Oleh: Andi Hermawan (12991) 18 tahun yang lalu
1.Teknologi SUPER CCD fuji dan sony Sony akhirnya mengadopsi teknologi super CCD ,Malah boleh dibilang teknologi nya diatas fuji ,Sebab fuji menyempurnakan kekurangan interlane CCD,interlane CCD setiap pixel nya ada fill factor 10-25% an,Jadi cahaya yg ditangkap efektif hanya 75% dari ukuran pixel, Nah super CCD fuji karena diputar 90 derajat,Mengakibatkan ruang kosong lebih besar,ini dimanfaatkan utk membesarkan pixel dan memadatkannya,Jadi super CCD fuji lebih baik sekitar 20-30% an dibanding CCD interlane dengan resolusi yg sama Nah kalo super CCD sony itu jika melihat gbr,sepertinya penyempurnaan CCD full frame,Jadi mestinya lebih hebat (Tapi kenyataan lapangan kadang2 beda ma diatas kertas ) ini contoh interlane CCD/CMOS ,Pixel di rotasi 90 derajat,Sehingga dengan resolusi dan ukuran yg sama,Super CCD lebih baik 20-30% (Coba deh anda gambar CCD terus diputar,anda akan mendapati jika yang tadinya hanya muat 9 Pixel, akan menjadi muat 13 pixel dan ukuran pixelnya bisa lebih besar ,ini juga saya ketemunya ga sengaja Nah kalo sony karena dari full frame CCD,Maka harusnya lebih baik lagi, Tapi kadang2 teori tidak sama dengan kenyataan,Sebab diatas kertas CMOS itu ga bakalan bisa setara full frame CCD ,Sebab fill factornya saja tinggi (25-50% an) ,Jadi dengan ukuran dan resolusi yg sama,Pixel full frame lebih banyak menangkap cahaya 25-50% Tapi kenyataannya Canon memutar balikan fakta nya,Kayanya sensor CMOS canon kemampuannya paling oke,Belum ada tuh sensor full frame CCD yg bisa nge beat canon.Memang canon kurang asem,Membuat teknisi pabrik lain kepalanya puyeng
Berikut beberapa keunggulan super CCD Coba lihat gbr dibwh, Biarpun posisi pixel nya seperti sarang tawon,tapi tetep akan dibaca segaris2 Nah posisi di sebelah setiap pixel akan ada ruang kosong,ini ditambah kan/Diisi data nya berdasarkan data pixel disebelahnya (makanya driver/Program dan prosesor internal pengolah nya penting sekali) Maka nya super CCD di brosur nya selalu double (Misal S-7000 6Mp jadi 12Mp, 3Mp jadi 6Mp ) itu karena strukturnya memang menangkap 12Mp dulu,Baru didownsampled Jadi bila ada org bilang "ah fuji mah tukang bo"ong ,kamera gue juga bisa diinterpolasi 12Mp ,itu ada benar dan salahnya, Sebab fuji menginterpolasi bukan untuk membohongi konsumen,Tapi memang karena struktur super CCD nya itu,tapi tetep namanya interpolasi ,Tidak sebaik 12 Mp D2x,tapi lebih baik dari interpolasi konvensional
Dan dari yg saya lihat data imates (Dpreview,image resource,dll) resolusi S2 pro dengan tes chart iso 12233 sekitar 1832 Lw Ph di mode 12Megapixel ,EOS 20D 1725 Lw Ph dan EOS 10D 1335 Lw Ph Wah lebih hebat dari 20D? agar tidak salah paham,Saya jelaskan dulu, Jika tes chart beda dengan tes sehari2 dimana banyak detail berwarna ,Tes chart hanya garis2 hitam putih,Jadi mengukur berapa resolusi yg bisa di detect kamera/lensa metode ini bagus,Tapi untuk super CCD tidak mencerminkan keadaan sebenarnya ,Sebab karena struktur super CCD danmetide interpolasi nya,ini menguntungkan super CCD .seperti gbr ini , anggap saja misalkan sudah mencapai batas limit resolusi CCD,Diamana 1 pixel menangkap 1 garis dan ingat,setelah itu fuji harus menginterpolasi datanya,Jadi struktur dan interpolasi super CCD sangat menguntungkan untuk situasi ini
Jadi memang kenyataannya super CCD bisa saja bila di tes chart unggul dibanding kamera 8 Megapixel Tapi di dunia nyata nya tidak akan bisa,tetap super CCD resolusinya lebih baik dibanding kamera sekelanya,Tapi dibanding diatasnya (Seperti S2 pro lawan 20D) tetep menang 20D Jadi istilahnya 6Megapixel super CCD tetap 6Mp, hanya boleh dibilang 6Mp macan ,Sama kaya 28-70 F/2.8 dengan 28-70 f/3.5-5.6, sama2 28-70,Tapi yg F/2.8 bisa dibilang 28mm macan,Harga nya juga macan,Bikin takut.
itu super CCD,Sekarang sy bahas tentang CCD biasa, Di digital imaging ada istilah bigger is better, itu ada benarnya,Tapi tidak selalu,Begitu pula sebaliknya, kita ambil contoh Canon 1 D Mk 2 yg 8Megapixel tapi sensornya terbesar (1,3 x crop) lawan EOS 20D (1,5x) dan canon pro-1 (4x) sensor besar menjanjikan sensivitas dan DR yg lebih baik,tapi bila ternyata 20D bisa setara kemampuan noise dan DR nya?, Kaya nya 20D lebih baik keseluruhannya deh ,sebab nquist limitnya lebih baik, jadi dengan lensa yg sama,Harusnya 20D lebih tajam (Terutama dibagian pinggir gbr) Jadi sensor besar tidak akan maksimal/efisien bila [perbandingan resolusi lensa dan CCD nya masih bagusan lensa,Selama lensa nya masih mampu,Sensor APS (1,5x crop) masih ada kelebihannya ,
Tapi bukan berarti kecil itu baik,Canon pro-1 lebih kecil lagi (4x ) seharusnya jika 20D lebih baik,Mengapa pro-1 tidak? Padahal Canon pro-1 Resolusi kerapatan pixelnya luar biasa, 125 Lp mm ,ini sudah diatas film analog 35mm yg hanya sekitar 55 Lp mm , Nah yg menjadi masalah, Karena ukuran pixel dan CCD nya kecil,Focal leght nya memendek 4x,jadi lensa 7mm menghasilkan sudut pandang 28mm ,Dan dof pun menjadi lebih lebar
dan karena sensor dan pixel nya kecil banget,Maka dibukaan diafragma f/8 saja canon pro-1 menjadi soft (karena efek diffraction), ini menjelaskan mengapa prosumer rata2 bukaannya hanya mencapai F8- (yg mencapai F/11 hanya dimage A-1 dan E-20) tapi tetep soft banget di F/11 Jadi ketajaman optimum didapat di F/5.6 an , Oh ya,Dulu saya berpikir,mengapa ppro-1 tidak bisa memakai lensa DSLR?,Kalo bisa enak kan,Lensa 85mm f/1.8 menjadi 340mm f/1.8 dengan hanya 3Jt?, Ternyata ya disebabkan ukuran CCD nya itu, Bila dipaksakan,Maka cahaya akan plong, cahaya yg menimpa pixel tidak pas,menyebabkan resolusi overlapping ini gbr contohnya (sori kalo acak2an,Maklum belum pengalaman) , Angka Bukaan diafragma adalah perbandingan antara diameter lensa dan sensor,Bila sensornya kecil,Maka ukuran lensa nya juga,Jadi F/2.0 canon pro 1 itu beda dengan F/2.0 DSLR,Lensa 28-200mm F/2.0 DSLR bisa 5-8 x lebih gede dari body canon pro-1,Jadi lensa DSLR lebih susah dan mahal dibuatnya , Dan bila melihat cara kerja nya,Sepertinya bila DSLR sudah mencapai 25-30Megapixel,atau ukuran pixelnya sudah sebesar canon pro-1,Maka lensa2 DSLR skrg akan menjadi masalah harusnya , Kl utk skrg,Sensor 1,5x crop itu pas,Tapi akan ada batasnya, yg jelas produsen kamera teknisinya pintar2,Mereka tidak asal bikin,Seperti Nikon D2 x, itu ga full frame,Bukan karena tak mampu,Tapi memang ada keuntungan yg ingin didapat dengan sensor APS,Tapi memang gengsinya kurang sih
Jadi istilah bigger is better, dan lain2,itu tidak selalu 100% benar,Kita tidak boleh kaku dalam berpandangan,Sebab teknologi dinamis,Bergerak terus,Tidak statis Tapi ke depannya full frame akan lebih menjanjikan,Sebab jika kamera sudah mencapai 25Mp,Bila dipaksakan ke sensor APS tidak akan optimal ,Tapi bila sudah mencapai 25-40Mp,Maka lensa akan menjadi keterbatasan untuk mengoptimalkan resolusi nya (nah sepertinya lensa2 medium format ke dpnnya bisa menjanjikan) Tapi untuk sekarang,Sensor APS masih oke, No problem ,Sementara bila sensor full frame tapi resolusuinya rendah,Maka akan mubazir,Tdk optimal , Beda jika resolusi nya sudah diatas 12Mp,Seperti nya memang full frame lebih baik,Tapi untuk olympus dengan system 4/3 nya,Seperti nya akan bermasalah bila resolusinya sudah mencapai 18Mp,Lensa zuiko nya sih tajam sekali,Tapi bila sudah mencapai 18Mp sepertinya akan bermasalah di ukuran pixelnya,Sekarang aja noise nya sudah termasuk tinggi ,Kecuali teknologi nya maju barangkali? ,Yg pasti untuk E-300 dan E-500 itu adalah kamera yg baik Jadi tidak berarti bigger is better atau sebaliknya,Yang terbaik adalah yg bisa mengoptimalkan seleruh potensi yg ada,itu yg terbaik menurut saya,Bukan hanya gara2 gede terus 100% lebih baik, Badan kekar dengan gendut bagusan mana?,Sama2 gede loh ,Jadi ibaratnya 1D Mk 2 ibaratnya kedendutan, 20D langsing (pas ukuranya) sedangkan Canon pro-1 terlalu kurang gizi,Jadi terlalu kurus ,Sedangkan 1 Ds Mk 2 yg 16Mp itu ade rai ,Keker dan paling kuat untuk sekarang (Kalo ini sih kaya nya terbaik deh?) ,Tapi untuk perbandingan antara harga dan kemampuan,canon EOS 20D adalah yg terbaik (Mungkin sebentar lagi Nikon D-200) in contoh ukuran pixel D2h yg 4Mp dan ukuran pixel 20D ,Ukuran pixel D2 h lebih besar hampir 2 x,Tapi noise seperti nya 20D tetep lebih baik,Jadi teknologi memang penting,
Ya diskusi kaya gini ini mah hanya untuk menambah teori saja,Bukan berarti kita mendewakan kamera,Sebab kamera hanya membantu mempermudah saat mengambil gbr (Jika AF dan performa oke) Dan saat dicetak (RAW dan resolusi tinggi) ,Bukan karena memakai EOS 5D tau2 hasil foto menjadi bagus ,DENGAN KAMERA APA PUN BISA MENGHASILKAN GAMBAR YG BAGUS Contoh,Misalkan darwis tadi memakai canon 95 (misalkan 1 Ds Mk2 nya ketinggalan) ,Saya memakai hasselbald 120 megapixel dengan lensa nya bukan scneider kreuznacz lagi (susa nulisnya) tapi merk gaban sariban 50mm-200mm bukaan F/1.0 dengan image stabilizer (Carl zeiss mah kalah) ,Saat di upload di FN ,hasil darwis tetep lebih bagus,Org akan bilang "Wow nih darwis hebat amat ya?,Pake A95 lagi..." ini si nobi memakai haselbald hasilnya kacangan " Tapi saat ingin dicetak 10 meter x 10 meter,Karya bagus darwis kan jadi tidak berbentuk?,Yg tadinya bagus,Jadi ancur, Sedangkan hasil saya yg jelek,Tetep konstan dicetak di canvas 10x10 meter , Dan karena saya memakai lensa yg baik (f/1.0 dan is) maka moto dalam ruangan saya tinggal memakai iso 3200 tambah F/1.0 dan is,gampang ,Sambil nanya no telepon modelnya darwis saya juga bisa moto ,Sedangkan darwis harus memakai tongkat sakti kaki 3 (Tripod untuk memoto) Jadi lensa dan kamera hanya membantu mempermudah kita saja,Dan menentukan hasil akhir nya bisa di cetak berapa besar,Kunci utamanya tetep di manusia , ini sama seperti teori,Org yg ga tau teori hasilnya bisa lebih baik dr yg tau teori,Tapi bila yg hasilnya baik tau teori,Maka akan lebih baik lagi hasilnya ,Jadi pengetahuan teori hanya membuat kita bekerja menjadi pasti,Dan bisa memaksimalkan kemampuan kamera, (Saya sudah melihat dengan mata saya senidri,Banyak org yg tdk tahu teori yg hasilnya memang bagus,Tapi karena tidak tahu teori,Dia tidak bisa memaksimalkan kamera lensa,Dan hasil bagusnya,Terutama saat dicetak,Ada beberapa hal2 kecil yg terlewat , Jadi jangan pernah bilang "Ah teori mah tidak penting,itu si A ga tau teori hebat kok?" itu salah,Yg benar teori membuat kita tahu apa yg harus dilakukan untuk memaksimalkan semuanya, Si A akan yg sudah baik,Akan lebih baik lagi jika tau teori ) maka nya kursus fotografi ada guna nya juga, besok akan saya upload beberapa contoh hal2 sepele yg membuat gbr tidak maksimal
Oleh: Farid Maruf (4960) 18 tahun yang lalu
Wah gak sabar nunggu besok... Thanks!
Oleh: Silvester H (3558) 18 tahun yang lalu
asik2 :D
Oleh: Setia Nugraha, Kang Ujang (53656) 18 tahun yang lalu
makasih sharingnya... mantep2
Oleh: Igor F Firdauzi (185236) 18 tahun yang lalu
Jang, tanyain juga, apa bisa dibikin BW langsung dari kamera nggak serta bisa resize max 900 pixels dan file <150KB ? :-"