[Sharing] Sepenggal kisah “mereka” II (memanusiakan “mereka”)

Oleh:  Ichwan Susanto (14075)    16 tahun yang lalu

  0 

Ass.wr.wb
Salam Hormat,
Berhubung sampai hari ini 1 Desember 2008 belum ada kiriman duit dari Sulawesi maka S*****O yang ada disini harap dilepaskan. Mengenai bulan Nopember 2008 sudah saya kirim melalui rekening yang anda tulis pada tanggal 25 Nopember 2008, itu saja duit yang saya kirim dapat jualan ayam. Sekarang ayam sudah tidak ada.
Sekian dan bilamana ada kesalahan dalam menulis surat saya mohon dimaafkan.
Dari saya
S******N



Isi surat dari salah satu keluarga “pasien” yang berada di pemondokan milik Bp. Pekih. Surat yang diterima langsung oleh salah satu putra Bp. Pekih melalui POS Indonesia sesaat setelah saya baru menginjakkan kaki di Desa Sumbermulyo, Pesanggaran-Banyuwangi.

Sejak tahun 1964 Bp Pekih dipercaya masyarakat sekitar untuk merawat dan membantu proses penyembuhan bagi penderita gangguan jiwa, ketergantungan obat terlarang dan gangguan mental yg lain. Pekerjaan sosial yang beliau lakukan puluhan tahun hanya berdasarkan keikhlasan untuk menolong sesama. Mengganti biaya makan sehari-hari (saat ini sebesar Rp.500 ribu/bulan) untuk “pasien” yang di pondokkan merupakan tarif yang beliau berlakukan. Maklum ketenaran Bp. Pekih hanya terdengar di telinga keluarga “pasien” namun seolah tersumbat bagi telinga “penguasa” di negeri ini.

Melanjutkan edisi sebelumnya berikut sepenggal kisah “mereka” yang dapat saya sharingkan ketika pada tanggal 6 Desember 2008 diijinkan untuk mengikuti rutinitas “mereka” selama di pemondokan.

Belum ada komentar