Oleh: Farid Syamsuri (13) 15 tahun yang lalu
--Topik ini telah dimoderasi oleh Togar Sitanggang pada 13-04-2009 15:57:45-- Belajar tidaklah harus disuatu tempat formal. Sebuah ilmu tidaklah harus ditebus dengan harga yang mahal. Belajar dan ilmu bisa didapatkan dimana saja, tak terkecuali di jalanan. Minggu, 12 April 2009, bertempat di emperan toko Stasiun Cikini, ada sebuah pembelajaran yang perlu kita petik (penulis bahkan sempat tidak percaya). Bahwa ditengah derasnya teknologi kamera digital, ditengah 'beberapa' fotografer yang gencar memamerkan kamera dengan segala kecanggihannya, ditengah para fotografer merogoh sakunya dalam-dalam untuk melengkapi gear, ditengah hasil-hasil foto yang begitu mengagumkan ternyata ada sekelompok orang yang begitu perduli membagi ilmu tentang fotografi. Walau hanya menggunakan Kamera Lubang Jarum. Yang lebih dahsyat adalah mereka membagi ilmu dengan anak2 sekitar Stasiun Cikini dan anak jalanan. Dengan menggunakan kaleng bekas, anak2 tersebut diajak untuk berkreasi dan berkarya dalam memotret. Dahi berkerut, pertanyaan2 yang terlontar, diam namun mata memancarkan rasa keingintahuan, serta tingkah polah yang menggelikan dari anak2 begitu terlihat saat beberapa orang dari kelompok yang menamakan dirinya Bau Tanah ini menjelaskan bagaimana memotret dengan kaleng bekas. Pembelajaran yang penulis dapat adalah ternyata mereka (anak-anak yang dengan segala kekurangan karena berbagai faktor ini) berhak mendapat ilmu, mereka berhak mendapat pengetahuan tentang memotret, karena siapa tahu dengan pembelajaran awal tentang kamera lubang jarum (KLJ) lahir penerus fotografer-fotografer handal yang bisa lebih meramaikan atmosfir fotografi yang ada di negeri ini. Dan mungkin, ada juga yang ingin mengikuti jejak dari kelompok Bau Tanah yang begitu perduli berbagi ilmu tentang fotografi. Buat Refi, Mpe, Didit, Ambon, Heru, Denis, Daniel, Randi, Jangkung, Imam, Wiro, Dudung, Deis, Bari, Cemong, Wawan, Polia dan beberapa teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu dari Kelompok Bau Tanah, salut buat kalian. Di tengah kerukunan kalian, ditengah segala kekurangan, ditengah jalanan, kalian tetap berkarya dan berbagi ilmu dengan siapa saja. Semoga semangat kalian tetap berkobar. Salam