Oleh: M. R. Taufik (17161) 18 tahun yang lalu
FN0548? Pasti pada gak ngeh kan? ;) FN 0548 itu kode FN Bontang - Kalimantan Timur. Memang baru sih ya ada anggota FN dari Bontang bikin thread liputan. Acaranya sendiri sudah berlangsung sekitar 2 minggu yang lalu, berhubung kesibukan di kantor, baru sekarang ini menyempatkan diri untuk share informasi mengenai liputan perjalanan, kegiatan yang bisa dilakukan di sana dan tentunya foto-foto lokasi. Sangalaki adalah satu dari beberapa pulau indah di Kabupaten Berau - Kaltim. Satu gugus dengan pulau Derawan yang sudah lebih dulu populer, Kakaban, Panjang dan Maratua.
1. Perjalanan Berhubung kami memang merencanakan biaya perjalanan dapat ditekan seminim mungkin (tadinya dengan harapan akan banyak teman-teman diver yang berminat ikut, tapi nyatanya tetap saja hanya 3 orang diver + 1 teman non-diver yang akhirnya jadi pergi), kami memilih alternatif menempuh perjalanan lewat darat. Rutenya dapat dilihat di peta di atas: start dari Bontang, ke Sangatta, Bungalon, Muara Wahau, Kong Beng, Simpang Labanan, Tanjung Redeb. Dari Tanjung Redeb perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan speed boat langsung menuju Derawan. Perjalanan darat dari Bontang hingga Tanjung Redeb, kalau hanya 3 kali berhenti @ 10 menit, dapat ditempuh dalam waktu 9 jam. Tapi pada saat berangkat, karena sudah malam stamina supir dari travel Satriavi yang kami sewa sudah menurun, sehingga setiap 3 jam kami berhenti untuk istirahat @ 20 menit. Alhasil, dengan start dari Bontang pukul 21.00, kami baru tiba di Tanjung Redeb pukul 11.00 besoknya :(( 14 jam duduk bokkk ...
Kondisi jalan sekitar 40% rusak sangat parah sehingga kalau mobil yang digunakan kurang sesuai peruntukannya (mobil yang disediakan oleh Satriavi adalah minibus L-300), perjalanan memang jadi terasa lama dan kurang nyaman. Mobil SUV atau Double Cab 4WD kelihatannya merupakan wahana yang paling cocok.
Sedangkan perjalanan dengan speed boat dari Tanjung Redeb ke Derawan memakan waktu antara 1,5 hingga 2 jam. Sebetulnya dari Tanjung Redeb masih bisa dilanjutkan dengan perjalanan darat hingga Tanjung Batu, baru dilanjutkan naik speed boat dari Tanjung Batu ke Derawan dengan waktu tempuh sekitar 0,5 jam; tapi berhubung kondisi jalannya rusak parah, total waktu tempuh bisa-bisa lebih lama dari pakai speed boat mulai Tanjung Redeb. Biaya sewa speed boat dari Tanjung Redeb hingga Derawan dengan kapasitas penumpang 4-5 orang berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 1.000.000 tergantung kondisi speed boat dan pinter-pinter negosiasi dengan yang punya kapal.
Oleh: Antonius Yuniarko (172737) 18 tahun yang lalu
Salam kenal dari anggota FN 0542.. Klo bareng2 gathering jadi FN-Kaltim... Cakep liputannya... Salam...
Sungai Selah, yang membelah kota tua Tanjung Redeb, seperti sungai2 lainnya di Kalimantan ukurannya jumbo banget. Kapal sebesar ini bisa masuk.
Mendekati Derawan, bakal banyak ditemui rumah2 nelayan di tengah laut dengan keramba2 yang sayangnya tidak sempat saya potret. Dari selepas daerah muara sungai hingga pulau Derawan, arusnya kencang sekali, ditambah gerimis yang bikin males mengeluarkan kamera. Tapi kurang lebih viewnya sama dengan di bawah ini.
Sepanjang pantai yang berpasir putih halus, sudah banyak cottage, resort + bungalow didirikan. Seperti biasa ada yang papan atas, menengah dan kelas murah meriah :D
Oleh: Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497) 18 tahun yang lalu
Aduuuuuh .. prita lauranya mana ??? ;((
Kami menginap di sini. Denger2 ratenya ± Rp 200.000 semalem, sudah termasuk 3 kali makan B-)
Oleh: Ngakan KEBO Maesa (8755) 18 tahun yang lalu
Wah, cakep2 nih Pak Topik... Bagi fotonya prita laura dong kayak requestnya om Wiwin... :D
Sabarrr yah juragan2 ... masih panjang ini storynyah ;;)
Oleh: Jaka Fahrial (74787) 18 tahun yang lalu
mas... lagi dong foto liputannya.
2. Di Pulau Derawan Untuk ukuran pulau sekecil 45ha, fasilitas yang tersedia sangat lengkap. Sudah dibangun beberapa jetty untuk tambat kapal hingga ± 100m dari garis pantai. Listrik? No problemo. Begitu juga dengan air tawar. Semuanya sudah komplit-plit-plit ... Jadi urusan ngecharge battery gak usah terlalu pikiran, tapi ingat: listrik cuma hidup dari jam 18.00 sampai 07.00 :D
Ini jettynyah.
Jangan dulu ditambahin komentar ya. Saya sambung lagi entar malem ... (:|
Oleh: Denny Ramon Ratulangi (68913) 18 tahun yang lalu
Ditunggu nanti malam loh Pak Taufik ... (mode on *gaksabar*)
Oleh: Tri Haryanto (12909) 18 tahun yang lalu
Keren tenan Mas Taufik. Jadi inget jaman saya masih di belantara Sangatta dulu (tahun 94-95).
Setelah menyimpan barang2 di kamar, saya langsung nyebur ke laut. Capek selama di perjalanan memang sudah gak kerasa lagi begitu melihat air Derawan yang bening bangettt. Selain itu, waktu di perahu saya sempat melihat beberapa penyu laut berenang2 di pinggir pantai. Jadi sambil main snorkeling, siapa tau langsung ketemu beberapa penyu. Dan ternyata benerrr! Ya ampunnn girangnya bukan maen waktu melihat sendiri ada 1 ekor penyu berenang-renang di sekitar saya. Jinak banget penyunya. Nggak gugupan walaupun saat itu barangkali ada sekitar 4 orang yang lagi bener2 takjub karena untuk pertama kalinya bisa langsung liat penyu langsung di "rumah"-nya. FYI, daerah Derawan memang dikenal sebagai salah satu habitat penyu laut terbanyak di ... mmm ... mana ya ... Indonesia ajah dah :D
Sebelum tidur, kami sempet jalan2 dulu muterin pulau. Gak sampai 30 menit sudah keputerin dah. Penduduk di pulau ini mayoritas nelayan. Dan sebagaimana umumnya kehidupan nelayan di daerah Kaltim, keluarga nelayan di sini lumayan makmur. Ada beberapa yang nyambi jadi pengusaha penginapan, buka resto, menyewakan perahu, jadi tour leader dan dive guide. Suasana pulau sangat menyenangkan. Mau dibawa buat tempat meditasi bisa, buat tempat maen anak2 juga cocok, apalagi buat tempat honeymoon: cocok banget! Kami sempat iri dengan temen yang bawa isterinya ke sini ... dohhh =P~
Karena ukurannya yang kecil, dari pulau ini kita bisa menyaksikan baik view sunset maupun view sunrise. Sayangnya cuaca waktu itu gak mendukung, mendung tebal menghalangi indahnya sunrise :(
Setelah sarapan dan memasukkan peralatan2 dive ke boat yang disediakan Satriavi, kami bertolak menuju dive spot yang kata Pak Otong, dive guide kami, diberi nama Mantafleet. Disebut begitu karena di area itu banyak ditemui rombongan ikan Manta, sejenis ikan Pari tapi ekornya tidak berbisa. Sepanjang perjalanan, kami belum tau kalau Pak Otong ini ternyata juga guidenya crew Expedition Metro TV!
Sepanjang perjalanan darat, kami memang sudah mengkhayal, cobaaa bisa ikutan tim Expedition-nya MetroTV nemenin Prita Laura menyelam :x
Waktu liat boat ini, Pak Otong bilang, kalau boat ini disewa orang Metro TV :x :x Tiba2 saja bayangan nyelem bareng Prita Laura makin kuat ... :x :x :x
Rasanya temen saya Irwan udah kayak Prita Laura dah waktu Pak Otong bilang kalau dia juga dive guidenya crew Expeditionnya Metro TV dan kami akan gabung dengan boat yang disewa orang Metro TV :x :x :x :x
Oleh: Erwin Ferdiana (20896) 18 tahun yang lalu
mbak Prita bukannya di archipelago?? :D :D :D [terkenang duduk sebelahan ama mbak Prita di landrover waktu touring] :D :D :D