[Apresiasi/Kritik] Aku dan Harapanku - Merantau ke Jakarta (Citra Piguna E. Setyanto)

Oleh:  Alva F.P. Sondakh (9358)    14 tahun yang lalu

  0 

Halo semua,

Pagi ini, sebuah foto di halaman muka FN menarik perhatian saya. "Merantau ke Jakarta". Bukan cuma menarik perhatian untuk dikomentari, foto ini bahkan menarik untuk ditulis.

Salah satu hal yang menjadi istimewa dari foto ini adalah kelugasan makna yang ada di dalamnya. Banyak foto sejenis ini, yang menggunakan landmark2 terkenal sebagai background, tapi foto ini mengandung makna yang lebih dalam, tapi juga lebih lugas.
Foto ini sebagai cerminan sebuah harapan positif akan sebuah kondisi. Ini bisa terlihat dari postur si orang yang begitu santai dengan mimik wajah yang begitu menyenangkan. Ini beda dengan foto2 sejenis dimana pelaku didalamnya berekspresi seaneh2 mungkin, atau bahkan sebaliknya tanpa ekspresi sama sekali. Orang dalam foto ini seakan2 berkata, "Dunia, lihatlah, aku bahagia!!!"
Penempatan orang pada posisi "Dead Center" juga menguatkan hal ini. "Dunia, lihatlah duniaku!!". Ini juga dikuatkan oleh tidak adanya orang lain dalam foto ini. Dia benar2 sendiri menikmati dunianya.
Pengambilan foto di malam hari juga merupakan suatu hal yang mendukung keseluruhan cerita. Jika foto di ambil di siang hari hasilnya pasti tidak akan sekuat ini. Monas tidak akan tampil semegah ini. Langit pasti tidak akan senada dengan warna baju orang itu. Kesenadaan warna ini juga menguatkan kesan bahwa dia benar2 menyatu dengan dunianya.

Saya tidak tahu apakah fotografernya merencanakan hal2 ini, atau bahkan sadar dengan apa yang terkandung di dalamnya, tapi saya merasakan sesuatu yang sangat menyenangkan dari foto ini.


Ini cuma tulisan biasa, mudah2an bisa menambah sesuatu untuk anda.

Comments / Critiques are welcome,
Cheers,
Alva

Belum ada komentar