Oleh: Syaiful Akbarius Zainuddin (37631) 16 tahun yang lalu
Selamat siang dan salam sejahtera buat kita semua..kebetulan hari ini adalah hari libur kami di kantor setelah sepekan bekerja selasa-minggu...untuk melepas jenuh kami sepakat untuk hunting pada hari ini..dan sebelumnya dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan yang sempat melihat thread liputan ini mudah-mudahan sambil memberi sumbang saran maupun masukan kepada pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini disetiap daerah masing-masing rekan2 FN berada menyangkut Hak hidup anak bangsa Indonesia yang sudah merdeka hampir 63 tahun dan siap menyongsong kebangkitan 100 tahun.. Kami hunting di salah satu daerah yang masih terpencil atau boleh dibilang masih tradisional penduduknya, yakni di daerah pinggiran kota Makassar tepatnya di kampung nelayan Barombong..setelah tiba seperti biasanya kami rekan-rekan FN Makassar berpencar mencari spot untuk pengambilan object sesuai dengan hati masing-masing..kebetulan sesaat setelah mengambil beberapa gambar, saya melihat ada kumpulan bapak-bapak yang sedang berdiskusi dan saya berniat untuk bergabung dengan harapan bisa dapat pengetahuan dari beliau-beliau mengenai lokasi daerah kampung nelayan barombong ini.. setelah memperkenalkan diri sambil mengikuti sedikit alur diskusi beliau-beliau, ternyata yang di diskusikan adalah nasib hidup mereka bila isu yang satu ini benar-benar terjadi yakni kenaikan BBM di akhir bulan Mei 2008..salah seorang bapak yakni Bapak Alimuddin dg. Jarre (dg; baca daeng) menceritakan sedikit story of life beliau dan keluarga mengenai dampak yang dihasilkan bila BBM akan naik..beliau mengisahkan bahwa untuk saat ini saja untuk membeli bensin keperluan sehari-hari beliau menghabiskan 8 liter untuk waktu 3-4 jam melaut. Biaya yang harus dikeluarkan adalah 36rb (untuk BBM saja) dgn perbandingan bila mudah-mudah2an bisa dpt ikan yang lumayan yang nantinya dijual ke pasar bisa menghasilkan lebih kurang 200rb..ini pun tdk semuanya bisa langsung diterima sebab harus dikeluarkan membayar sewa perahu dll nya hingga kesimpulan bisa membawa pulang 50-60rb..itu kalo pas dapat ikan, bagaimana bila tidak membawa hasil??...dan bagaimana bila BBM naik lagi??... intinya saat beliau bercerita, begitu pula bapak-bapak yg lainnya, saya merasakan suatu himpitan hidup yang sangat-sangat sulit yang saat ini dihadapi oleh hampir seluruh nelayan kita..(ohh iya, beliau ini nelayan yang tidak memiliki perahu namun menanggung 4 jiwa dalam rumah yang disewa)...saat thread ini kami buat, beliau sudah 4 hari tidak melaut dengan alasan tidak ada dana untuk beli BBM dan sewa perahu..timbul pertanyaan dalam bathin kita, bagaimanakah nasib anak-anak dan istri beliau dan juga keluarga nelayan lainnya paska kenaikan harga BBM pada akhir mei ini..??? miris sekali terasa hati ini bro...inilah sedikit story yang kami dapatkan saat hunting kami dihari libur ini... salam hormat buat seluruh rekan2 FN dimana saja berada dan mohon maaf bila tulisan dalam thread ini kurang dimengerti bahasanya, maklum bukan jurnalis...peace....