Essay Foto : Drama KA Ekspres Jakarta - Merak

Oleh:  Wibowo Wibisono, Wibi (18031)    16 tahun yang lalu

  0 

Di tahun 90-an, seorang expat asal Amerika menulis tentang pengalamannya naik bis kota di Jakarta. Tulisannya diberi judul “Bus From Hell”. Suatu penggambaran betapa buruknya kondisi transportasi di negeri ini. Apalagi kalau sudah menyangkut kelas masyarakat menengah kebawah.

Hal ini saya rasakan dalam perjalanan kereta api ekonomi Ekspres Jakarta – Merak bersama teman2 dari IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) hari Sabtu, 26 Januari lalu. Puluhan manusia dari berbagai latar belakang (yang mungkin kurang populer bagi sebagian besar kita yang bisa mengakses internet) berkumpul menjadi satu dalam satu ‘kotak’ bernama kereta api.

Banyak hal menarik yang bisa saya lihat selama lima jam perjalanan di dalam ‘kotak’ ini. Semua penumpang seperti memainkan peranannya masing2. Mirip sebuah kisah drama.

Dimulai dari drama khas metropolitan Jakarta; ada PSK, ada kaum pengamen yang bebas bicara tanpa aturan, kemudian drama kaum pinggiran yang tersisih atau menyisihkan diri dari kehidupan urban hingga drama kaum pedagang yang membuka mata saya lebar2, betapa ‘kotak’ ini sebetulnya adalah sebuah pasar berjalan dimana ratusan transaksi terjadi setiap harinya.

Drama sepanjang Jakarta-Merak ini tanpa skenario manusia. Semua orang bebas menginterpretasikannya.

Belum ada komentar