Oleh: Otniel (13529) 16 tahun yang lalu
Teman2 semua, gimana kalau qta sesama pemakai Olympus, berbagi pengalaman berupa TIPS & TRIK seputar pemakaian Olympus DSLR, seri manapun, gunanya supaya memudahkan para Olympia mencari TIPS & TRIK di forum kita ini. Yang punya TIPS & TRIK dalam teknik pengambilan foto dengan Olympus , masukin aja ke sini, tar saya masukin ke main Text... ini satu tips dari saya u/ masalah AF Olympus yg "sedikit harus sabar", hehehe.. : * saat menggunakan AF (terutama di Olympus seri dibawah E-410), kadang terasa agak lelet, untuk menyiasatinya ada 2 cara yang mudah dilakukan : 1. Kalau sedang di posisi zoom in, coba zoom out dulu sedikit, lalu lakukan AF ke daerah dekat objek yg ingin dipotret, setelah itu zoom in kembali dan lakukan AF ke objek utama, menurut pengalaman, cara ini lebih cepat daripada menunggu lensa kita muter2 nyari fokus sendiri.. :) 2. Saat kesulitan mencari fokus, coba lihat daerah paling kontras di sekitar objek, (misalnya ada bunga merah terang disamping muka objek) coba dl cari fokus kesitu, biasanya AF lebih mudah dilakukan ke daerah yg kontras, baru setelah itu posisikan AF ke objek utama, hal ini juga bisa mempercepat memperoleh fokus.. :) * 2 tips di atas akan lebih terasa saat menggunakan lensa Tele.. Mohon maaf lama ga diupdate, skrg mumpun ada waktu, saya susun secara lebih teratur saja deh ya.. Jadi akan saya bagi TIPSnya per topik, karena di atas sudah dapat Tips u/ AF saya lanjutkan dgn tips AF dulu ya.. AF pada Olympus generasi E-410/510/420/520/450 (3 Titik AF) : 1. Generasi ini masih menggunakan system AF yg sama dgn generasi sebelumnya, sehingga trik yg tertulis di atas masih dapat digunakan sepenuhnya.. 2. U/ generasi ini, biasakan u/ menggunakan titik AF tengah, karena titik AF ini dapat mengunci fokus dgn lebih cepat dibanding 2 titik AF di pinggir. 3. Manfaatkan mode S-AF-MF yg disediakan, dengan mode ini kita bisa melakukan tuning AF dgn memutar ring fokus secara manual disaat lensa sedang melakukan autofokus, maksimalkan mode ini dgn penggunaan bersama dgn tombol AFL (posisi di dekat viewfinder), tombol AFL (AutoFocus Lock) ini bisa diset u/ menghentikan kerja autofokus di saat yg kita inginkan, kita tinggal menekan tombol AF ini saja. Jadi dikala lensa sulit menemukan fokus, stop proses autofokus dgn tombol ini, dan coba cari fokus secara manual dgn memutar ring fokus pada lensa.., trik ini jg berguna u/ pemotretan sport dgn mode fokus C-AF. 4. Gunakan AF-Assist (mode dimana flash akan naik dgn sendirinya dan menembakan flash secara berulang u/ membantu kamera menemukan fokus) jika keadaan mengijinkan. Matikan mode ini jika kita memotret di tempat yg melarang penggunaan lampu flash, juga pada kondisi dimana objek foto tidak boleh terganggu oleh kilatan lampu flash. 5. Believe it or not, jika object foto kita orientasi bentuknya centering vertical, misal pohon, tiang listrik, pensil, etc, maka fokus dapat lebih mudah didapatkan dgn memegang kamera secara vertikal jg…, saya tidak akan menjelaskan dasar teorinya disini, tapi ini nyata, hehehe. Jadi klo kita akan melakukan fokus di sebuah pensil yg tergeletak secara horisontal, fokus lebih mudah didapat dgn memegang kamera secara normal, tapi kalau pensil tergeletak vertikal, maka fokus lebih mudah didapat dengan posisi kamera vertikal jg, kira2 begitu.. AF pada Olympus generasi E-620 (7 titik AF) : 1. Seri olympus ini memiliki 7 titik AF, namun hanya 5 yg ditengah yg bertipe dual cross (type ini lebih mudah mendapatkan fokus dibanding type single cross), karena itu jika tidak terpaksa, hindari penggunaan titik fokus terluar baik kanan dan kiri terutama di saat pencahayaan kurang, karena 2 titik fokus tersebut paling lemah kemampuannya u/ mendapat fokus.. 2. Saat menggunakan lensa2 dengan label SWD, terkadang fokus sulit terkunci padahal kita bisa lihat di view finder sebetulnya fokus sudah didapat, tapi kamera masih tidak mau mengeluarkan konfirmasi fokus (ditandai bunyi "beep"), ini karena sifat motor SWD yg berusaha menemukan fokus seakurat mungkin. cara mengakalinya ialah dengan menekan tombol shutter 1 kali lagi, jd kalau setelah kita menekan half shutter yg pertama, lensa sudah bergerak dan kita lihat di viewfinder sudah fokus, tapi kamera masih belum memberi bunyi beep, LEPAS dulu tombol shutter dan tekan sekali lagi, biasanya di kali kedua ini Kamera akan lsg memberikan konfirmasi (bunyi beep) menandakan fokus sudah didapat. ---> Ini berlaku jg u/ Seri E-3 dan E-30 (karena sudah sama2 menggunakan dual cross AF sensor) JANGAN LUPA---Tips2 u/ kamera generasi sebelumnya pun masih bisa digunakan di seri ini--- :) AF pada Olympus generasi E-30 dan E-3 (11 titik AF) : Di seri ini semua titik AF sudah dilengkapi dgn dual cross sensor, yg berarti fokus akan lebih mudah dilakukan, dalam kondisi low lite sekalipun. Tapi tetap ada hal - hal yang perlu diperhatikan dgn sistem 11 titik ini. 1. E-3 dan E-30 memiliki 3 Mode pengoperasian titik AF, yaitu : A) semua titik ON ---> 11 titik aktif dan menentukan posisi objek yg akan difokuskan. Mode ini efektif u/ objek yg tidak dikelilingi banyak objek lain, misalnya u/ memotret burung atau pesawat yg terbang di langit atau memotret bunga merah diantara rumput yg hijau. Mode ini cepat menemukan fokus tapi tingkat akurasinya kurang baik karena membiarkan kamera menentukan objek mana yg akan difokus. Mode ini jg efektif u/ pemotretan manusia secara grup.. ataupun pemotretan landscape dgn F number besar… B) 1 titik ON dibantu 4 atau 3 titik sekitarnya sebagai AF Assist Point/ alternatif titik fokus u/ mempermudah pencarian fokus. Mode ini efektif digunakan saat kondisi low lite, karena kamera akan mencari fokus berdasar penghtungan dari 1 titik utama dan 4 titik pembantunya. Gunakan mode ini di saat dokumentasi atau pemotretan apapun dgn kondisi cahaya agak kurang. mode ini CEPAT tapi akurasinya LEBIH RENDAH. C) hanya 1 Titik ON/ aktif Mode ini ialah mode paling standar, penggunaanya sama seperti pada kamera pada umumnya, dan paling umum digunakan u/ pemakaian sehari2. Di kala LOW LITE mode ini TIDAK BEGITU CEPAT menemukan fokus tapi AKURASINYA bisa lebih tinggi. 2. Selain Mode pengoperasian E-3 dan E-30 jg memiliki setting Sensitifitas titik AF nya, yaitu SMALL dan NORMAL, u/ pemakaian umum, setting NORMAL sudah memenuhi keperluan fokus secara garis besar, sedangkan u/ penggunaan foto dengan objek foto yg berukuran kecil dan memerlukan akurasi fokus lebih tinggi, contoh pemotretan makro, settingan SMALL lebih COCOK u/ digunakan. Catatan : HINDARI penggunaan Setting SMALL di kala Low Lite, karena akan memperlambat kinerja AF anda. 3. Saat penggunaan AF dengan mode Continuous alias C-AF, perhatikan bahwa 2 kamera ini memiliki setting C-AF Lock, saat mode ini menyala kamera HANYA akan melakukan Continuous AF pada objek yg bergerak segaris, contohnya Mobil yg bergerak di track lurus atau anjing yg berlari ke arah samping. Mode LOCK ini TIDAK COCOK DIGUNAKAN u/ pemotretan objek yg bergerak random seperti pemain bola atau anak kecil yg berlari ke arah kamera… secara simpelnya C-AF LOCK akan melakukan fokus HANYA pada Objek yg bergerak ke KANAN/KIRI bukan terhadap objek yg bergerak MAJU/MUNDUR/KANAN dan KIRI. So, gunakan Mode ini sesuai dengan objek pemotretan anda. 4. Nyalakan setting fungsi tombol 4 way Button (tombol panah atas bawah kiri kanan) sebagai tombol u/ memilih titik fokus yg digunakan… jadi kita tidak perlu lagi menekan tombol AF u/ merubah titik fokus yg akan kita gunakan, cukup tekan kiri kanan atas bawah saja… 5. Bila menggunakan lens SWD, tips nomor 2 pada tips u/ E-620 juga dapat digunakan… dan hal lain yang perlu diperhatikan ialah : PASTKAN BATERAI ANDA DALAM KONDISI PRIMA SAAT MENGGUNAKAN LENSA SWD ATAU AKURASI AF DAN KECEPATAN AF AKAN MENURUN SECARA SIGNIFIKAN ---> efeknya ialah MISS FOCUS dan SLOW FOCUS, jadi pastikan anda MENCHARGE BATERAI ANDA SEBELUM KEGIATAN FOTO, hehehehe Catatan u/E-620 , E-3 dan E-30 : Penggunaan Battery Grip HLD-4 dan HLD -5, dapat memberikan sedikit Improve terhadap sistem AF kamera anda, terutama dengan penggunaan lensa SWD, karena power yg didapat lebih stabil (karena menggunakan 2 baterai) TIPS optimalisasi ISO , Color & Picture Mode, & Gradient Mode u/ Olympus Tentang ISO : 1. Manfatkan ISO Auto di kamera anda, dengan begitu anda bisa lebih fokus ke parameter pemotretan yg lain seperti F dan Speed yg digunakan…, tapi beri juga patokan maksimal ISO yg bisa dipakai saat mode Auto, settingan ini bisa dilakukan di pilihan AUTO ISO LIMIT --> Misal 800 / 1600 U/ Seri di bawah E-620/E-3 dan E-30, ada baiknya di limit ke 800 saja…, sedangkan u/ Ketiga body yg saya sebutkan boleh di LIMIT ke 1600, atau kalau E-3 bisa sampai ke 2000 2. Perhatikan setelan Noise Filter dan Noise Reduction anda, sebelumnya saya jelaskan dulu perbedaan NF dan NR ini : NF (Noise filter) = Ialah fitur yg melakukan pembersihan noise dalam pemakaian foto yg secara umumnya menggunakan ISO Tinggi, sedangkan NR (Noise Reduction) = Ialah fitur yg digunakan u/ membersihkan noise dan hot pixel yg timbul dari hasil foto yg dilakukan dgn Long Exposure. u/ pemotretan dengan kondisi cahaya optimal dan ISO rendah (s/d ISO 400) , USAHAKAN posisi NOISE FILTER ada di LOW atau OFF, karena penggunan NF ini akan berdampak pada hilangnya detail hasil foto, u/ itu jika tidak diperlukan lebih baik dimatikan. saat pemotretan dgn ISO Tinggi (800 Ke atas) setelan NF ini bisa diatur ke STANDARD atau ke HIGH, tergantung selera anda terhadap hasil foto yg diinginkan, kalaupun anda ingin mematikan NF saat menggunakan ISO tinggi itupun terserah anda. U/ mengimbangi pengaturan NOISE FILTER ini, kita juga bisa mealkukan pengaturan pada setelan SHARPNESS, jika anda takut timbul terlalu banyak noise jka anda mematikan fitur NF, anda bisa mencoba u/ menyetting SHARPNESS Kamera anda ke -2, tapi ini kembali lagi ke selera masing2 fotografer. 3. Anda bisa Gunakan fitur Noise Reduction, jika anda melakukan pemotretan dengan speed lebih lambat dari 5 detik, namun konsekuensi dari penggunaan NR ini ialah WAKTU PROSES PENYIMPANAN GAMBAR ke CF setelah pemotretan akan memakan waktu sama dengan waktu pemotretan anda, Misalkan pemotretan dgn Speed 10 detik, maka setelah foto selesai diambil, anda harus menunggu selama kira2 10 detik jg sampai foto anda masuk ke dalam CF Card anda. Inilah mengapa saat Mode NR dinyalakan, Mode Continuous Shoot tidak bisa digunakan. Jika anda LUPA mematikan fitur ini saat pemotretan normal, kecepatan Burst kamera anda akan MENURUN. u/ Kamera mulai generasi E-420 ke atas, Fitur NR ini bisa di set ke mode AUTO, sehingga Kamera hanya akan menggunakan Mode ini saat anda melakukan pemotretan Long Exposure, ini jadi Pilihan yg BAGUS yg menghindari terjadinya LUPA yg saya sebutkan di atas :) . Tapi saya sendiri prefer u/ mematikan fitur ini kecuali benar2 saya butuhkan. Catatan : u/ Olympus Seri E-620 dan E-30, setting ISO yg di optimize o/ pabrik ialah ISO 200, bukan 100, di setelan ISO 200 Dynamic Range yg bisa didapat lebih luas dibanding pada iSO 100, u/ itu gunakanlah ISO 200 sebagai default kamera anda, dan gunakan ISO 100 hanya jika anda benar2 membutuhkannya.. (misal kebutuhan u/ melakukan Slow Speed) Tentang GRADIENT MODE (Khusus Olympus Seri E-420 ke atas) Kamera2 yg termasuk dalam kategori yg saya sebutkan memiliki 4 Settingan Gradient alias Gradasi yaitu sbb : - AUTO --> Mode ini bisa disebut jg Dynamic Range Expander , karena dengan setting ini Kamera akan mencoba u/ mengangkat detail pada daerah Shadow di foto anda, dengan fitur ini anda bisa menghindari hilangnya detail di daerah shadow saat pemotretan dengan pencahyaan yg tidak seimbang. - NORMAL --> Mode ini ialah settingan Umum yg akan menghasilkan foto dengan kondisi Normal apa adanya. -HIGH-KEY --> Mode ini akan membuat bgian Hilight di foto anda benar2 "High" alias hilang detailnya, alias benar2 putih. -LOW KEY --> Mode ini kebalikan dari high key, mode ini akan membuat bagian Shadow di foto anda "Totally Black" alias gelap sepenuhnya. Berikut beberapa Saran penggunaan Mode2 Gradient ini… 1. Gunakan Mode AUTO hanya SAAT anda melakukan pemotretan dengan ISO RENDAH (Maksimal 400) dan KONDISI CAHAYA CUKUP, karena penggunaan Mode ini di ISO TINGGI akan menimbulkan NOISE yg CUKUP MENGGANGGU di FOTO ANDA. 2. Mode HIGHKEY cocok digunakan jika anda ingin hasil foto anda terkesan CLEAN & BRIGHT, biasanya saya gunakan mode ini u/ foto2 wedding dan dokumentasi keluarga, dimana memang hasil foto yg diinginkan biasanya yg bersifat BERSIH, CERIA, dll.. :) 3. Mode LOWKEY cocok digunakan di saat anda benar2 tidak ingin menampilkan detail dari bagian shadow di foto anda, Misalkan saat pemotretan Studio, KIta seringkali terganggu oleh detail dari latar belakang back drop studio yang walaupun berwarna hitam, namun masih terlihat tekstur lipatan karton atau kainnya, u. menghilangkan hal tersebut, cukup gunakan Mode LOWKEY ini… ASIK KAN? hehehe 4. u/ Pemotretan umum MODE NORMAL sudah memenuhi nyaris semua keperluan. 5. Penggunaan Mode HIGHKEY & LOWKEY jg bisa menolong anda MEMBUANG NOISE dari foto anda, karena Mode ini akan membuat foto anda sekitar 1/3 s/d 1 EV lebih terang atau gelap, sehingga NOISE yg ada di Daerah Shadow akan LEBIH SEDIKIT dibandingkan jika anda memotret dengan Mode NORMAL… Gunakanlah TIPS ini saat anda tidak butuh menampilkan detail di daerah Highlight ataupun Shadow. Sekian dulu u/ sekarang, udah cape ngetiknya, hehehehe