Ini adalah bagian pertama dari seri hitamputih yang akan saya buat. Sengaja saya buat sedetil mungkin, sehingga berbagai kalangan bisa mendapat manfaat.
Mohon maklum saya terpaksa pakai sistem "cicilan" untuk membuat artikel, soalnya sebisa2nya curi waktu luang. Plus juga masih harus nengok2in isi primbon2 yang udah agak lama nganggur, supaya lebih akurat.
Seri2 berikutnya akan mencakup:

*Ritual & Cara Mencuci Film HitamPutih ( termasuk efek dilution & agitation).
*Serba-Serbi Cetak Foto HitamPutih (kertas, alat, perbandingan)
*Menyiapkan untuk Mencetak Foto HitamPutih (campuran kimia, alat, fasilitas)
*Ritual & Cara Mencetak Foto HitamPutih (efek dilution, agitation, washing & drying)
*Dry-Down Test (Paper Test)

KALAU BELUM PUYENG, DILANJUTKAN DENGAN (tahap lanjutan):

*Metering & Zone System untuk memotret hingga mencetak hitamputih yang baik
*Fine Printing mutu Pameran (termasuk proses lanjutan setelah pencetakan untuk menghasilkan archival prints).

Mari dimulai puyengnya......


Berikut adalah cara mencampur chemicals untuk film hitam putih yang saya anut.
Cuci cetak hitamputih membutuhkan disiplin baja dan amat bergantung pada segala sesuatu yang bersifat stabil. Ada sedikit perubahan dalam ritualnya, bisa berdampak luas di hasil.
Maka saya sarankan biasakan untuk setia pada ritual masing2 yang anda pilih, untuk mendapatkan hasil yang konsisten pula. Semoga bermanfaat.

a. Developer.
Saya biasanya menggunakan D76, sekaligus mencampur untuk takaran 1 gallon (3.32l). Disiplin harus dimulai dari pencampuran awal ini.

-Siapkan air sejumlah yang dibutuhkan pada suhu yang dianjurkan (saya selalu ikuti anjuran yang tertera pada bungkus developer).
Gunakan ember/sarana pencampuran yang hanya khusus digunakan untuk mencampur developer.
Untuk pengukuran suhu, JANGAN gunakan termometer yang berisi air raksa, sebaiknya gunakan yang berisi alkohol. Termometer sifatnya ringkih, jika pecah, air raksa akan jauh lebih bermasalah daripada alkohol.

-Perlahan2 tuangkan bubuk developer dengan sebelah tangan, tangan yang satunya mengaduk seluruh campuran dengan stabil, searah jarum jam.
Untuk mengaduk, biasanya saya menggunakan adukan (bhs.jawa : sutil) yang terbuat dari kayu dan HANYA DIGUNAKAN UNTUK MENCAMPUR DEVELOPER.
PERHATIKAN : saat mengaduk, jangan sampai timbul gelembung udara di air. Gelembung tersebut berarti anda telah mencampurkan unsur oksigen pada air, yang akan mempercepat proses oksidasi developer (mempercepat kerusakan).

-Setelah bubuk developer larut dengan sempurna, segera tuangkan kedalam sarana penyimpan. Hindari sarana yang tembus cahaya, karena bisa mempercepat kerusakan developer. Jika mungkin, gunakan botol khusus kedap udara (bentuknya berlipat2 seperti akordeon) yang bisa mengeliminasi udara dalam botol meski isi sudah terpakai sebagian. Sekali lagi, oksigen memperpendek umur developer yang telah dicampur.
Berhati2lah dalam menuangkan, jangan sampai "nggrojok" untuk menghindari timbulnya (lagi2) gelembung udara. Gerakan harus mantap dan terukur, practice makes perfect.

-Sebisa mungkin, simpan developer dalam kulkas. Hati2 jangan sampai ada ceceran/menetes. Jika tidak memungkinkan, simpanlah ditempat yang tidak terkena cahaya langsung & bersuhu rendah.


b. Stopbath.

Saya menggunakan Kodak stopbath, campuran 25ml untuk tiap 1l air. Stopbath ini memiliki indikator warna. Jika campuran telah melemah, warnanya akan berubah (dari kuning ke biru). Biasanya, saya selalu mengganti semua chemical jika campuran developer 1 galon telah habis, meski stopbath & fixer masih kuat. Simpanlah stopbath yang telah dicampur serupa seperti menyimpan developer.

c. Fixer.
Tergantung pada pilihan anda. Saya pernah menggunakan iLford dan beralih ke Tetenal (dengan alasan kemudahan ketersediaan barang). Biasanya produsen memberi beberapa pilihan campuran. Saya selalu memilih campuran yang no. 2 paling kuat. Paduan efisiensi, mutu dan waktu pengerjaan. Sarana & cara penyimpanan sama dengan developer & stopbath.

Pada saat akan digunakan, keluarkan semua campuran dari kulkas/tempat penyimpanan & ukur suhunya menggunakan termometer.
Bilaslah termometer dengan air sebelum digunakan untuk mengukur campuran kimia berikutnya, dan BIASAKAN untuk melakukan sesuai urutan : developer-stopbath-fixer, JANGAN melanggar urutan (fixer-stopbath-developer, dll) karena bisa merusak larutan kimia tsb.

Ukurlah larutan2 tersebut dengan peralatan terpisah :
-Developer : gunakan gelas ukur khusus untuk developer saja.
-Stopbath & Fixer : bisa menggunakan gelas ukur yang sama namun setelah dibilas dulu dengan air.
Alasannya adalah sedikit demi sedikit, developer & fixer akan meninggalkan lapisan tipis pada gelas ukur anda (yang biasanya terbuat dari plastik). Meski sedikit, namun dapat berpengaruh pada campuran anda yang lain.
Setelah terlapisi fixer, saat berikutnya anda menggunakan gelas ukur tsb untuk mengukur developer, lapisan fixer akan mencemari developer. Ingat, disiplin & sabar.

Ukur & campurlah developer setelah anda siap mencuci film (film sudah diloading dalam tabung cuci film).
Jika anda meninggalkan developer yang telah dicampur air untuk meloading film, sementara itu campuran telah mulai beroksidasi dengan udara (baca:mulai "mati").
Stopbath & Fixer tidak usah dikeluarkan dari tabung penyimpanan, karena akan dituangkan langsung pada tabung cuci film. Untuk penyesuaian suhu, gunakan "waterbath", yaitu direndam dalam baki/ember berisi air dengan suhu lebih panas/dingin dari larutan.
Misalnya suhu larutan adalah 15*C, sementara suhu yang dibutuhkan adalah 20*C, maka suhu waterbath sebaiknya 25*C. Lama perendaman = lama waktu mencuci film.
Jangan merendam lebih tinggi dari 1/2 botol penyimpanan karena suhu akan berubah terlalu cepat. Biasanya saya menggunakan baki untuk cetak foto untuk merendam supaya praktis. Baki stopbath utk merendam stopbath, fixer utk fixer, dst.

Mengenai suhu & komposisi campuran, agitasi, dll akan dilanjutkan di seri berikutnya.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

kenapa dilarang pakai mercury [air raksa] ?
mercury thermometer lebih akurat dibandingkan alcohol. saya pake mercury thermometer yang skala 0.2C
jika masalahnya pada kesehatan [bahaya mercury] menurut saya itu adalah masalah prosedur, jika pakenya sembrono alcohol thermometer juga gampang pecah.

ralat mbak Irawaty, teknik penyesuaian suhu istilahnya 'water jacket' bukan 'water bath'

kalo waterbath itu ada nggak ya ?

waterbath itu teknik developing untuk mendapatkan shadow detil sementara highlightnya tidak washout.
Tahapannya developer-air-developer-air diulang-ulang sesuai dengan rentang kontras yang difoto.
Pada saat developer diganti air, tidak diberi agitasi. Air yang digunakan biasanya diberi natrium carbonate, atau disesuaikan dengan accelerator dari developer.
Teknik ini juga bisa diterapkan pada printing

Kenapa gak dikirim ke Artikel Mas, biar bisa bermanfaat buat oragn banyak!

mungkin mangsud nya waterjacket mas david, protes melulu ih;))

Iya ya..puyeng ya... @-)

apa karena air tersbut diatas aku minum? :">

ibu tita ;))
protes mulu?
tanya kenapa
:-"

Thanks mbak Irawaty.... mohon dilanjut!.. selip-selip dikit gak papa..

David, thanks atas commentnya.... sebaiknya Anda juga buat artikel semacam ini... biar bemanfaat!

Terima kasih mbak sarah,
mas Farid blum ngecek ke artikel ya? Om Kepsek David bikin Artikel udah banyak, gimana kalo mas Farid bikin juga biar rame? (imho koreksi om dapid penting banget karena dua kata itu beda banget artinya di BW, aku juga koreksi dikir, biasanya campuran total Stock Solutions D76 itu 3.8 lt, bukan 3.2, dimulai dg 3lt masukkan bubuk D76 br setelah dissolved semua tambahkan air sampe 3.8 lt)

Om Igor juga bikin artikel gimana bikin foto yg artsfull, katarak style, sumanto style dll, bagi2 ilmu dunk Om Maestro Igor

Ooo begitu... ya udah nanti saya baca kalo sempet....thx infonya

Buat artikel?...belum ah...saya anak kemaren sore... masih mo menyimak dulu...


Mungkin mbak Irawaty keliru nulis 1 gallon=3.32lt...

Anda benar 1 gallon=3.8 liter .... 3.785 liter tepatnya. Jadi masalah metric conversion. Terima kasih lagi atas koreksinya mas...

wah maestro Hary ini kebo nyusu gudel, wong saya pakai Lucky 100, MicromMF dan Acifix kok, untung-untungan jadinya :">


silakan mbak Ira artikelnya dilanjut, juga om David :-"
biar kami-kami ini, para gedhibal, mendapat pencerahan yang Artsfull

salam

Mas David : :-SS Huihihihi..kalo waterbath itu salah satu teknik memanggang kue, gila keplesetnya dikit tapi jauuuuh banget! :D
Alasan jangan mercury adalah kalo sampe pecah, bukan cuma developernya yang bubar jalan, tapi karena tercemari logam berat, cara pembuangannya rumit. Dibuang ke tanah bisa mencemari air tanah, dibuang ke saluran air lebih parah lagi.
Mercury memang sedikit lebih akurat tapi resikonya nggak sepadan (menurut saya).
Sedikit tanggung jawab sosial sebagai seorang potograper (ato tukang cuci pelem). Kalo alkohol kan yaaa, sialnya cuma harus buang developer X(

Mas Haryanto, sekali lagi maaf, anda benar. Saya ingat tabung developer saya ada 2, masing2 kapasitas 2l. Jadi yang satu selalu terisi full tank, yang satunya kurang dikit. Entah 3.2 tuh dapet wangsit darimana (lha wong bikin artikelnya udah lepas midnait gitu) :D

Teman2, harap dianggap ini ralat atas artikel diatas ya. Terimakasih banget atas input dan perhatiannya. Jadi tambah semangat untuk bikin artikel selanjutnya.

Penggemar B&W old school masih banyak juga ya :)

ga perlu minta maaf mbak Ira, kami yg berterima kasih udah dibuatin tulisan, silahkan dilanjut ya mbak, terima kasih banyak

old school apaan mas Pingky, aku new kid on the old block, The last mohican :D

ayo mba ira nulis lagi, ditunggu ya.. biar makin gayeng discuss BW nya..