Oleh: James E Pelealu (74261) 16 tahun yang lalu
menyambut ajakan sang MC kondang :D Manado siap berbagi :) Sedikit berbeda dengan daerah lain yang menyelenggarakan Panjat Pinang, warga kelurahan Wanea Link. I Manado telah memulai sebuah tradisi baru sejak beberapa tahun yang lalu, yakni Panjat Pisang. Seperti tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari, tanggal 17 & 18 Agustus 2008 jam 5 sore hingga selesai. Berawal dari keprihatinan akan seringnya terjadi banjir di Manado para warga putar otak menyambut himbauan pemerintah untuk meminimalisir penebangan pohon dengan mengganti jenis pohon yang digunakan untuk lomba tujuh belasan. Apalagi pohon pinang dianggap butuh waktu lama pertumbuhannya serta tumbuh justru di di wilayah-wilayah resapan air dan cukup tangguh menahan erosi, seperti dituturkan Ketua RT setempat, Broer Ronny. Beliau memberi sedikit ilustrasi tentang panjat pinang masal yang harus menyediakan puluhan batang pinang. Jenis pohon yang digunakan yakni Pisang Kapuk, yang istilah lokalnya Pisang Sepatu. Pohon pisangnya diperoleh dari halaman-halaman belakang warga. Sehingga setiap tahun pohon pisang yang ditebang untuk kegiatan ini, akan dilakukan penanaman kembali untuk dipakai ditahun berikutnya. Jika pisangnya berbuah hanya diambil buahnya, karena pohonnya disiapkan untuk acara tujuh belasan. Aturannya sederhana, tak berbeda jauh dengan Panjat Pinang, pada lomba ini tersedia 63 bendera dipuncaknya. Peserta perorangan hanya boleh mengambil 1 bendera yg sudah diberi nomor untuk ditukar dengan hadiah. Sementara peserta yg berkelompok berhak mengambil bendera sesuai jumlah kelompoknya . Anak-anak dibawah 7 tahun berkelompok hingga 4 orang, 7-10 tahun 3 orang, 10-13 tahun 2 orang, dan 14 tahun keatas berusaha sendirian. Untuk wanita dewasa 2 orang perkelompok kelompok campuran (wanita & pria) tetap dilihat sesuai usia dan peserta keluarga 3 orang terdiri dari 1 orang tua dan 2 anak. Satu yang unik bagi peserta perorangan, tenaga mereka habis sebelum berhasil naik karena selain licin batang pisangnya dilumuri sabun & shampoo juga karena mereka ikut berputar-putar bersama batang pisangnya karena dibuat menggantung dan tidak ditanam di tanah. Dan bagi anak-anak, hobi manjat pohonnya benar2 tersalur, kayak aku dulu yang suka manjat ;))