Oleh: Aditya Abrar (43) 18 tahun yang lalu
Saya dapat tawaran untuk mengambil foto dari udara menggunakan heli.dengan berbekal D70 lensa 70 - 300 dan setingan P,tetapi kendalanya pada ketinggian yang tetap saya mengambil gambar beberapa kali pada satu titik ( pake Monopot ) gambar yang saya masilkan tingkat warna dan ketajamannya berbeda..mohon bantuannya...
Oleh: Denny Ramon Ratulangi (68913) 18 tahun yang lalu
Boleh ikut gak ... ? :)
Oleh: ihartoyo (60127) 18 tahun yang lalu
Kalau motret dari chopper yang pertama diperhatikan atau perlu dilakukan adalah mencopot jendela samping belakang (depan tidak dibuka untuk pilot)agar lensa tidak terhalang oleh kaca jendela (plastik) yang bisa mempengaruhi banyak hal (ketajaman, warna, dll.). Resikonya ya, harus berani dikit. Nangkring ke luar bodi, pakai safety belt (harnest doble),pokoknya amanlah. Kendalanya paling angin, dan kalau ketemu mendung hujan, langsung basah. Chopper dengan pintu terbuka tidak boleh jalan terlalu kencang dan, katanya, cenderung boros avtur. Dengan jendela dibuka, ketajaman tak terhingga, diagragma kecil, masa nggak tajam ?
Oleh: Wellington Kuswanto (37404) 18 tahun yang lalu
karena bergerak, speed harus cukup rasanya pak...
Oleh: Purwanto Nugroho (41202) 18 tahun yang lalu
Saya pernah melakukan pengambilan foto dari udara menggunakan heli. Sebelum mengudara, kita briefing dulu dengan pilotnya agar kita dapat diberitahu kapan kita bisa shot, si pilot akan menurunkan kecepatan dan ketinggian pada posisi yang aman agar kita dapat membuka pintu or jendela untuk melakukan shot secara aman/safety. Yang jelas jangan shot jangan terhalang oleh kaca jendela, karena akan mempengaruhi kualitas. dan so far, shot dari udara paling ciamik pake lensa ultra wide :)... lensa tele baru akan saya gunakan bila memang ada spot daerah/obyek yang ingin kita capture dari atas.
Oleh: Aryo Budhi Utomo (3275) 18 tahun yang lalu
Selain masukan di atas, saya pernah dengar kalau mau bagus pakai semacam alat. Namanya gyro ... (lupa persisnya) - sori -
Oleh: Mula W. Wangsaputra (17049) 18 tahun yang lalu
Kalau pake Tele, perhatikan shutter speed, ya pake rumus reciprocal lah, untuk amannya tambahin 1 stop. Misal pake lensa 200mm, minimal 1/250" atau kalau bisa malah 1/500", atau gunakan lensa VR, misal 70-200/2.8 VR :D dan mungkin bisa tetap di 1/250"
Oleh: Andi Sabri Mundzir (923) 18 tahun yang lalu
tips motret dari udara: 1. siapkan jiwa dan raga, perkuat tekad dan mental 2. ucapkan salam 3. lengkapilah peralatan yg mungkin akan dipakai (klo udah naik heli tp kameranyah kelupaan khan berabe) 4. buanglah semua yg gak diperlukan (sampah, buang air, buang angin, dll) 5. siapkan parasut dan semua peralatan keamanan 6. selain membawa alat cadangan, bawalah teman sejawat sebagai cadangan 7. demikianlah..
Oleh: Budi Darmawan BD (7764) 18 tahun yang lalu
pertama pastikan anda motret tidak terhalang kaca heli, kedua anda mesti survai dulu situasi lokasi jam berapa paling clear alias tidak ada haze setelah itu baru koordinasi dengan pilot ketinggian berapa yang dikehendaki dan lensa apa yang anda pakai, biasanya pakai wide sampai medium tele aja. Lalu anda setting kamera di S kita tentukan shutter speednya berapa supaya tidak blurr. Memang areal photography paling nyaman pakai heli, saya beberapa kali motret dengan ultralight dan hasilnya tidak kalah dengan heli sewa juga murah jauh
Oleh: Yuwono Rahman (20907) 18 tahun yang lalu
@Aryo: Namanya Gyro Stabilizer... tripod di pasang disini... tapi kalo dah ada IS/ VR ya ngga perlu kaeknya.... ini link nya. ada tips motonya juga tuh, di link ini... :)
Bung Yuwono Rahman, terimakasih sudah membantu melengkapi yang terlupakan :) -- benar namanya gyro stabilizer. Link-nya juga cukup membantu. Pak Aditya Abrar, sudah jelas belum pak? Selain tips-tips dari rekan-rekan diatas, barangkali nanti ada masukan dari member lain, ditunggu saja. Wah kalau lihat foto di link tsb, mesti rela diikat seperti "Sarimin" :))
Oleh: Hasbi Azhar (1832) 18 tahun yang lalu
Saya pernah konsul sama bang arbain tentang hal serupa, lensa yang direkomendasikannya malah lensa pendek seperti 18-55 sangat efektif menurut pengalaman beliau. soal setting saya rasa bukan soal, karena bergerak akan lebih baik jika menggunakan speed lumayan tinggi. Diagfragma sih tinggal disesuaikan saja, hal ini pernah saya terapkan dengan kenderaan umum yang melaju rata2 80 KM/jam. sepanjang jalan sejauh 240 KM saya tetap motret dan hasilnya tidak mengecewakan. :)
Oleh: david hermandy (3403) 18 tahun yang lalu
penggunaan monopod adalah kesalahan fatal, karena monopod meneruskan getaran heli ke kamera. Gak heran kalo fotonya banyak yang goyang
Oleh: Setra Kusumardana (3564) 18 tahun yang lalu
saya pernah motret pake D70 dan 18-70mm dari Garuda yang melintas di atas Merbabu dan karena terhalang kaca (yang pasti gak boleh dibuka!) saya pertimbangkan pake RAW. hasilnya foto itu sempet nangkring di galeri Oktagon.
Oleh: Chrisley Tjiputra (2203) 18 tahun yang lalu
Shutter minimal 1/320, AF one-shot, pake IS kalau tersedia, tambah gyro stabiliser dari ken-lab. Link-nya: www.ken-lab.com