Oleh: Pujo C Agustiyanto (6830) 16 tahun yang lalu
Lensa dengan kemampuan tilt-shift sangat dibutuhkan oleh fotografer professional karena lensa ini dapat mengkoreksi perspektif secara analog. Maksudnya perspektif adjustment melalui lensa bukan software. Walaupun software2 sudah semakin canggih untuk kontrol perspektif tapi semua itu dilakukan bukan tanpa kehilangan pixel. Jadi kemampuan perspektif control dalam pemotretan dapat meningkatkan kualitas workflow kita. Shift dari lensa di gunakan untuk mengkontrol perspektive dari foto, sedangkan kemampuan tilt untuk mengkontrol ruang ketajaman. Karena lensa yang saya pakai bukan wide angle jadi percuma untuk memberikan contoh kemampuan shiftnya, jadi saya hanya memberikan contoh untuk kemampuan tilt dari lensa ini. Jika ingin tahu teori dasarnya, yaitu teorinya si Scheimpflug untuk ruang ketajaman silahkan liat sendiri kesini http://en.wikipedia.org/wiki/Scheimpflug_principle. Singkatnya kalo sumbu object dan sumbu kamera paralel maka fokusnya fokusnya jadi sempit. Untuk memperlebar ruang fokusnya salah satu sumbu object atau kamera harus di modifikasi. Sumbu object nggak mungkin di modifikasi (karena komposisi) jadi yah sumbu kamera yang di modifikasi dengan mengubah sumbu lensanya jadi separalel mungkin dengan sumbu object. Saya mencobanya dengan menggunaka D-SLR dan lensa HARTBLEI 80mm Super-Rotator Tilt Shift Lens MC TS-PC 80mm f/2.8, The Monster. Lensa tersebut harganya jauh lebih murah dibanding lensa dengan kemampuan tilt-shift dari merek aslinya. Foto sebelah kanan saya menggunakan tilt 8 derajat horisontal, sedangkan yang sebelah kiri saya tilt vertikal 8 derajat juga. Ruang ketajaman berubah drastis. Kedua foto tersebut mengunakan speed 1/250 dan aperture f/2.8, lighting pake 1 integra pro hensel. Step motret pake tilt