Oleh: Banu Sidharta (3898) 14 tahun yang lalu
Dear All…., Para FNers yang saya hormati mulai dari yang Profesional /Senior sampai Newbie yang Hebat – hebat. . . . . . . . , Pada posting ini saya ingin Share tentang Prewedding Photography / Atau photo Pranikah / sebelum menikah…, ( yang jelas bukan Prakawin…,Hehehehehehehehe..) Pada masa sekarang ini banyak bermunculan Photographer – Photographer prewedding muda yang kreatif ( Menciptakan Konsep ) mulai dari yang bernaung di bawah satu agency sampai Freelance Photographer. Saya pribadi mengakui sangat salut pada kreatifitas para Photographer pada saat ini, Banyak saya lihat hasil –hasil yang mencengangkan ( GUMONN….( BAHASA PRANCIS / JAWAnya Iba dan kagummm. . . . hehehehehehe) . Prewedd Photography pada masa ini sungguh sangat bagus dan Hebat – hebat secara hasil , Seluruh agency dan Photographer Freelance berlomba – lomba menawarkan hasil Photography yang Amazing Mulai dari Konsep dan Hasilnya.. Saya pribadi sebagai Photographer merasa sangat terpacu untuk membuat satu hasil karya Prewedd Photography yang Kreatif ( Bersaing secara Positif ) . . . , Tapi terkadang saya masih merasa “ Prihatin “ dengan keadaan Para Photographer Freelance yang secara hasil bisa dikatakan “ wow…/ Luar biasa Bagusnya karya yang Dihasilkannya “ dan Gear yang dipake bisa dikatakan minim ( Kamera Entry , lensa yang Terbatas , dan Equipmentnya juga minim ),belum lagi mereka sanggup merealisasikan keinginan Client dan hasilnya sangat “ EXcelent “ . Tapi saya Pribadi sangat salut dengan Photographer Seperti itu . Karena mereka benar – benar memainkan skill / Feeling dan Tekhnik Lighting yang sebenar –benarnya di mana Kita ketahui semuanya bahwa Photography itu berbicara “ CAHAYA “ .Bukan maksud saya untuk Mengatakan bahwa Photographer yang bersenjatakan Gear yang OK Tidak bisa menghasilkan Karya yang “ Amazing / Excelent “. Karena pada intinya, tiap Kita make GEAR yang OK pasti akan Lebih nyaman dengan Fitur – fitur yang dapat membantu kita, baik secara tekhnis pelaksanaan ( Khusunya pada Kondisi Low light / minim cahaya) dan Secara hasil…., Seperti Contohnya ( saya menggunakan contoh Canon , Karena saya Canon User ) Ketika kita memotret .., Katakanlah memakai Eos 450D dengan Kit Lens , Tentunya akan Jumping rasanya ( Lebih Enak ) Ketika kita memakai Eos 5 D mark II dengan Lensa L series. Tapi tetap saja Ketika Kita motret ,Kita harus melihat Lighting directionnya /arah cahaya dari satu atau banyak lokasi sessi pemotretan ,Sebelum kita Memutuskan angle dan Menekan Tombol Shutter sambil menyerukan “ Good , Good †pada calon Pengantin . Untuk Potret Prewedd saat Ini , Saya memakai Canon Eos 50 D dan Eos 450 D (untuk IR ( Infrared )Photo). Lensa & perlengkapan yang cenderung/Banyak saya pakai untuk Pemotretan Prewedd Outdoor : 1.EF 70-200mm f/2,8 L IS USM ( Portrait angle dan Candid ) 2.EF 24-70mm f/2,8 L IS USM ( wide angle ) 3.EF S 55-250mm f/4-5,6 IS 4.EF S 18-55mm f/3,5 IS ( wide Angle ) 5.Speedlight 430 EX II untuk lampu tambahan outdoor 6.2 set Yungnou Flash Trigger Dengan Alat – alat seperti di atas, terkadang saya Tidak bisa merasa puas ,walaupun Client sudah suka dan deal untuk Dipilih & milih yang itu yang ini mas…. , diretouch , dipasang di undangan/dicetak . Mengapa saya merasa demikian ??kadang saya merasa kurang pas dan kurang memperhatikan Lightingnya terutama available Light di lapangan . Jadi dan So menurut saya …, Photography ( Khusunya Prewedd ) kita ga berbicara Soal “ GEAR / ALAT †( asalkan masih Kamera DSLR dengan Lensa yang terpasang) yang kita pake . Tapi lebih dari Itu semua dan Lebih Kompleks Kita harus ( Hukum mati buat Prewedd Photographer ) mengangkat “ MOOD “ sang mempelai…, Biar hasilnya keliatan Bercerita kalo mereka lagi “ Having LOVE for 4ever Gitu LwOch “ dan 1 hal yang menurut saya sangat penting di dalam setiap sesi Prewedd adalah melihat Arah cahaya / Lighting direction dari available Lightnya , kenapa saya bilang begitu…, karena dengan melihat arah cahaya kita bisa menciptakan dan harus menciptakan suasana yang dramatis .Apakah kita akan memanfaatkan sidelight ( cahaya dari samping ) atau Backlight ( cahaya dari belakang ) . Terlepas dari itu semu , untuk pencahayaan memang bisa diatasi dengan DI ( Digital Imaging) namun tidak semua Photo bisa diatasi dengan DI , bila hasilnya dirasa kurang maximal baik dari kita ( sebagai Photographer ) dan baik dari Client / customer . Jadi ada baiknya jika kita memadukan / meMIX keinginan client yang begitu dengan Konsep kita yang begini , 1 sisi kita bisa bermain Lighting dan Untuk Client ,mereka bisa mendapat 1 Photography yang high Quality secara cahaya dan Quality for Their wants / keinginan mereka , Percuma dunx.., kita ( Photographer ) udah dibayar mahal – mahal dan dipercaya untuk merekam moment terbahagia buat mereka tapi kita ga bisa maximal apalagi kalau hanya beralasan “ Alat gue ga lengkap / terbentur dengan Gear “…. ENAKNYA DIDERECT ( Atur Pose ) / GA YA…??? Kadang hal ini masih jadi 1 masalah untuk beberapa Photographer ( Termasuk saya ) . Banyak kita jumpai Foto – foto Prewed yang Pose mempelainya ga Relax / Kurang gimana gt lwoh.., Atau lebih tepatnya masih keliatan Kaku dan terkesan “ malu –malu dengan pasangannya “ . Masalah ini kadang – kadang bisa karena kekurangan kita Sebagai Photographer atau kekurangan sang Client / Pasangan yang gayanya emang malu –malu ( Kalau 1 masalah ini ,harus pinter-pinternya kita Photographer Berinteraksi dan mendongkrak mood mereka) . Jika dari kekurangan Photographer , Saya katakan “ YANG KITA POTRET ITU BUKAN MODEL & JANGAN DIRECT / MENGATUR MEREKA ,TAPI AMBIL EKSPRESINYA & CERITA CINTA DARI MEREKA BERDUA “ , Tidak semua client / pasangan bisa bergaya OK dan Luwes di depan kamera ,Kalaupun itu pasangan photomodel yang mau married / pasangan yang biasa dipotret ( Kita beruntung , Ga usah banyak – banyak mikir tentang gaya, mereka udah gaya sendiri … Hehehehehehe…) . Di dalam sessi Prewedd sebaiknya kita melakukan brandstorming / Omong – omong Konsep sambil mengamati gestur & Wajah calon Client , Supaya kita bisa muter Otak buat mikirin “ Best Anglenya mereka berdua enaknya gimana yaw ?? †.Jangan sampe kita mati gaya pada saat sessi Berjalan , Jangan ada kata – kata / omongan yang membuat mereka berdua jadi lost Mood ( Mas/mbak…, gayanya kug gitu sich, jelek… , wahhh…., mbaknya kalo rambutnya Lurus tambah cakep daripada kaya Begitu…, Dsb yang membuat mereka jadi ga nyaman pada saat sessi berlangsung ), Cukup katakan “ Mas / mbak Bisa tolong bergaya yang lain ,yang Lebih Seru / Asoy /Romantiz mungkin ?? “ sambil kita ajak bercanda ( jangan sampai menyinggung & membuat mood mereka Cauu /Ilang†). Untuk Lebih efektif mendapatkan hasil yang maximal ,Ada baiknya jika dalam Sessi, Kita mengambil secara candid / snapshot ( Tapi semua harus berdasarkan persetujuan saat Brandstorm ) . Karena dengan Candid kita bisa mendapatkan sebuah foto yang benar – benar natural secara ekspresi . Dan 1 hal yang biasa Kelupaan dalam setiap sessi ( Terutama pada sessi – sessi photo yang tidak memakai jasa make up) , Kita kelupaan untuk melihat ,Apakah client kita wajahnya keringetan / berminyak , Ada baiknya kita menyuruh 1 dari mereka untuk sering – sering membersihkan wajah dengan Tissu / Oil Papper saat istirahat atau ketika sessi Berlangsung jika keringat mulai mengucur dan kelihatan pada hasil Photo ,Jika Minyak / keringat wajah terlihat, akan mengganggu dari segi hasil dan Terkesan “ Cape / Lelah dan ga fresh “. So . . . . , Bagi Teman – teman yang ingin masuk / nyobain Prewedd Photography ,saya Ucapkan : Selamat Berexplorasi dengan Tema dan Berexplorasi Untuk menciptakan foto tanpa sebuah batasan . Begitu dulu sharing dari saya ….., Segala kekurangan / kesalahan di dalam kata – kata , jika ada yang menyinggung. Mohon maaf yang Sebesar – besarnya . tapi saya Tidak ada maksud sama sekali untuk Menyinggung . Jika ada statemen / Pikiran saya yang Keliru .., Mohon dikoreksi dengan cara yang sopan Terimakasih untuk yang sudah mampir dan Membaca posting ini Salam Fotografi Indonesia MAJU TERUSSS……!!!!!!!! Banu , Fotografer CRAYON Creative – Indonesia .