(9) DON'T USE THE FLASH

Aslinya, judul point ini adalah DIFFUSE THE FLASH...yang mana: benar sekali. Mengapa saya di sini malah bilang DON'T USE THE FLASH?
Pertama karena: ngga pake flash aja, foto gw laku kok. Hehehehehehe.
Kedua karena: daku emang ngga bisa pakai flash. Huahahahhhahuahuahuha

OK, be serious now. Kita bicara soal anak kecil, utamanya: batita dan balita. Kita bicara jam tubuh mereka. Berapa lama mereka sanggup bertahan. Kapan mereka bermain dan kapan mereka beristirahat. Kita sebagai yang lebih besar, harus mengikuti jadwal ini.

Jadwal setiap anak berbeda. Saya selalu bertanya pada client saya, jam berapa si anak paling aktif. Soalnya kalau kita moto mereka pas jam tidur mereka... tau kan hasilnya? Bagaimana dengan jam makan? It might work, kalau client Anda pingin ada foto anak mereka sedang belepotan bubur, yang mana...jarang sekali yang mau foto begitu, walaupun sebenarnya bakalan lucu banget fotonya.

Dari segi jadwal, maka balita dan batita paling baik difoto di pagi hari. Anda tidak butuh flash, kan sudah ada matahari.

Hal terpenting lainnya adalah, anak kecil tak bisa kita suruh melek terus. Ada blitz sedikit, langsung merem. Padahal powernya udah 1/16. Cape deeee...5 kali jepret, hasilnya merem mlolooooooooo.

Belum lagi masalah sempat atau tidaknya men-setting flash beserta perabotan lainnya. Sorry, lupa bilang, semua tips yang saya tuliskan di sini adalah berkaitan dengan on location photo session. Seringnya sih, baik saya maupun asisten ngga bakal sempat nyiapin lighting, apalagi mendifusse lighting tersebut. Keburu hilang momen. Jika Anda motonya di studio, mungkin relatif lebih mudah, karena semuanya telah disiapkan sebelum anak muncul. Di lokasi, lain cerita, Anda datang ke situasi yang baru sama sekali, Anda harus cepat memutuskan akan motret dimana, belum lagi masalah berkenalan dengan si anak. Terlalu banyak yang harus dikerjakan dalam waktu yang sempit, makanya saya menghindari penggunaan lighting tambahan (walau tetap bawa beberapa beserta difusser-nya, buat jaga-jaga).