Oleh: F. Ardhian Karnadewa (1710) 15 tahun yang lalu
Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) SMA Negeri 1 Semarang, mewarisi dan menjaga tradisi kesempurnaan pendahulunya. Saya (bersama puteri kecil saya, Stefani) mendapat izin untuk mengambil moment yang sudah belasan tahun ingin saya abadikan, dalam tradisi upacara peringatan kemerdekaan RI di halaman SMA Negeri 1 Semarang, kemarin. Waktu masih siswa di SMA itu, saya bukan siswa berprestasi apalagi populer, tetapi diam-diam saya mengagumi bagaimana tegapnya dan indahnya PASKIBRA kami bergerak dan membentuk formasi; juga bagaimana tenangnya wajah-wajah mereka dalam setiap gerakan, seakan semua gerakan tadi merupakan tarian yang mereka hafal di alam bawah sadar mereka. Di balik kesempurnaan itu, saya yakin mereka meneruskan, menjaga disiplin, kekompakan dan kehormatan korps mereka. Slayer merah itu mengingatkan saya pada PASKIBRAKA saat bertugas di Istana. Di mata saya, penampilan PASKIBRA kami tak kalah indah dari mereka yang bertugas di istana. Derap hentak kaki mereka, ritme yang menggetarkan hati. Siswa-siswi itu, bahkan mungkin baru lahir waktu saya dulu seusia mereka saat ini. Dengan kamera dan lensa-lensa yang seadanya, saya -dikuntit Stefi- berlarian bolak-balik di sayap kiri dan kanan sekolah; naik dan turun tangga sekolah ex HBS yang sampai sekarang masih berdiri kokoh dan tegar itu. Sesuatu yang tidak mungkin bisa saya lakukan waktu saya masih SMA. Tetap jaya PASKIBRA SMA 1 Semarang! Salam hormat dari saya, alumni '92.