[Share]: Gerak Jalan Mojokerto - Suroboyo (liputan beserta portraits-nya)

Oleh:  Arif Pribadi (22748)    16 tahun yang lalu

  0 

Ketika melihat peserta Gerak-Jalan Mojokerto-Suroboyo melintas didepan mata saya, tiba-tiba muncul perasaan haru. Hati saya bergetar, bahkan tanpa sengaja air mata saya menetes. Ini bukan soal perasaan saya yang cengeng, bukan juga soal sisi melankolis. Tapi, ini adalah air mata penghormatan. Air mata yang saya dedikasikan untuk sebuah kata: Semangat!

Melintas tepat dihadapan saya, seorang ayah berusia sekitar 50 tahun-an, dan seorang anak ABG yang saya taksir baru berumur 20-an. Mereka berjalan beriringan, sebagai peserta perorangan event Gerak-Jalan ini. Meski langkah mereka seirama, tapi melihat raut muka pasangan ini, nampaknya rasa capek sudah hinggap dikaki mereka. Si-anak berjalan terseok-seok, sementara si-ayah mulutnya sudah buka tutup seperti mulut ikan, yang artinya napas sudah tinggal setengah paru-paru. Namun, kondisi ini tidak membuat mereka berhenti, tapi justru membuat mereka semakin semangat. Pasalnya, Tugu Pahlawan sebagai titk finish tinggal beberapa ratus langkah lagi.

Belum habis rasa kagum saya terhadap pasangan bapak-anak tersebut, kemudian muncul sosok unik lain yang menyita perhatian saya. Kali ini seorang kakek, yang mengaku berusia 70 tahun-an. Unik karena dari cara berpakaian, kakek ini tampil seperti seorang pejuang yang lengkap dengan atribut-atributnya. Dibagian atas, kakek ini memakai tutup kepala bermotifkan bendera Indonesia. Bajunya berwarna coklat seperti seragam pramuka, dengan beberapa emblem. Bercelana pendek dengan warna yang sama dengan atasan, kakek ini juga memakai sepatu tentara. Meski usianya hampir se-abad, tapi langkahnya tidak terlihat gontai. Bahkan ketika saya mengeluarkan kamera untuk memotret beliau, tiba-tiba tangannya diangkat disamping kepala membuat gerakan hormat.

“Sudah berapa kali istirahat pak?” tanya Saya.
“Baru dua kali,” jawabnya singkat.
“Dua kali? Gila…!!!” batin Saya dalam hati.

Gila, karena Gerak-Jalan Mojokerto-Suroboyo ini menempuh jarak yang panjang, sekitar 55 km. Seperti namanya, tidak ada elemen lain yang mendukung perjalanan peserta selain kaki mereka. Saya cuman bisa bergumam: “Semangat mereka luar biasa.” Semangat yang muncul bukan saja karena uang yang menjadi hadiah bagi pemenangnya, tapi semangat ingin menyelesaikan tugas, semangat kebersamaan ikut meramaikan event tahunan, dan semangat-semangat lainya.

Belum ada komentar