[LIPUTAN] FN Hunting Sumbar: Hari II - Kamis, 5 April 2007

Oleh: Yulnofrins Napilus (647)    17 tahun yang lalu

  0 

MAHAT, THE ANCIENT PARADISE... Inilah primadona dan obyektif utama hunting kita ke Mahat. Bangun jam 4 pagi, antri ke kamar mandi yang cuman satu-satunya. Sebagian kagak pada mandi tuh, terutama para lelakinya. Tidur di tikar berbantalkan ransel, sesekali boleh juga... Kembali serasa jaman camping dulu he..he...

Jam 5 pagi, check-out dan kita naik lagi ke Warungnya Pak Datuk Siri sktr 2 Km keatas utk hunting sunrise. Lokasi warungnya sangat bagus posisinya mengarah ke Lembah Mahat. Tetapi rupanya cuaca kurang bersahabat, kabut masih agak tebal dan matahari yang diharapkan tidak menampakkan diri. Malah ada 'musibah kecil', kamera Mas Bangga tiba2 lepas dari tripod dan terguling ke pinggir jurang. Tp untung masih aman dan bisa dipakai kembali.

Sktr jam 7 pagi, kita turun lagi dan terus ke Koto Tinggi, lokasi batu-batu Menhir. Kita beruntung ada Pak Nevi yang sangat menguasai sejarah Menhir dan bisa bercerita panjang lebar. Sehingga saya pun ikut manggut-manggut mencoba memahami arti dibalik batu-batu bisu tsb. Bbrp diantaranya banyak tulisan-tulisan kuno tertulis di batu-batu tsb.

Sejak saya mengenal sekolah, baru 2 orang yang mempromosikan Mahat ini dan membuat saya tergerak untuk ini, yaitu Ibu DR. Meutia Hatta dan Arbain Rambey...! Tetapi sayang, kelihatannya kurang perhatian dari Pemda sehingga terlihat kurang terawat.

Sekretaris Desanya sempet datang dan bertemu kita di lokasi Menhir ini. Beliau nitip pesan sekali agar Pemda Pusat bisa memberikan perhatian sedikit untuk situs sejarah yang sangat penting ini. Dari salah satu teman yang berasal dr Mahat ini saya dapat cerita bahwa pernah ada 2 Menhir yang "dibawa" oleh orang asing keluar negeri. Apakah itu sudah seizin Pemda atau tidak, wualahualam...

Human interest di Mahat juga luar biasa. Semua penduduk sangat welcome...! Keramahan dan senyum yang tulus yang didapat dari hampir semua penduduk desanya. Cukup hanya melihat ke mereka, spontan mereka akan membalas dengan anggukan atau pun senyum. Yang berpapasan naik motorpun juga berusaha tersenyum dengan kita. Mereka pun masih tersenyum ketika kita tanya kenapa telpon rumah (Telkom...?) belum masuk ke desa ini...:D Sinyal handphone tidak ada disini sama sekali. Ditengah kemajuan teknologi komunikasi saat ini, kami merasa berada "in the lost world...". Maaf istilah yg agak berlebihan...:))

Akhirnya keasyikan di Menhir dan Human Interest di Mahat, kita sarapan pagi baru jam 11 siang. Stlh itu langsung menuju Lembah Harau. Ibu Djasminar, modelling agent dari Payakumbuh ikut partisipasi dengang menyiapkan 2 orang anggotanya yang cantik-cantik dengan bbrp pakaian bernuansa Minang.

Jam 4 sore, saya terpaksa teriak-teriak lagi agar kita segera ke Bukittinggi untuk ngejar Sunset diatas Ngarai Sianok. Tapi apa hendak dikata, obyek sepanjang jalan dari Payakumbuh ke Bukittinggi lebih menggoda. Apalagi ketemu pula rombongan orang Baralek dengan pakaian dan tutup kepala putih khas Lima Puluh Kota (saya pun jg belum pernah lihat tuh sblmnya...). Sehingga sunset di Ngarai, telat kita sktr 10 menit saja.

Check-in di Hotel Nikita jam 7 mlm dan jam 8 saya sdh minta agar kita makan malam di Rumah Makan Simpang Raya deket Htl, sktr 50m. Krn jam 8.30 mlm ada pertunjukkan Kesenian di Gedung Medan Nan Bapaneh. Ternyata semua pengen ikut. Walaupun akhirnya kita sampai disana jam 9, tp pertunjukkan belum dimulai. Untung sebelumnya saya kontak Ketua ASITA (Asosiasi Travel Agent) Bukittinggi Pak Rafles sehingga oleh beliau di tahan dulu acaranya sampai kita datang.

Selesai acara jam 10.30 mlm, kita langsung hunting nightscape di Jam Gadang. Sktr jam 11.30 tengah malam stlh ketemu Pak Nevi, akhirnya kita sepakati untuk mengunjungi Pos Bencana Gempa di Bkt untuk menyerahkan Sumbangan Bencana dari Komunitas Fotografer.Net. Jadilah kita midnight photography dg Bapak kita yang masih berjaga di pos tsb.

Pulang ke Hotel langsung tidur, kecapean. Apalagi jam 4 pagi besok sudah harus bangun lagi untuk ke Puncak Lawang ngejar sunrise...

Ok, sekian dulu ulasan hari ke-2 ini. Semoga berkenan.

Salam,
Nofrins


Ini foto keluarga diantara 2 batu Menhir perempuan dg Pak Datuk Siri, Tetua Panjaga Menhir, Pak Nevi dan Pak Hermawan.

Belum ada komentar