Tema
Olah Digital
Fotografi Hitam-Putih dan
Teknik Kamar Gelap
Abstrak & Still Life
Eksperimen & Special
Effect
Infra Red
Jurnalistik & Olah Raga
Landscape, Nature & Satwa
Makro
Manusia (Portrait & Human
Interest)
Model, Fashion & Wedding
Strobist
Street Photography,
Perkotaan, Arsitektur
Underwater
Lomba Foto
Seminar/Workshop/Pameran
Hunting
Kumpul FN & Ucapan
Liputan Acara
Canon
Nikon
Olympus
Fujifilm
Sony
Merk Lain
Asesoris Fotografi
Studio Lighting
Printer & Scanner
Artikel
Artikel Terbaru
Seputar Fotografer.net
FN Video
Berita Fotografi
Portfolio dan Photo Story
Teknik Fotografi
Opini dan Editorial
Exposure: Be Inspired
Exposure: Photo Essay
Exposure: My Project
Exposure: Traveling
Exposure: Perangkat Foto
dan Olah Foto
Cari:
Galeri
Forum
Artikel
Register
Login
Home
Forum
Street Photography, Perkotaan, Arsitektur
[Berbagi] JakartaKu Banjir Lagi
[Berbagi] JakartaKu Banjir Lagi
Oleh:
Deria Lexon Aritonang, Derry
(11757)
14 tahun yang lalu
0
7 Januari 2010
Hujan lebat di minggu pertama tahun baru selama 1 jam yang mengguyur Jakarta sore itu cukup membuat warganya kelabakan.
Klasik memang, atau bisa jadi cerita malam untuk sang istri saat tiba di rumah.
Macet, angkutan umum langka, basah kuyup, ojek payung, dan pak ogah yang menjamur –sementara pak Polisiku seperti peronda yang menarik sarungnya menjelang subuh–
Melintasi jalan MT. Haryono dengan bis ex Jepun yang berjalan bagai siput saat jalanan normal, kini harus dilalui dengan jalanan yang penuh, seolah seluruh penduduk kota ini tumpah ruah di jalan. Hampir 1 jam pak sopir berjuang membawa kami sampai di cawang, pemberhentian terakhir bis ini.
Ternyata kemacetan tadi ada biang keroknya, di depan kantor Perumnas separuh jalan digenangi air setinggi lutut. Dan di lajur berlawanan tepat di bawah kolong seluruh jalanan tergenang air.
Ah… kau air, bercanda saja sore-sore begini. Tak tahukan kau aku rindu bertemu istriku di rumah….
Belum ada komentar
Error Found
×
×
Login
Email address/Username:
Password:
Ingat saya