Mengapa kamera DSLR Full-Frame diidamkan

Oleh:  Irwansyah S (52460)    17 tahun yang lalu

  0 

Ukuran sensor kamera non-FF (FOV 1.6 atau FOV 1.5) umumnya adalah 22.5 x 15.0 mm, artinya luas sensor adalah 337.5 mm persegi.

Ukuran sensor kamera DSLR FF (ukuran negative film konvensional) adalah 36 x 24 mm, artinya luas sensor adalah 864.0 mm persegi.

Ada selisih 526.5 mm persegi.

Artinya kita kehilangan 60.9% bagian citra image yang seharusnya terekam di sensor....!.

Kalau kita balik, hanya 39.1% dari citra image dari sebuah lensa full-frame (lensa non digital) yang diteruskan ke sensor.

Misalkan ada seorang fotografer yang memiliki lensa super wide angle EF 16-35/2.8L yang harganya 11 jutaan itu. Pada kamera non-FF, view yang diberikan oleh lensa ini menjadi 27- 56mm saja. Pada posisi wide, fotografer tersebut kehilangan 60.9% citra image kualitas tinggi yang seharusnya direkam oleh sensor. Jadi kemampuan lensa ini ter-amputasi, dan menjadi sangat mubazir. Yang seharusnya dengan kamera FF kita akan menjadi lega dan lapang saja kalau ingin merekam gambar kerumunan orang diruang rapat yang agak sempit, misalnya. Karena dipasang di kamera non-FF kita harus sampai mojok kesudut-sudut ruangan agar bisa mencakupi keseluruhan isi ruangan. Jadi mubazir sekali dan menjadi tidak efisien bukan?.

Ada yang berkata, "Kan bisa kita pasang EF-S 10-20mm untuk mengimbangi view yang sama," demikian bukan?. Benar, tapi mana ada lensa zoom range 10-20 yang punya bukaan 2.8?. Artinya dengan lensa 10-20 kita tidak bisa membekukan gerakan-gerakan ringan semacam orang yang lalu lalang di acara kawinan, etc. Solusi terakhir hanya pakai ISO tinggi, betul juga. Tapi coba ISO tinggi itu coba diaplikasikan juga ke lensa F2.8, maka akan kita dapat speed yang lebih tinggi dan lebih konstan dalam membekukan gerak/mencegah blur.

Belum lagi distorsi yang dihasilkan tidak akan hilang oleh FOV 1.6. Distorsi 10mm ya tetap dibawa oleh 10mm, dan distorsi 20mm tetap dilanjutkan oleh 20mm, tanpa mau tahu apakah kena embat sama non-FF atau FF.

35mm dipercayai mempunyai distorsi paling minimal setelah 50mm untuk foto group. Mempunyai 35/2.0 yang murah itu membuat semua task foto group/wedding menjadi lebih mudah dan murah.

Dengan lensa 50/1.4 yang dipasangkan di FF, kita sebenarnya mempunyai cukup ruang untuk foto acara-acara wedding/indoor, sport/night-event di situasi low-light. Di body non-FF lensa 50mm ini hanya bisa menjadi lensa potret karena keterbatasan ruang view yang diberikan.

Ada pemikiran lain?, silakan dilanjutkan dibawah ini dengan sehat...:).
(Sungguh dalam hati saya merasakan bahwa perhitungan saya diatas adalah keliru, apakah ada yang punya perasaan yang sama...?)



Note, untuk mencegah pertanyaan-pertanyaan dari member baru FN:

EF-S = Disini dimaksudkan sebagai lensa-lensa digital yang setara dengan: DX, DC, Di, etc sesuai istilah masing-masing produsen lensa.
FOV = Field of View, ruang pandang yang dilihat dan terekam ke sensor.
FF = Maksudnya kamera Full Frame yang sensornya sebesar/seluas negative film konvensional.
non-FF = Kamera yang luas sensornya lebih kecil dari luas negative film.

Belum ada komentar