[LIPUTAN] Street Hunting KRL Jakarta-Bogor-Kebon Raya

Oleh:  Anthony Christiaan (5257)    17 tahun yang lalu

  0 

Fotografer Jakarta presents


Sesuai ajakan di FN mengenai Street Hunting, berikut kami berikan liputannya

Secara pada hari ini, tanggal 5 May 2007 telah digelar acara street hunting
oleh team dari Fotografer Jakarta dengan lokasi KRL Jakarta-Bogor-Jakarta
dengan mengambil tema KRL, suasana kota Bogor dan Kebon Raya yang dikawal
oleh bang Soni, bang Sadono dan miss Dian yang tersohor itu :p

Acara diawali dengan pertemuan di taman Fatahilah pukul 07.00,
rekan2 yang bergabung ada yang datang dengan Taxi, berjalan kaki, membawa mobil sendiri
yang diparkir di dekat taman Fatahilah dan ada yang mempergunakan bussway seperti saya, hihihi ...

Street hunting ini terlihat ada sekitar 35 fotografer yang bergabung, walau tidak
sepanjang acara, namun cukup ramai juga dan menarik karena street hunting kali ini
ternyata paduan antara hunting foto2, jalan2 / rekreasi ke Bogor dan jalan sehat,
jalannya jauh juga, apalagi pas muter2 di Kebon Raya nya, huhuhu ...

Pada saat di taman Fatahilah tercatat ada 22 orang yang ikud berangkat bersama2, diantaranya :

- Sadono, secaranya, selaku pencetus street hunting ini dan konon beliau perwakilan dari Chip
- Yunita, secaranya, pagi2 sudah nongol bersama bang Sadono, konon, mba Yunita ini tiba dari Semarang loh
- Soni, secaranya, selaku pelaksana acara street hunting
- MYP Dian, secaranya,yang tersohor itu, selaku petinggi nya milis Fotografer Jakarta
- Dono, secaranya, semped kaget pas denger nama Dono saat absensi, tak kira Warkop, hehehe ...
- Inggrid
- Widi
- Widi (baju Bali), secaranya, berhubung namanya sama, karena pake baju Bali, sebut saja begituh, buar ga saru sama atas :p
- Rohim
- Ali
- Yudi
- Imron
- Susan
- Anif
- Ilham
- Ida
- Ela
- Giant
- Charles
- Abi
- Ibrahim
- dan saya sendiri, Toni

Sekilas cerita perjalanan :

Secaranya sesuai jadwal yang sudah direncanakan, pada pukul 07.10 kita mengadakan absensi
dahulu dan mengadakan acara foto keluarga, mohon maaf, mba Dian yang tersohor itu sedang
markir mobil pas kita foto2, itu saja penampakannnya mba Dian baru terlihat saat di dalam
kereta sudah duduk manis bareng mba Yunita walau terlihat sedikit bete, karena ternyata,
mba Dian pagi ini mengalami 2X ketinggalan barang, menurut beliau, saat mau berangkat,
pas di dalam mobil baru inged cuma bawa body kamera, ga bawa lensa, eh, pas sampai
di dalam KRL, baru inged lagi kalau beliau cuma bawa kamera DSLR IR tapi lupa bawa
S2is nya, jadinya beliau cuma bisa moto IR, hihihi ...:D :D

Setelah foto keluarga dan menghitung anggota sesuai absensi, kita semua berlarian
menuju stasiun Kota karena kita diuber jadwal kereta Pakuan yang tampaknya mepet sekali,
tapi yang namanya ngatur barisan fotografer itu memang tidak mudah, wong perjalanan
dari taman Fatahilah menuju stasiun Kota, walaupun kita sedang terburu2, selama berjalan
kaki, ada saja yang difoto, ada yang foto tembok musium Fatahilah lah, ada yang moto
deretan ojek sepeda di depan stasiun, moto arsitektur stasiun Kota dan sembari yang lain
mengantri tiket, masih ada saja yang motret lampu sorot di depan karcis, halah ...

Secara masing2 membeli tiket kereta Pakuan Ekspress Jakarta-Bogor seharga 11 ribu,
lalu bergegas menuju peron 12, kalau saya tidak salah ingad, dan pertama kali kita
masuk di gerbong nomor 2

Di dalam KRL, jujur saja kita ga bisa duduk manis sebagai para fotografer,
juntrungannya, KRL Pakuan Ekspress pagi itu, seolah2 dicarter oleh kita2 para fotografer
street hunting, bayangkan saja, 20 fotografer dengan kamera nya masing2 langsung beraksi
di dalam kereta, dan gerbong dari nomor 1 sampai nomor 8 semuanya habis dijelajahi
dan dijadikan spot foto, rasanya kita cukup heboh deh di dalam KRL itu, soalnya,
ada beberapa yang ber-narsis ria di tiang pegangan kereta, sampai ada yang jongkok2
buad motret deretan gerbong ke depan bahkan ada yang nekat menjulurkan kamera saat
kereta berhenti sesaat dengan resiko saat pintu menutup, walaupun di luar ada petugas
yang teriak2, "Awas pintu, Pak"

KRL Pakuan pagi itu ternyata bukan hanya milik rombongan kita,
ternyata nih, ada juga rombongan fotografer menuju Anyer, wow, kita bertemu serombongan
fotografer saat kita sedang melintas menuju gerbong depan, ceritanya pas saya melintas,
saya ditanya, "Fotografer yah, Pak ?"
Wah, saya kaget ditanya seperti itu, tapi kekentalan persahabatan antar fotografer
segera mencairkan suasana dan saya ajak mereka kenalan dan memperkenalkan milis Fotografer Jakarta kepada teman baru kita
dari milis Fotografer Jakarta (halah, ga pantes bener soalnya saya tuh masih baru
banged di eF-Je, kudunya mas Soni, mas Sadono dan mba Dian ne yang buka bicara),
terus saya tawarkan mereka untuk ikud hunting bareng kita next time dan terjadilah
saling tukar alamat email untuk diinvite, well, pasukan hunting bertambah heboh nih, hihihi ...

Di dalam KRL, seperti yang sudah ditulis di atas, kita memang rada ngacak2 tuh kereta
Pakuan Ekspress, serasa kita charter private tuh kereta, hihihi ..., bayangin aja,
sampai bapak ticketing kita todong buad foto2, sampai ke mbak2 yang nawarin makanan
dan sempad juga candid beberapa penumpang, soalnya saya mergoki mba Dian sedang
moto anak kecil yang sedang tidur di pangkuan ibunya dan beberapa fotografer
langsung daulat Susan dan Ida yang dirasa sedang imut2 nya di dalam kereta untuk
jadi model dadakan, jadilah disitu kita melakukan sesi foto model di dalam KRL, lalu
ada juga mencoba membuad blurry motion dari dalam KRL, tapi tampaknya ga bisa deh,
speed nya 1/400, jadinya freeze, kudunya pake ND, hehehe ... :p

Secara sempad juga saya dan beberapa rekan mencoba untuk foto masinis nya,
saat saya membuka pintu dan memperkenalkan diri dan mau foto untuk kenang2 an,
eh, ternyata disolotin sama petugas di dalam yang bukan masinis, " Ada izin nya ga neh ?"
Hiks, ga jadi deh kita foto kepala kereta dan masinis nya, hiks hiks ...

Sesampainya di stasiun Bogor,
kita2 dikenalin oleh bang Soni dengan para maestro dari Bogor diantaranya
mr. Igor yang membawa Hasselblad di genggamannya dan mr. Purwoko (maap kalau ada salah sebut)
dan 2 orang lagi saya minta maap, lupa namanya, mungkin rekan lain bisa menambahkan,
so, kesempatan bertemu maestro Igor tidak disia2 -kan dengan foto keluarga bersama beliau
persis di depan tulisan Bogor sebagai bukti kalau kita tuh sudah tiba di Bogor, takutnya yang
baca liputan ini pada kaga caya lageee ... :p

Nah, mulai dari stasiun kita mulai menjelajah pasar di Bogor, sekedar tips buad street
hunting, waspada copet, karena bang Soni mendapat laporan bahwa saya dicopet dan ternyata
tas memang terbuka, well, untung isinya cuma kabel, so, untuk street hunting kewaspadaan
dan kerjasama team memang sangat diperlukan

So, jangan biarkan copet menggangu hunting kita, setelah menjelajah jalanan dan pasar
di kota Bogor, mulai dari foto orang lagi tidur di lapak sampai moto orang lagi dicukur,
ampun ... dah, ada-ada aza yak, hihihi ..., hingga ikan yang sedang klepek2 di ember,
koes plus yang sedang gelayutan, ow, maap, kuskus, dan setelah mengumpulkan team yang
sempad terpencar dan ada juga yang nyasar, kita memutuskan untuk charter 2 angkot
menuju tempat makan siang, selesai makan siang, kita foto keluarga sejenak di taman,
karena team akan split, yang satunya menuju stasiun dan pulang ke Jakarta, sedangkan
team satunya lanjuddd ... ke Kebon Raya Bogor dengan berjalan kaki, khas fotografer,
kita memang foto2 di jalan juga, hihihi ...

Okeh, cukup cerita yang sudah terlalu panjang di atas,
mohon maap sekiranya ada salah-salah kata dalam liputan ini, sekiranya ada yang
perlu dikoreksi, jangan sungkan2 untuk info, so bisa saya koreksi, mangga, temen2
lainnya dipersilahkan untuk upload foto2 liputannya dan selamat menikmati, trims

Belum ada komentar