Oleh: Alva F.P. Sondakh (9358) 16 tahun yang lalu
Salam... Beberapa waktu lalu saya menemukan ini : -------------, oleh C. Borromeus Doni Maulistya. Ada yang menarik dari foto ini karena foto ini dikategorikan sebagai ABSTRAK...tidak ada yang salah dengan ini, karena saya juga beberapa waktu lalu sering memasukkan foto - foto saya dalam kategori abstrak walaupun belum tentu tepat. sebenarnya saya ga terlalu pusing dengan pengkategorisasian ini, tapi sang fotografer mengajak saya untuk berdiskusi tentang ABSTRAK. [quote (by PM): "ada masalah dengan abstrak? mari kita diskusikan!"]. so here it is... menurut online Oxford Advanced Learner's Dictionary (saya ambil kata sifatnya aja): ab•stract adj., noun, verb adj. 1 based on general ideas and not on any particular real person, thing or situation: abstract knowledge / principles The research shows that pre-school children are capable of thinking in abstract terms.—compare concrete adj. (2) 2 existing in thought or as an idea but not having a physical reality: We may talk of beautiful things but beauty itself is abstract. 3 (of art) not representing people or things in a realistic way, but expressing the artist’s ideas about them: the work of American abstract expressionists like Mark Rothko—compare figurative (2), representational Mungkin masih sederhana...Ini dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, tentang Abstract Objects... well, actually, saya kutip beberapa hal penting saja... It is widely supposed that every object falls into one of two categories: Some things are concrete; the rest abstract. The distinction is supposed to be of fundamental significance for metaphysics and epistemology. The abstract/concrete distinction has a curious status in contemporary philosophy. It is widely agreed that the distinction is of fundamental importance. But there is no standard account of how the distinction is to be explained. There is a great deal of agreement about how to classify certain paradigm cases. Thus it is universally acknowledged that numbers and the other objects of pure mathematics are abstract, whereas rocks and trees and human beings are concrete. Disini bisa ditangkap bahwa pembedaan antara konkret dan abstrak memiliki kepentingan yang sangat fundamental, tapi sayang tidak ada standard bagaimana menjelaskan perbedaan antara konkret dan abstrak, yang ada hanya kesepakatan umum saja. The challenge remains, however, to say what underlies this alleged dichotomy. In the absence of such an account, the philosophical significance of the contrast remains uncertain. We may know how to classify things as abstract or concrete by appeal to "intuition". But unless we know what makes for abstractness and concreteness, we cannot know what (if anything) hangs on the classification. Kita mungkin tahu apa yang abstrak dan konkret secara intuisi, tapi tanpa kita tahu apa yang membuat keabstrakan dan kekonkretan itu, kita tidak akan tahu mengklasifikasikannya. Dalam tulisan itu (kalau ada waktu dan minat, please read it), disebutkan salah satu cara (mula - mula) untuk pembedaan abstrak - konkret adalah WAY OF NEGATING Abstract objects are defined as those that lack certain features possessed by paradigmatic concrete things. Nearly every explicit characterization in the literature has this feature. There are, however, several significant difficulties with this approach, at least in its most familiar implementations. sebagai tambahan buat WAY OF NEGATING, ada tiga strategi lain buat pembedaan ABSTRAK - KONKRET, yaitu : WAY OF EXAMPLE, yang menurutnya adalah cukup untuk mendaftar contoh - contoh abstrak - konkret, dengan harapan bahwa pembedaan akan muncul dengan sendirinya. "it suffices to list paradigm cases of abstract and concrete entities in the hope that the sense of the distinction will somehow emerge." WAY OF CONFLATION, yang menurutnya pembedaan antara abstrak - konkret bisa dikenal lewat dengan pembedaan lain yang lebih dulu familiar, seperti pembedaan antara umum - khusus, grup - individual. "According to the Way of Conflation, the abstract/concrete distinction is to be identified with one or another metaphysical distinction already familiar under another name: as it might be, the distinction between sets and individuals, or the distinction between universals and particulars. WAY OF ABSTRACTION, yang menurutnya abstraksi adalah aktivitas dimana ide / konsepsi baru terjadi dengan "mengumpulkan" beberapa objek atau ide kemudian mengenali fitur yang menyatukan mereka. Misalnya, mengumpulkan beberapa benda berwarna putih dengan bentuk dan ukuran bervariasi, kemudian mengenali fitur yang menyatukan mereka yaitu "keputihan". Nah, "keputihan" inilah yang menjadi ABSTRAKSInya, sedangkan benda - benda putih yang adalah KONKRET-nya. "abstraction is a distinctive mental process in which new ideas or conceptions are formed by considering several objects or ideas and omitting the features that distinguish them. One is given a range of white things of varying shapes and sizes; one ignores or "abstracts from" the respects in which they differ, and thereby attains the abstract idea of whiteness. dari sini saya mau mengkritik foto tersebut (using the WAY OF ABSTRACTION) : teknikalitas foto ini baik, tapi belum bisa dikategorikan sebagai sebuah objek abstrak. Hal ini akan selalu terjadi pada setiap karya fotografi, atau karya apapun yang bermanifestasi dalam bentuk fisik. tapi, gimana kalau foto ini ternyata hanya merepresentasikan sebuah ide abstrak? Dalam kasus ini "alon2 waton sukses". Jika ternyata benar, hal inilah perlu diperdebatkan... Dan kalau sudah mendebatkan representasi ide, kita akan berbicara semiotika... pada titik ini, saya bosan... and in the end, this picture is not (an) abstract!! but, hey what the heck, let's discuss it anyway... regards, Alva