:: Terimakasih atas space yang telah diijinkan... :) ::

MALANG TEMPOE DULU, hiburan rakjat dalam nuansa boedaja


Sebagai puncak perayaan dari hut Kota Malang ke-95 yang jatuh pada 1 April 2009, Pemkot Kota Malang menggelar pesta rakyat dalam bingkai Malang Tempoe Doeloe. Malang Tempoe Doeloe (MTD) biasa juga disebut Festival Malang Kembali (FMK). FMK yang diadakan disepanjang Jl. Ijen Kota Malang, tahun ini telah berusia ke-4 tahun. Berlangsung dari tanggal 21-24 Mei 2009.

Pelestarian kebudayaan disetiap daerah menjadi sangat penting, kembali ke masa lalu meski dalam bentuk festival untuk mengingat perjuangan keseharian disegala lapisan masyarakat menjadi renungan yang berharga untuk masa yang akan datang. Dan, festival yang menggunakan anggaran APBD Kota Malang ini pun diharapkan mampu mengusung hal tersebut diatas.

Setiap harinya, sekitar 100.000 pengunjung datang ke acara yang diagendakan sebagai acara tahunan di Kota Malang. Sebanyak seratus stand lebih menampilkan berbagai macam kreasi dan kerajinan. Wisata kuliner pun dapat dijumpai di festival ini. Beberapa panggung besar disiapkan untuk berbagai kesenian tradisional yang di harapkan tetap langgeng di masa kini.

Ludruk, Wayang Kulit, Wayang Orang, dan Kesenian Gambus adalah sebagian acara yang ditampilkan. Topeng monyet menjadi primadona di event kali ini, tampak begitu banyak nya penampilan topeng monyet di event kali ini.

Design standnya pun di garap sedemkian rupa, seolah pengunjung di bawa kesuasana yang benar-benar kolonial. Belum lagi sebagian besar pengunjung yang khusus menyiapkan diri dengan pakaian dan atribut masa lalu. Dengan baju batik, kebaya, ataupun pakaian tentara belanda semakin menguatkan nunsa tersebut.

Otomatis, sepanjang hari selama acara berlangsung, Jl. Ijen yang menjadi jalan utama di Kota Malang dipenuhi oleh ribuan pengunjung. Dari pagi sampai malam, pengunjung penuh sesak seolah ingin merasakan Malang ketika zaman dulu. ......

Dan,

kali ini, selayaknya event-event lainnya, para penggemar fotografi pun turun gunung untuk mengabadikan event yang ber-skala nasional ini.

Tanpa adanya komando, pas hari h dan selama event berlangsung, fotografer dari berbagai agama dan moncong (lensa) hadir di acara ini.

Tak terkecuali member FN-0341, sehingga saking banyaknya yang motret, sampai - sampai sungkan untuk siapa yang duluan membuat liputan.

Akhirnya, atas ijin punggawa-punggawa FN-0341, dan masukan dari Sam Boljug, inilah liputan tersebut, .....

Kontribusi dari rekan-rekan lainnya baik dari FN-0341 dan Luar Kota yang sempat hadir, ditunggu dengan sangat terbuka oleh-oleh fotonya...




Saleum,
m1q
:: dari 4 hari hanya 1 hari 2 malam hadir di tkp :D:D:D......