Oleh: Wowo Watumas Sacawikarta (2296) 18 tahun yang lalu
Kamera High Speed Video (HSV) merupakan alat diagnosa yang menolong para peneliti dan insiyur menganalisa proses kecepatan tinggi. Urutan rangkaian gambar tersebut direkam pada frame rate yang sangat tinggi dan diputar ulang pada gerakan lambat agar kejadian-kejadian yang terlalu cepat untuk dilihat dengan mata biasa dapat dilihat, diukur dan dimengerti. Sebagai perbandingan kecepatan rekam camcorder standar (misalnya handycam) untuk sistem PAL adalah 25 frame per detik (fps = frame per second) sedangkan untuk sistem NTSC adalah 30 fps dan kamera handphone adalah sekitar 10 fps. Sedangkan kecepatan rekam mata manusia adalah antara 25 – 32 fps. Kamera High Speed Video mempunyai kecepatan rekam minimum 100 fps. Kamera High Speed Video mempunyai beberapa bagian utama, diantaranya: 1. Kamera 2. Recorder dan Player 3. Display Kamera Fungsi : Menangkap citra/ gambar suatu subyek. Bagian-bagian kamera: - Lensa Fungsi : untuk perbesaran citra/gambar dan mengontrol cahaya yang masuk Jenis lensa yang umumnya digunakan adalah lensa untuk CCTV dengan fokus manual. Alasan digunakannya fokus manual adalah subyek yang diamati terlalu cepat untuk pergerakan sistem autofokus lensa kamera. Biasanya operator kamera HSV telah menentukan fokus dahulu sebelum merekam subyek. - Sensor Fungsi : untuk ‘menangkap’ citra dan diubah ke sinyal video digital. Sensor yang umumnya digunakan adalah sensor digital CMOS. Menurut beberapa literatur hanya sensor CMOS yang mampu untuk menangkap momen kecepatan tinggi, karena sensor CMOS merupakan sensor digital, sedangkan sensor CCD bukan digital sehingga tidak mampu untuk menangkap momen kecepatan tinggi. Oleh karena itu, HSV banyak menggunakan sensor CMOS. Tetapi ada beberapa HSV mampu merekam lebih dari 100.000 fps meskipun menggunakan sensor CCD. Recorder dan Player Perekam berfungsi untuk menyimpan sinyal-sinyal video yang dihasilkan oleh bagian kamera dan menyimpannya ke dalam sebuah media penyimpanan digital. Player berfungsi sebagai pemutar ulang klip video yang disimpan oleh bagian recorder untuk ditampilkan pada bagian display. Pada saat ini sangat jarang HSV yang masih menggunakan pita sebagai media penyimpanan datanya. Pada umumnya HSV sudah menggunakan komponen-komponen yang digital sepenuhnya untuk bagian Recorder dan Player. Display Bagian ini merupakan bagian yang berfungsi untuk menampilkan klip video yang telah direkam dan ingin diputar ulang. Bagian ini juga berfungsi untuk melihat citra pada saat melakukan perekaman. Pada bagian ini terdapat indikator status dari player dan recorder. Pada kamera buatan Fastec Imaging, ketiga bagian ini menyatu dalam satu alat, sehingga kamera buatan Fastec Imaging merupakan salah satu kamera HSV yang paling compact pada saat ini. Frame Rate dan Shutter Speed Frame rate merupakan satuan untuk banyaknya gambar yang direkam kamera dalam satu detik. Satuan dari frame rate adalah frame per second (fps). Frame rate merupakan faktor yang paling penting di dalam dunia high speed video. Frame rate yang digunakan ketika merekam ditentukan setelah mengetahui kecepatan subyek, luas area yang diamati, dan jumlah citra/ gambar yang dibutuhkan untuk mendapatkan segala informasi penting dan frame rate yang tersedia pada kamera high speed video. Penentuan frame rate yang dibutuhkan penting sekali berkaitan dengan kemampuan kamera. Jika frame rate diatur terlalu rendah, maka kamera tidak akan merekam gambar yang cukup. Jika frame rate diatur terlalu tinggi dari yang dibutuhkan, maka memori yang tersedia pada kamera tidak akan cukup untuk menampung jumlah frame yang dibutuhkan. Frame rate yang dibutuhkan ditentukan oleh persamaan: FR (fps) = kecepatan mesin × 30 kecepatan mesin dinyatakan dalam unit perdetik. Pada umumnya kecepatan mesin dinyatakan dalam unit permenit. Olehkarena itu harus dikonvesi dahulu menjadi unit perdetik sehingga perhitungan Frame Rate yang butuhkan dapat dihitung dengan benar. Berikut ini merupakan satuan frame rate untuk perekaman 25 30 50 60 125 250 500 1000 fps Berikut ini merupakan satuan frame rate untuk pemutaran ulang video STEP 1 2 3 4 5 10 15 25 30 50 60 125 250 500 1000 fps Shutter speed merupakan waktu yang diperlukan sensor untuk menyala sehingga dapat menangkap citra/ gambar. Pada dunia fotografi, satuan dari shutter speed adalah detik. Pada dunia HSV memang digunakan satuan tersebut, tetapi biasanya dinyatakan dalam faktor pengali. faktor pengali untuk shutter speed 1× 2× 3× 4× 5× 10× 20× Jadi misalkan digunakan frame rate perekaman 500 fps dengan faktor pengali 3 X, maka shutter speed nya adalah: Shutter speed = 1/(frame rate x faktor pengali) = 1/(500 x 3) = 1/1500 detik Yang perlu diingat adalah: Kecepatan membutuhkan cahaya – banyak sekali cahaya Oleh karena itu Semakin tinggi frame rate perekaman, semakin banyak cahaya yang diperlukan. Frame vs Resolusi Setiap kamera HSV mempunyai keterbatasan memori buffer. Banyaknya memori buffer yang disediakan oleh suatu HSV menentukan jumlah frame yang disediakan untuk perekaman. Karena keterbatasan frame ini, penggunaan frame rate sangat mempengaruhi lamanya waktu perekaman. Semakin rendah resolusi semakin banyak jumlah frame, sehingga waktu perekaman semakin panjang. Semakin tinggi resolusi semakin sedikit jumlah frame, sehingga waktu perekaman semakin pendek Pada kamera Fastec Imaging seri Trouble Shooter 1000 dengan standar memori (512 Mb), menyediakan 2.184 frame untuk resolusi 640 x 480 pixels. Sehingga jika menggunakan frame rate maksimum 1000 fps, maka akan menghasilkan waktu perekaman sekitar 2,2 detik (didapat dari hasil pembagian antara 2184 frame dengan 1000 fps). Dengan menurunkan resolusi menjadi 320 x 280m, maka jumlah frame yang disediakan sekitar 8.736 frame. Jika menggunakan frame rate 1000 untuk perekaman, maka waktu yang didapat adalah 8,7 detik. Spesifikasi dari Kamera Trouble Shooter 1000 - 640 x 480 Sensor - Monochrome - Color - Standard Memory (512 Mb) - Enhanced Memory - Standard C-mount lens - Large built-in 5” LCD color display - USB-2 port to link your computer - CompactFlash - Trigger, Sync In, Sync Out, IRIG-B - Powered by four D-cell batteries Hasil dari kamera jenis ini dapat dilihat di http://www.fotografer.net/isi/galeri/lihat.php?id=253779 http://www.fotografer.net/isi/galeri/lihat.php?id=254676 http://www.fotografer.net/isi/galeri/lihat.php?id=257468
Oleh: david hermandy (3403) 18 tahun yang lalu
upload foto kameranya dong
Oleh: Arbain Rambey (103716) 18 tahun yang lalu
Wah...bagusnya ke artikel nih....
@Pak David Maaf baru upload gambarnya.... @Pak Arbain Hmm nanti saya bikin versi artikelnya. Saat ini saya sedang menyusun gambar pendukungnya....
Oleh: Bernardo Halim, jeber (19660) 18 tahun yang lalu
bujuk...kotak bener ya..:D mas, saya pernah lihat di galeri Anda jenis lensanya adalah TOYO? built in atau tidak? itu khan lensa large format (CMIIW) apa bisa lensa lain, nikon large format juga misalnya? made in mana mas?
Lensa Toyo yang saya pake merupakan lensa buat CCTV dengan mounting tipe C. Pada prinsipnya bisa saja menggunakan lensa format lain misalkan format 35mm atau mungkin large format asalkan ada konverternya. Saya sih sudah nemu link yang menjual mounting konverter lensa Nikon fokus manual ke mounting lensa CCTV tipe C. Beberapa bulan yang lalu lagi nyari lensa super telephoto buat kamera Fastec. Mo lihat proses tumbukan dari jarak sekitar 1,5 km. Setelah dihitung2 ternyata butuh lensa yang punya panjang fokal di atas 1.200 mm. Karena di CCTV sangat susah mendapatkan lensa seperti itu, maka rencananya mau pake Lensa nikon beserta konverternya. Tetapi sayang customer kita ngga kedengeran kabarnya lagi, dan pencarian dihentikan. Buatan Amerika
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 18 tahun yang lalu
High speed camera biasanya dipakai di kasino atau lab eksperimen.
Bener Pak Judhi, Tapi sekarang sudah dipakai buat industri, misalnya dibagian filling machine untuk melihat pengisian produk tepat atau tidak takarannya. Juga packing machine untuk melihat apakah ada kesalahan dalam proses packing-nya. Di dalam dunia olah raga juga menggunakan kamera seperti ini, contohnya Golf. Digunakan oleh instruktur golf untuk mengamati gerakan waktu memukul bola golf. Di tingkat perguruan tinggi, biasanya digunakan untuk pengujian beton dan juga untuk mengamati gerakan serangga. Gerakan serangga ini akan diaplikasikan untuk membuat gerakan robot yang akan bergerak sehalus gerakan serangga.