Oleh: Huda M Elmatsani (13502) 18 tahun yang lalu
Oleh: Nufransa Wira Sakti , Frans (19637) 18 tahun yang lalu
Tertarik sama yang ini "“Pertimbangkan bagaimana elemen-elemen berkaitan secara keseluruhan”, kayaknya emang bener banget. Maunya begitu, cuma kadang moment nya jadi hilang atau gak pas Kalo buat saya yang paling berharga ya moment itu. Karena kita gak bisa mengulang walau 1 detik maupun mempercepat walau 1 detik. Dan saya rasa gak cuma foto jurnalistik, snap shot dan candid aja yang mengandalkan moment.
Oleh: Igor F Firdauzi (185236) 18 tahun yang lalu
artikelnya mesti bener dan bermutu nih karena aku sudah membaca 3 kali dan masih belum ngerti juga
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 18 tahun yang lalu
FPE, itu foto yang bagus :D
Oleh: Saptadi Sabiarto (399) 18 tahun yang lalu
sudah bukan rahasia tetep aja nggak ngerti maaf sudah uzur nih. trims atas exerptednya.
Oleh: Kristianto Gunawan T (145148) 18 tahun yang lalu
Wah belom tentu Mas Judhi ..... :| mungkin tulisan ini cocok sebagai artikel fotografi ya ..... :) Mas Igor, cara bacanya mungkin yang keliru, harus sarapan dulu biar tenang lalu jadi mengerti ........ :D
Oleh: Fr. Edy Santoso, Singomoto (189664) 18 tahun yang lalu
FPE itu adalah foto yang berhasil .. :D salam dahsyat,
Oleh: Taufik Ramdani (3812) 18 tahun yang lalu
FPE itu foto yang 'POPULER' .... (bener nggak yach !?, bukan FPE sich) ...
Oleh: Nyoman Bayu Yudianala (306179) 18 tahun yang lalu
Dari awal mengikuti ceritanya, mengira kok pengalaman mas Huda kurang lebih sama dengan pengalaman saya. Maksudnya muter-muter dilokasi kayak orang gila... antara ragu dan tidak. Membidik-bidik kayak sniper gila, geleng-geleng kepala sendiri... #-o Wah ternyata rahasianya terbuka sekarang... Mau berangkat motret ah... biar lebih bagus fotonya berbekal rahasia barunya mas Huda... Ngomong-ngomong..?? Teryata..... excerpted from : ............. !! Makasih mas Hudaaaaaaaaaa....!!! >:D
Oleh: Erickson Hutabarat (11051) 18 tahun yang lalu
Nice artikel nih ^_^ V :D
Oleh: Suryo Priyantoro, UYO (149423) 18 tahun yang lalu
mas judhi ......... fpe = foto bagus ? ....... masak iya sih ?
Oleh: Gede A. Setiawan, GAS (33721) 18 tahun yang lalu
Kok ujung2nya FPE... (hayo sapa yg mulai neh??? ) :)) :)) pizz
Oleh: Haryanto R (6495) 18 tahun yang lalu
setuju yudhi fpe pasti bagus la, foto2 lo masih jelek mbah, ;))
gpp mas , ..... drpd mas har, mukanya yg jelek ..... hehehehe
foto bagus biasanya enak dilihat walau ber-ulang2, laku dijual, cocok untuk postcard/poster, pantas dipajang di dinding ... atau bisa memenangkan lomba ... mengapa foto bagus enak dilihat walau ber-ulang2 ? ...
Oleh: Widarto Adi, darto (13411) 18 tahun yang lalu
ini art of Photography, photographer sebagai seniman, yg artinya dia punya KONTROL, terhadap apa yg dia foto. tau cara memanipulasi (mengurangi, menambahkan) agar tematik atau ide yg ia (fotographer) sampaikan dapat disampaikan secara enak visually. very nice article. very nice! paling gak artikel ini ngebedain TUKANG jepret sama Seniman jepret. melihat sesuatu, terus berpikir bagaimana ini akan supaya terlihat bagus, itu seniman, kalo liat, wah bagus trus jepret, gak pake mikir ya itu TUKANG jepret. (Sorry)
Oleh: Dian Rosita (2450) 18 tahun yang lalu
yg ngomongin fpe di atas kaya nya jarang fpe yah ;)) pasti deh fotonya jelek2 ga cocok dipasang dihalaman muka ;))
Oleh: Darmawan Rahmanto (1039) 18 tahun yang lalu
Thanks buat pecerahannya mas...
Oleh: Athmam Mufti (8642) 18 tahun yang lalu
Bung Huda, artikelnya bagus sekali, harusnya jadi artikel neh. Terima kasih sudah mau men"tafsir"kan dan membaginya kepada kita semua. :) Saya jadi teringat pada sebuah konsep sederhana photography (lupa siapa yg nulis), "foto-lah sesuatu yang biasa dengan cara yang tidak biasa", ini yang membedakan foto yang bagus dengan foto biasa Dalam American Idol dan Indonesia Idol, sering ada dialog, "nyanyikanlah dengan caramu sendiri, jangan meniru penyanyi aslinya". Setiap fotografer seharusnya punya ciri, style, gaya sendiri dan konsisten dengan itu. Saya termasuk pengagum bbrp teman yang konsisten dg gayanya spt.: Bung RAI, RDP, dll. Film dan prosesnya yang mahal membuat kita sangat selektif dalam menjepret. Digital membuat semuanya menjadi mudah dan murah, tapi seharusnya jangan menghasilkan foto2 yang asal jepret. Mudah2an bukan fenomena ini yang membuat film akan tetap bertahan di Eropa dan USA (merujuk bbrp review bahwa Nikon akan konsentrasi di digital, sedangkan film (F6, dll) akan dipertahankan di Eropa dan USA) :) Dalam istilah seni "credentials" memang susah didapat, tapi sekali dapat untuk segelintir orang, semua karya nya akan dibilang bagus, walaupun sebenarnya tidak begitu. :) sekali lagi terima kasih atas pencerahannya... salam
Oleh: I Made Davi S.J. (53611) 18 tahun yang lalu
Bermutu banget deh buat saya yg masih dalam pencarian jati diri...(ca..illee..) Thanks om Huda
Oleh: Ilias Irawan (57864) 18 tahun yang lalu
Thanks a lot, telah menerjemahkan dalam kata2, kalimat2 dan tata kalimat yang bagus.
Oleh: Budi Prasetyo (5481) 18 tahun yang lalu
Sip kang Huda artikelnya.... thread dink... Thanks for share..
Oleh: Teguh Panglima (1643) 18 tahun yang lalu
Fotografer-nya yang pasti kudu ngerti teknisnya, ditambah bumbu : -Konsep -Ide dicampur jadi satu, diaduk-aduk dan kagak lupa, satu hal yang jarang didapati :.... FAKTOR LUCK !...itu pasti... salam
Oleh: Muhsin Pulungan (4552) 18 tahun yang lalu
Mo nanya, apa beda nya memfroto dan melukis..? Terus apa bedanya foto yg bagus dan lukisan yg bagus. Tolong pencerahannya donk..
Oleh: A.A. Agung (3238) 18 tahun yang lalu
wahhhh.......makasih kang Huda.... ini luar biasa sekali...sampai2 saya cuman baca bawahnya aja.... sorry ya.....soalnya panjang banget..... beda foto dan lukisan ? foto tinggal tekan 1 tombol....n udah bisa dicetak.... lukisan bisa nunggu 1 minggu ampe 10 taon baru jadi.... heheheh.......:)) :))
Oleh: A. Raditya Pratistha D,Ndoro Tuan (44548) 18 tahun yang lalu
Asik sekali tulisanmu Hud...trims