Antara Kepulan Asap, Bau Menyengat dan Keringat

Oleh:  Wahyu Kurniawan (4799)    16 tahun yang lalu

  0 

TUMPUKAN sampah yang menggunung di tempat penampungan akhir (TPA) Jatiwaringin, Mauk, Tangerang, menjadi sumber penghidupan bagi ratusan pemulung. Dari pagi hingga sore hari, ratusan pemulung tak henti-hentinya mendatangi TPA tersebut untuk mengais rezeki dari tumpukan sampah yang baru saja diturunkan dari truk sampah milik Pemkot Tangerang. Selama sehari semalam, tempat ini bisa dikatakan tak pernah sepi. Truk-truk pengangkut sampah setiap berapa menit silih berganti membuang muatannya. Di saat itu pula, ribuan pemulung mengerubutinya.
Sesekali mereka terlihat mengusap keringat yang mulai membasahi mukanya. Satu persatu tangan mereka memungut dan mengumpulkan barang-barang yang nasih dapat dijual kembali.
Dilahan seluas 10 hektare ini, sejumlah pemulung terlihat menata dan memilih-milih barang-barang yang dikumpulkan sejak pagi di “lapak-lapak” darurat yang mereka buat secara sederhana di sekitar kawasan itu. Beberapa pemulung lain terlihat sedang istirahat sambil penunggu pengepul yang biasa membeli barang-barang itu datang. Lapal-lapak yang dibuat di sekitar TPA itu untuk memudahkan pengepul mengambil barang-barang yang akan dibeli. Masing-masing penampungan sudah ada pemilik berikut pengepul yang akan membeli barang-barang rongsok itu.
Sebagian besar pemulung yang mengais rezeki di TPA Jatiwaringin adalah dari warga sekitar. Pekerjaan itu hanya bersifat sambilan untuk mengisi waktu luang usai menyelesaikan pekerjaan rumah. Mungkin sebagian dari kita akan merasa jijik untuk menjalani profesi tersebut namun bagi mereka dari pada harus duduk-duduk di rumah tanpa menghasilkan uang, lebih baik melakoni pekerjaan ini. (Teks : wahyu kurniawan, dari berbagai sumber) Thanks to Fotografer.net n rekans GFJA

Belum ada komentar