Oleh: Marinzka Leviani (12875) 15 tahun yang lalu
Hari Saptu tanggal 3 Januari 2009 dua hari sesudah Tahun Baru kebetulan saya jalan-jalan bersama Papah ke daerah Solo dengan tujuan utama ke Candi Cetho di lereng Gunung Lawu, hari itu saya beruntung karena ternyata pas bersamaan dengan Perayaan Dewi Saraswati dan karena itu saya diperbolehkan masuk hingga bagian dalam Candi Cetho.Dewi Saraswati adalah Dewi Pengetahuan bagi Umat Hindu yang dirayakan setiap 210 hari sekali.Lokasi Perayaan terletak di Pelataran Saraswati yang terletak di atas Candi Cetho dibawah Candi Monyet, diikuti oleh mayoritas penduduk desa Cetho yang beragama Hindu.Tadinya saya berpikir Masyarakat Hindu hanya ada di Bali dan Bromo saja, ternyata di Cetho nuansa kehidupan masyarakat Hindu amat terasa disana.Upacara yang dimulai Jam 10.00 waktu Gunung istilahnya Bapak Panditta dimulai dengan Tari Pendet lalu Upacara Doa, Pemercikkan Air Suci, Pembagian Bunga dan diakhiri dengan 2 tarian satu ala Bali dan yang lain dengan Kostum Jawa (Hanoman dll).Yang unik upacara ini diadakan dalam Bahasa Jawa dan bukan Bahasa Bali seperti di Bali, hanya sekilas kostum Masyarakat Hindu disana mirip dengan yang ada di Bali.Dari Komunitas Fotografer Semarang yang hadir ada 6, saya sendiri lalu Papah Kristianto Gunawan T, Oom St. Arief Setiaji yang menjadi Wartawan Bisnis Indonesia dan Oom Heru Sri Kumoro yang menjadi Wartawan Kompas dan dua lagi dari Solo tapi saya ngga tau namanya.