Oleh: Agung Hartanto (327) 18 tahun yang lalu
Merapi bergolak ! sangat sayang lelehan lava pijar dilewatkan begitu saja, saya menggunakan Nikon D70, saya coba menggunakan setting Manual ( M ) ISO 400 / 800 / 1000 , WB Auto, Kecepatan rana 30" ( dan bahkan BULB 45" ) pakai tripod tentu ! tapi hasilnya nggak memuaskan, tolong dong , maturnuwun atas bantuan dan petunjuknya. salam dari kaki Gunung Merapi.
Oleh: Salahudin Damar Jaya, Jaya (45223) 18 tahun yang lalu
hasil yang nggak memuaskan nya kaya gimana , bisa di sharing fotonya?
Oleh: Kupluk Merah (10549) 18 tahun yang lalu
ah... saya kira mbahhh marijan yang nanya ? :D boleh kasih contoh fotonya nggak?
Oleh: Mustakim Irsan, ICHAN (55541) 18 tahun yang lalu
IMHO... 30 detik dengan small aperture (F11-F22) kadang hasilnya masih kurang terang kalo kondisi light gelap (menjelang subuh / setelah magrib). Saya pernah motret Bromo dgn lama shutter 8 menit baru bisa dapet yg pas. Itupun menggunakan tripod yg kokoh dan remote wireless supaya nggak goyang. Plus format RAW file agar bisa ajust dengan lebih enak.
Oleh: Arbain Rambey (103716) 18 tahun yang lalu
diafragma gak perlu sampai 22 Mas......8 cukup kok...kalau terlalu lama, lintasan awan dan lavanya malah blur gak karuan
Oleh: Eka Rachmat, Meneer (88294) 18 tahun yang lalu
coba pake f11, iso 1600, speed 30" or f8, iso 1000, speed 30". Lumayan kok. :) salam dr njeron mbeteng
Oleh: Ilias Irawan (57864) 18 tahun yang lalu
Maaf pak Agung Hartanto, kalo bisa ada samplenya agar rekan2 lain mudah memberikan masukannya. Thanks..
Oleh: Harlim (146795) 18 tahun yang lalu
Tergantung kondisi. Jika aliran lava tersebut telah mengalir panjang anda bisa gunakan tehnik free dgn sarat kondisi cahaya mendukung. Jika aliran lava tersebut baru mengalir tergantung keinginan anda , slow shutter speed (long exposure) atau fast (Freeze) , kedua hal juga tergamtung kondisi cahaya . Kesempatan terbaik adalah lakukan freeze sebab moment tersebut sangat cepat lewat , setelah dapatkan moment freeze barulah lakukan kreasi yg lain. Jika dilakukan pada malah hari , set ke manual , diafragma ke bukaan terbesar lalu geser speed sampai metering menuju ev comp. 0 , jika tidak bisa dapatkan ev comp. 0 naikan iso . setelah dapatkan metering yg pass , anda bisa gunakan iso berapapun utk bulb dgn hitung kompensasi yg betul. Diafragma tidak perlu boros2 dgn kondisi begitu jauh dof dan hyperfocal sebuah lensa tele pun sudah sangat dalam . bukaan terlalu kecil tidak menjamin hasil makin tajem / detail makin baik , adakala menbuat hasil anda mudah blur, sensor digital menpunyai limitasi.
Oleh: Asmin Safari (92454) 18 tahun yang lalu
wah tambahan ilmu nih..... makasih juragan
Oleh: Arief Setiaji (4170) 18 tahun yang lalu
arahin ke lava pijarnya pak trus jepret... kalo masalah teknik,tuch yg diatas udah ngasih tau