[LIPUTAN] FN Hunting Sumbar: Hari III - Jumat, 6 April 2007

Oleh: Yulnofrins Napilus (647)    17 tahun yang lalu

  0 

THE LONGEST TRIP : Bukittinggi – Puncak Lawang (view Danau Maninjau) – Padang Panjang (sate Mak Syukur) – Danau Singkarak – Solok - Muara Kalaban (Lori Wisata) – Sawahlunto (Heritage) – Solok – Lubuk Selasih – Danau Kembar

Bangun jam 4 pagi…! Demi mengejar sunrise di Puncak Lawang. Hebatnya, Hotel Nikita tempat kami menginap, sudah menyiapkan sarapan pagi mulai jam 4 tsb. Dan GM nya Pak Syafril pun juga sudah standby mengontrol segala sesuatunya untuk kita. Udah dapat harga sangat khusus, masih dapat special service lagi deh. Thanks Pak Syafril. Patut dicontoh oleh hotel-hotel lainnya... Saking sibuknya subuh ini, ampe ada yg kebawa kunci kamar tuh ha..ha...

Tetapi karena saya lupa mengingatkan resepsionis untuk melakukan wake-up call jam 4 pagi, ada bbrp yang telat bangun dan dibangunin akhirnya. Sehingga kita meninggalkan Hotel jam 5 pagi. Sampai di Puncak Lawang jam 5.45 pg.

Turun dari mobil disambut kabut dan angin dingin yang sangat menusuk. Saya terpaksa pakai pullover dan jacket, kupluk dan sarung tangan. Dengan pohon-pohon pinusnya yang bersiul-siul ditiup angin, lengkaplah seolah berada di Swiss, katanya he..he...

Ditunggu sampai jam 8 pagi, kabut pun tak kunjung hilang. Sehingga suasana sunrise yang kita harapkan dengan view Danau Maninjau 1 Km lebih dibawah punah lah sudah. Puncak Lawang ini merupakan salah satu tempat Lomba Layang Gantung terbaik di dunia. Bisa ber jam-jam melayang di atas danau ini krn arus termiknya bagus sekali. Biasanya setiap bulan Juli selalu ada lomba disini. Tapi entah kenapa, sering suaranya nyaris tak terdengar. Soekarno pun juga sampai membuat puisi disekitar sini melihat keindahan luar biasa view Danau Maninjau.

Sampai di Padang Panjang sktr jam 9 dan melihat cuaca yg rada agak mendung, tiba-tiba ada yang usul, bagaimana kalau kita mampir dulu ke Sate Mak Syukur. Pesta Sate deh di pusat Sate Mak Syukur tsb. Rasanya top deh...

Stlh itu dilanjutkan ke Singkarak. Mampir satu dua spot, shalat Jumat di Mesjid Raya Singkarak dan deket ke Solok. Sampai di Muara Kalaban sudah jam 2.30 siang. Kita sudah ditunggu oleh Kepala Pariwisata Pemko Sawahlunto, Pak Hendri Thalib, Kepala Stasiunnya dan bbrp staff. 1 mobil yg gak ada sopirnya, dibantu oleh staff KAI untuk dibawa ke Sawahlunto. Disini bergabung Mas Johan Backir, Asikin dan Angie Gozali. Kejadian menarik dengan Lorinya, sempat 2 kali didorong. Rodanya slip krn muatannya over load banget ditambah rumput liar yg melicinkan dan mengganggu rel...:D Sampai di Sawahlunto, Lori langsng berhenti di Museum Kereta Api. Museum ini merupakan museum KA ke-2 di Indonesia tp tidak sebesar Museum KA yg di Ambarawa.

Sampai di Museum KA sudah disambut oleh Kepala stasiunnya Pak Djulkifli dan bbrp staff Museum. Stlh disuguhin Teh Botol, kita langsung hunting heritage ke dalam kota. Ampe masuk ke gang-gang segala. Yang ngerayain paskah sempet ke Gereja juga disana. Terakhir di Museum Goedang Ransoem, kita bebersih, istirahat, sholat, dsbgnya. Jam 7.30 kita sudah di Balairung Rumah Walikota Sawahlunto untuk jamuan makan malam.

Ternyata Walikotanya Pak Amran Nur, sangat serius mengundang kita untuk jamuan ini, well prepared & round table dinner bo... Tp makannya ambil sendiri-sendiri he..he... Disana ternyata ketemu sama boss nya Bang Ijul tuh, Bpk Irwan Syarkawi, PresKom Bakrie. Stlh makan, sambutan dikit saya, Pak Wali lalu kita menyerahkan cindera mata berupa 2 buah T-Shirt FN Hunting Sumbar 2007 buat Pak Walikota dan Pak Sekda nya yang diserahkan oleh Senior Member FN Arbain Rambey. Pemko Sawahlunto pun juga memberikan sebuah Buku, CD dn Brosur untuk setiap orang. Dan Pak Wali bersedia memberikan tanda tangan beliau untuk buku tsb. Sehingga hampir semua ngantri utk itu. Seru deh...

Jam 9.30, konvoi 8 buah mobil kita meninggalkan Sawahlunto menuju Cottage Pemda di pinggir Danau Diatas. Nyampe disana jam 12 tengah malam langsung bagi-bagi kamar dan tidur...! Tapi untung tidak sedingin yang saya bayangkan sebelumnya. Alhamdulillah...


Foto keluarga dulu sebelum meninggalkan Puncak "Swiss" Lawang di Matur yang berkabut dingin dan berangin...

Belum ada komentar