Oleh: Yadi Yasin (116383) 14 tahun yang lalu
Dalam photography, banyak dari kita yang yang begitu mendengar kata landcsape, apa yang terpikir atau yang terbayang adalah sebuah foto pemandangan alam yang merepresentasikan suatu view yang seluas-luasnya. Biasanya untuk mencapai tujuan tersebut, cara seorang fotografer untuk mendapatkan pemandangan yang luas yang ada dihadapan matanya adalah memotret dengan memasang kamera berorientasi horizontal (atau landscape). Memang dengan memotret landscape dengan berorientasi horizontal/landcsape, pada umumnya kita akan mendapatkan suatu hasil foto yang secara baik (dan secara luas) mereprentasikan tempat tersebut. Bahkan kadang untuk lebih memperkuat "luasnya" suatu pemandangan, kita melakukan "panoramic" capture, atau foto kita crop sehingga berformat panoramic. Dan kita dgn mudah menerima persepsi tersebut, krn selain mata kita pun juga terbiasa melihat dunia ini secara "berformat horizontal", sudah "manusiawi" pula kalau kita tiba pada suatu tempat yang kita lakukan adalah melihat dan melakukan observasi pemandangan tersebut dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri, dan hampir tidak pernah atau jarang dari bawah ke atas atau dgn kata lain hampir tidak pernah melihat dari ujung kaki kita kearah ke langit. Mungkin hanya kalau kita berdiri diatas tebing atau kita melihat kebawah karena menghindari lubang atau halangan lainnya maka baru kita melakukan observasi melihat kebawah ke dekat ujung kaki kita. Disinilah sebuah pendekatan tentang fotografi landscape yang sedikit bertentangan dgn ensensi dari "landscape" itu sendiri, yaitu Portscape atau Portrait Landscape. Pada Portscape, yang ingin kita dapatkan adalah bukan untuk mendapatkan view yang luas seluas-luasnya, sebaliknya yang kita inginkan adalah mendapatkan kedalaman/depth atau sepotong view, karena pada intinya kita meng-crop suatu landscape format view menjadi potongan-potongan vertikal. Kita mencari suatu pola atau komposisi vertikal pada suatu landscape view. Pada Portscape, adalah bagaimana kita bisa mem-visualisasikan landscape yang terpenggal secara vertikal. Saat melihat sebuah Portscape, mata kita pun di paksa untuk melihat dari bawah (FG) hingga keatas. Konsep Portscape bukan sesuatu hal yang baru, hanya seperti pada umumnya, penerapan dan pemakaiannya termasuk jarang. Ini terbukti kalau kita membuka galery FN pada katogori landscape, maka bisa dibilang hanya 10-15% saja foto-foto yang masuk dalam kategori landcsape yang berformat "portrait". Begitu juga kalau kita mencermati website-website lain untuk foto2 landscapenya. Bahkan definisi landscape photography di wikipedia pun menggunakan contoh foto berformat standard yaitu horizontal. Iklan-iklan dari berbagai merek kamera/lensa saat mereka memperkenalkan/mempopulerkan sebuah lensa wide/super wide baru pun selalu menggunakan foto2 landscape berformat tradisional. Padahal dengan lensa lebar/super-wide, sebuah Portscape akan memberikan efek visualisasi yang dasyat. Stereotype seperti ini membuat Portscape menjadi kurang dimengerti dan kurang diterapkan dalam fotografi Landscape. Seperti yang saya sebutkan pada 14 Tips memperbaiki landcape anda pada point #11, dengan mengganti orientasi dari horiontal/landcsape menjadi portrait memberikan kita banyak kesempatan dan opsi untuk mendapatkan foto yang lebih banyak dan lebih variatif. Sehingga hanya dalam satu spot kita bisa mendapatkan lebih banyak foto. Jadi apa yang kita cari dan bagaimana menemukan sepenggal potongan vertikal pada sebuah landcsape horizontal untuk bisa mendapatkan sebuah Portscape yang baik? Enam point berikut dibawah bisa dipergunakan sebagai panduan: <foto #1>