Oleh: Andi Hermawan (12991) 18 tahun yang lalu
Karena kodak ini memakai body Nikon mungkin thread ini ga pa2 ya? ,Kan kaya nikon F80 memakai film kodak T-MAX? :) .BTW kl salah dipindahin lah:) Gw sebenaernya uda lama ingin mencoba kodak DCS SLR dari dulu,Tapi karena jarang yang punya jadinya sulit,Nah mumpung ada rekan satu team yang punya,Ya saya iseng2 tes aja,ternyata hasilnya betul2 jauh diluar dugaan, Dan kodak ini body dasarnya sama dengan S-2 pro,hanya bagian belakang dan bawah saja diganti ,Pada dasarnya S-2 pro dan kodak DCS SLR N adalah Nikon F-80 yang dimodifikasi/Anggap saja Dipasang digital back digital,Beda dengan nikon D-100,Nikon D-100 hanya modelnya mirip dengan S-2 pro dan SLR,Tapi tidak memakai body F-80 Untuk Body,Kodak SLR N kayanya paling kelihatan pro-look,Daripada S-2 pro dan D-100,Dan Kodak SLR C (Mount Canon) ,Keren dan kekar deh,Betul2 bisa menipu pandangan pertama,Jika saat beli tidak menjajal tes/Tidak mengerti kamera,Pasti tertipu oleh body dan spek diatas kertas nya ini tapi saat sudah mencoba nya,dijamin pasti menyesal
Konsep kodak saat mendesain seri SLR N ini terlihat sekali lebih untuk menekan harga jual daripada kualitas,terlihat dengan CMOS yg berstandar rendah,Buffer dan prosesor yg tidak sesuai dengan kemampuannya ,Mungkin maksudnya untuk mengalahkan Canon 1Ds yg 11Mp full frame juga,Tapi malah bisa membuat nama baik kodak hancur gara2 kualitasnya ,Nih penciptanya betul2 aneh pikirannya .Apa saat mendesain nih kamera teknisi nya abis diputusin bokin nya kali,Makanya stres bikin yg aneh2? Untu body sih berkualitas bgt lah,Untuk SLR N,Tapi untuk SLR C (yg di promosikan lebih banyak oleh kodak daripada SLR N) itu body nya lebih murah daripada SLR N ,Jadi kodak memakai body SIGMA jelas lebih murah daripada memakai body SLR N (Nikon) ,Begitu dipegang aja terlihat kalo body SLR N betul2 wah ,Lain SLR yg kaya setengah plastik ,Jadi jelas kodak lebih untung menjual SLR C ,aneh,Biasanya makin lama desain kamera makin yahud,Kaya Nikon D1x,Diganti oleh D2x,Body nya lebih oke tapi kalo kodak yg dulunya oke,Makin lama makin turun ,Dulu pake body Nikon F-5,Canon EOS 1V, terus F-80,eh turun lagi ,Mudah2an strategi marketing nya berubah,Kalo tidak kodak bisa ditinggalkan lama2 , Kl SLR body sama dengan F80 dan S2 pro,Hanya bagian belakang dan bawah saja diganti casing nya,Tapi body nya jauh lebih keren dr S2 pro ,Wah banget deh
Sayang kodak banyak kelemahannya,Salah satunya bila hasil foto nya bila memakai Jpeg tidak konstan hasilnya,Terutama di kondisi low light,,aneh,saya tidak mengerti apakah karena prosesornya lemah,Apa CMOS nya yang parah?,Yang pasti CMOS 13,5Megapixel nya memang tipikal CMOS murahan sejati (Kemampuan menangkap shadow payah) dan sensivitas/Dynamic range payah Yang pertama saya tes noise,Noise di iso 160 sih masih oke,Biarpun iso 200 D-70 lebih baik,Tapi begitu memakai iso 400,Noise sudah merusak gambar,Apalagi iso 1000,Berantakan, Lebih baik olympus 5060 prosumer bersensor kecil ini tes dengan SW, Buset,Dari kamera yang pernah saya coba ,Belum ada yg setinggi ini (ini mirip prosumer sony F-828 di iso 800,)Tapi kodak gambarnya lebih rusak
untuk iso 400 sih kelihatannya oke,Tapi sesungguhnya noise reductionnya tinggi (Kaya sony F828 pake neat image berlebihan) jadi kaya plastik gbr nya .Jadi hanya iso 160 saja yg berguna ,Dan jika mau jujur,Iso 160 SLR n dengan iso 100 olympus 8080 itu bagusan 8080,Terlihat dari detailnya,Jika SLR N ini 8Mp,Pasti kalah telak dengan 8080 sebab untuk kelas DSLR iso tinggi adalah mutlak menurut saya (minimum iso 400 masih oke) ,Kalo hanya bisa iso 100 saja,mending pake kamera prosumer jelas,Masalahnya lensa2 DSLR butuh F stop yg lebih kecil dr prosumer agar ketajaman optimum,lain dengan prosumer yg F stop gede aja udah tajam,Malah di F stop kecil berbalik soft ,sudah begitu harga lensa DSLR yg berkualitas (Apalagi utk ful frame) harga nya selangit tapi kalo harga2 lensa bukaan gede kaya seri L dan ED nikon harga nya turun drastis sih ga masalah pake kodak ,ato abis kena nomor buntut 5 angka Eh ini gbr nya salah, yg RAW iso 160 ,jadi contoh iso 160 low light dan iso 400 low light
ini tes iso 1000 foto contohnya,Jika f828 di iso 800 berbentuk grainy RGB,Dan masih berguna bila di downsample (terutama bila memakai noise ninja,Maka SLRN,Betul2 tidak berguna,Soalnya warna/gbr nya menjadi aneh (Susah jelasinnya,Soalnya baru ketemu kasus kaya gini) ,
ini crop 100%
Nah software imates ada tes dynamic range,Hasil terbaik yang pernah saya dapatkan dengan S-2 pro dan D-50 adalah 6,sekian stop dengan kodak grayscale step chart,Dan 10,5Stop dengan stouffer wedges (aneh ya,Beda tes chart beda hasil,Ini berlaku bagi semua web kaya image resource dan lain2 yang menggunakan imates) Jadi dynamic range menurut imates adalah kemampuan menangkap shadow dan highlight di step chart itu,Jadi buka dynamic range yang sebenarnya (DR sebenarnya menurut saya,Seberapa jauh daerah shadow /highlight bisa di angkat dengan masih baik ,Tapi sampai sekarang belum ada metode untuk menguji ini kayanya (Diluar negri juga) Tapi yg jelas dengan kodak 14 step chart,Bila D-50 di iso 200 mampu meraih angka 6,5 stop an. (10,sekian bila memakai stouffer),Maka kodak hanya 4,65 Stop ,Dan saya belum mencoba dengan stouffer,Yang pasti D-50 lebih baik soal DR ,Dan di iso 1000,Kodak SLR boleh dibilang tidak berguna
Untuk resolusi,sebenarnya kodak sangat tinggi,Resolusi pixelnya mencapai 63 3 Lp/mm ,Boleh dibilang sudah diatas resolusi film iso 100,Tapi sayang CMOS nya kurang berkualitas, Untuk mendapatkan resolusi tingi dari CMOS kodak dibutuhkan nilai EV nya tidak dibawah 8EV ,Jadi intensitas cahaya sangat menentukan bagi kodak ,saya tes menggunakan SW imates,Kodak mampu mencapai 1600-1700 an Lw ph ,dengan lensa 50mm dan cahaya indoor ,
Dan karena kodak tidak memakai filter AA,Maka moire akan tampak dibatas limit resolusi ,Tapi harus diakui,Gbr nya sharp banget jika tidak memakai filter AA,Seandaikata kodak CMOS nya memakai CMOS sekualitas canon ato memakai CCD,Wow gbr nya mantap bgt Sebab CMOS kodak ini dari hasilnya saya yakin 100% tipikal CMOS kelas low end sejati,Hanya bedanya full frame dan resolusinya tinggi ,Bila cahaya cukup kuat menerangi obyek,Detail2 sih sangat jelas,tapi dengan obyek yg sama,bila intensitas cahaya berkurang ketajaman bisa menurun (terutama dibagian shadow) dan noise sudah tampak ,Sungguh sayang.
ini contoh moire bila di uji dgn software
Oh ya,Yg saya tertarik utk mencoba,Kodak kan 13,5Mp full frame,Sedangkan D1 2mp,dan D-2H dan 4Mp 1,5 Crop factor (Lebih kecil 60% ) jadibila memakai lensa yg sama,(Misal 50mm) dan hasil dari kodak di crop 1,5x juga,Maka akan menjadi 75 mm dan 4-5Mp resolusinya,Jadi jika mau mendapatkan perspektif 75mm dari lensa 50mm ,Bisa saja, dengan kualitas gbr setara dengan D2 h asal lensanya sama,Jadi keuntungan full frame dan resolusi tinggi ya itu ini saya coba dgn S2 pro,sayang bila 14N bila dicrop 1,5 tidak mencapai 6Mp hasil crop nya, Saya tertarik sekali mencoba feature 2x high speed crop factor Nikon D2x,karena 12Mp,Memakai mode ini menjadi 6,8Mp di 2x crop,Harusnya lebih baik dari olympus E-1 sih,Tapi tergantung lensa juga sih (Lensa Zuiko soalnya terkenal tajam) ,Satu2 cara ya mesti mencobanya,Sayang susah menemukan teman yg punya ke dua nya : )
Jadi secara toeri selama lensa nya sama dan ukuran pixelnya sama (Bukan ukuran CCD) ,Ya hasil crop full frame bisa menghasilkan angle of fiew 300mm dari lensa 200mm ,Tapi dibutuhkan resolusi tinggi ,tapi seperti nya bagaimanapun lebih baik lensa yg memakai desain yg cocok dengan sensor yg dipakai ,Seperti seri EFS dan DX, sebab seluruh cahaya yg jatuh tepat ke CCD,Memang soft sih rata2 dipinggir kl lensanya jelek Tapi selama perbedaannya tdk extrem tidak masalah,Lain jika kamera prosumer memakai lensa DSLR ,Lensa 50mm memang menjadi 200mm,Tapi karena perbedaan desainnya jauh ,Maka lensa DSLR bila dipakai diprosumer tidak akan bagus, jadi memang 1,5-2x crop adalah yg wajar (Tergantung resolusi CCD juga sih)
Untuk performa,S-2 pro yang katanya lelet ,Atau 300D yg lebih lelet,Ternyata ada yg lebih lelet lagi.Malah dihitung waktu menulis datanya ,Kodak bisa kalah ma prosumer (Masalahnya memang data nya gede sih,13,5mp soalnya ) Tapi harusnya ini sudah diperhitungin ma teknisi kodak,Masa resolusi 13,5Mp dikasi buffer kecil?,O'on banget,Saya yakin nikon D-200 yg 10Mp,Pasti tidak ada jeda saat memotret,
Jadi nih kamera yang paling bikin saya bingung ,Sebab kodak adalah founding father digital imaging,Dan melihat harga waktu dikeluarkan jelas pangsa pasarnya adalah pro,atau perusahaan bonafit ,Nah apa waktu dilepas ke pasar,Apa teknisi dan fotografer tester nya tidak mencoba ya?, Saya penasaran banget Saya yakin yg beli kodak pasti tidak mencoba (lihat di komputer) atau saat beli tidak dikasi coba oleh toko nya,Atau bisa juga saat beli karyawannya yg pergi, Sebab melihat speknya, 13,5Mp dan full frame,Orang pasti membandingkan dengan 1Ds (Sebab yg full frame hanya 1Ds dan SLR ini saja waktu itu) dan waktu itu Harga canon waktu itu sekitar 70Jt ,Sedangkan kodak 45Jt an,Sony F-828 10Jt an, Memang harga sih kl hanya membandingkan diatas kertas, 1ds mah kalah,Tapi kenyataannya kodak bisa membuat harga murah,Ternyata mengorbankan kualitas dengan memakai CMOS murahan dan buffer kecil,Malah skrg pemilik kodak bisa mengup grade buffer menjadi lebih besar dengan biaya 10 Jt an kalo ga salah ???, Edan kan?,Dihitung2 enakan beli 1Ds dr pertama ,Harga jual bekas stabilan canon,wah kalo harga bekas kodak ancur lebur.. ,Apalagi sekarang,Kalo yg ga tau sih masih bisa aja mau beli 10jt,tapi kl tau saya rasa org akan berpaling ke sony R-1 deh (24mm- 105mm) hanya 10Jt,Lensa oke,Iso tinggi oke ,(kalo dibanding nikon D-200 mah capek) jadi rekan sy juga bilang,nyesel juga sih,ini betul2 pelajaran berharga katanya,Jangan terlalu yakin ma merk2/jika belum di coba langsung ,Lain dengan Canon dan Nikon,Jadi biar lebih mahal dr spek lain ,itu karena canon/Nikon jaminan mutu deh kata nya ,Jadi jangan termakan spek canggih dan wah,Kenyataan di dunia nyata ma spek diatas kertas bisa beda,Dan satu-satunya cara adalah mencoba nya langsung untuk 100% percaya, 50% dari web luar
Oh ya,tapi bukan kodak 100% tidak terpakai loh,Temen saya tetep liputan pake kodak kok,hanya harus memakai flash,Kecuali outdoor,(Pre wedding) malah untuk foto out dor/Studio (pokoknya cahaya cukup) warna kodak kalo pake RAW,Bisa betul2 cakep ,Hanya perbandingan harga dan kemampuan saja yg tidak sebanding ,dan kurang nyaman dipakai,Keseluruhan bisa enakan prosumer malah, ibaratnya kl mnurut saya kodak adalah petinju yg pukulannya dasyat,tapi rabun senja ,lelet dan tenaganya gampang abis,Jadi sekali mukul full power capek,tapi kl kena pukulannya langsung TKO, Tapi kl gelap cahayanya,Mata nya ga bisa ngeliat lagi deh,Mukul angin aja bisanya,Lawannya minum kopi juga dia ga tau,Kalo gelap,Lawan petinju kelas bulu saja bisa kalah nih kodak,mesti bawa lampu senter kemana2 (SB 800) :) Lain dengan canon 1ds ,Ibaratnya mike tyson .. ...The King , Tapi kaya Nya D-200 bakal jadi kuda hitam nih....
Oleh: Aditya Budi Pratomo (7325) 18 tahun yang lalu
Bung Andi, bisa kasih contoh foto2x hasil jepretan anda dgn kamera ini selain yg di atas? Indoor atau outdoor atau keduanya juga boleh. Biar yg awam bisa lebih mengerti. Thx.
Oleh: Yudy (14008) 18 tahun yang lalu
WAH. penelitian lain dari bung andi. salut bung, thanks buat ilmunya. btw "baratnya kl mnurut saya kodak adalah petinju yg pukulannya dasyat,tapi rabun senja ,lelet dan tenaganya gampang abis,Jadi sekali mukul full power capek,tapi kl kena pukulannya langsung TKO, Tapi kl gelap cahayanya,Mata nya ga bisa ngeliat lagi deh,Mukul angin aja bisanya,Lawannya minum kopi juga dia ga tau,Kalo gelap,Lawan petinju kelas bulu saja bisa kalah nih kodak,mesti bawa lampu senter kemana2 (SB 800) Lain dengan canon 1ds ,Ibaratnya mike tyson .. ...The King ," gila lu,...gua sampe ngakak2 baca analoginya.. sekali lagi salut n GBU
Oleh: Igo Nugroho (10863) 18 tahun yang lalu
thanks for sharing :)
Oleh: Hans T Winata (62931) 18 tahun yang lalu
Asyik tuh buat dioprek IR fullframe paling murah
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 18 tahun yang lalu
Dapet bad copy kali :D
Oleh: Herlambang, BN (8204) 18 tahun yang lalu
hihih ... ga jadi beli Kodak Digital back buat MF deh .. ambil 1Ds MK II aja ya lebih ok ? bisa buat semua situasi ?
Herlambang wrote: ambil 1Ds MK II aja ya lebih ok ? bisa buat semua situasi ? wah 1D Mk2 belum pernah coba,itu kelas high class bener2 itu mah.belum ada yg diatas 1ds mk2 sampai skrg kaya nya? (Selain MF) wah kalopun ada temen yg punya,Saya ga berani minjem tesnya,Kalo jatuh bisa kerja 5 tahun baru bisa ganti :D , ini kamera idaman fotogfrafer nih... , Mungkin bagi yg punya bisa bagi2 pengalamannya memakai 1Ds? Oh ya,Saya mencoba kodak SLR ini hanya shot beberapa kali saja,Jadi jangan mengambil kesimpulan negatif loh, Dan saya lihat hasil teman saya itu hasil dari kodak bisa dicetak segede kanvas dengan hasil yg memuaskan ,dan ini menggunakan firmware lama ,mungkin bila memakai firmware terbaru bisa membantu barangkali? Jadi hanya mungkin ini masalah selera dan pandangan saja, Seperti saya liat luminous landscape,Dia ga suka kodak,Tapi dpreview bilang lumayan,Jadi masing2 beda Kalo saya suka nya kan iso tinggi,Performa oke, Dan harga nya murah ! :) ,atau paling tidak sebanding antara kemampuan dan harga lah. Dan saya punya pandangan,Bila kamera itu hanya alat mempermudah pekerjaan saja,Sebenarnya memakai kamera poket pun bisa menghasilkan karya yg bagus kok ,Jadi semua kamera pada dasarnya sama ,Hanya bagi saya harga dan kemampuan saja yg menjadi perhatian saya, Kalo bisa dgn harga 5jt dapat hasil yg tidak beda jauh dengan kamera yg 10Jt mengapa beli yg 10 Jt? (Kira2 kaya gitu selera saya,selera anda mungkin beda ) Untuk kodak,Bukan berarti kamera ini tidak berguna, salah,ini berguna, Gbr nya bisa sharp dan bagus banget bila anda sudah mengenal ini kamera (Coba suruh pemula pake ini,Pasti keder..) .Tapi untuk bisa diandalkan disegala situasi anda harus mengeluarkan uang banyak untuk nih kamera ,Kalo ga percaya,anda coba saja beli nih kodak, Kalo anda tidak membeli SB-800 ya kaya nya untuk foto indor kaya nya bagusan prosumer deh,apalagi long exposure night shot ,Dan untuk upgrade buffer nya mahal lagi ,D-70 6Jt saja lebih responsif Jadi tidak efisien aja , Dan saya bukan pro loh,saya juga awam ,Hanya saya org nya mau tahu saja ini sample outdor kodak,BG nya dari kodak
Oleh: Adi Tyo (339) 18 tahun yang lalu
memang bung andi kodak sejatinya bukan produsen kamera SLR tapi produsen film nomor satu didunia,dan sekarang menjelma menjadi produsen sensor/CCD nomor satu dunia,memang kodak tidak punya pengalaman dalam dunia kamera SLR bodynya aja pakai nikon/canon,tapi untuk urusan sensor jangan ditanya,kodak sudah membuat sensor terbesar sampai saat ini 39MP ""WOW".belum ada satupun prudusen sensor membuat sebesar ini.sensor ini digunakan hampir seluruh produsen kamera medium format didunia LEAF,HASSELBLAD,PENTAK,MAMIYA,PHASE ONE tapi menurut kebanyakan review kodak SLR N/C sangat cocok sekali digunakan distudio hasilnya sangat menakjubkan,mampu mengalahkan canon 1ds mark II,nikon D2x
Oleh: Dani Eltanto (3444) 18 tahun yang lalu
setuju ama bung Judhy.. BAD COPY kayaknya..
Oleh: Riadoh Iskandariyah (327) 18 tahun yang lalu
bad copy...?:-? klo teman mas andi ingin megibahkan kemera kodaknya boleh.....:D