Oleh: Hatta Setiono (2240) 19 tahun yang lalu
Kepada para senior, mohon diberikan pencerahan atas foto terlampir. Kenapa langit nya terang sekali, padahal sewaktu pengambilan gambar langit sudah mendekati gelap. Gambar diambil dengan Nikon Fm3A, film Superia 100, F/11, A ( aperture priority ). Terima kasih Hatta
Oleh: Yogi Ardhi (2160) 19 tahun yang lalu
Kalo peke pilem ada efek (saya lupa lagi namanya) di mana cahaya yang masup/ terekam pilem akan numpuk (akumulasi). Kumulasi cahaya ini bakal terus berlangsung selama rana terbuka. Coba aja dengan kondisi pemotretan yang sama dengan foto di atas, rana dibuka 2-4x dari yang terukur di lightmeter, hasilnya akan over atau bahkan super over (putih semua) Kalo pengen aman dibraket ja motertnya Salam Kenal
Oleh: Eric Hartono (6307) 19 tahun yang lalu
Menurut aku, klo anda menginginkan langit yang gelap, anda harus turunkan +/- 1 stop. Tetapi efek yang mungkin timbul, Gedung nya akan menjadi lebih gelap. Jika langit nya ingin lebih gelap lagi, maka gedung bisa jadi siluet pula... Mungkin metering anda yang salah. Jika FM3a tidak menggunakan spot metering, maka coba zoom maksimal ke langit. Lakukan metering, baru komposisi ulang dengan metering yang tadi didapat.. Cheerss...
Oleh: Teddy Charissa (1678) 19 tahun yang lalu
di edit dikit seperti ini mungkin : - Shadow dan highlight untuk menggelapklan langit sedikit - hue dan saturation - color balance ya ujung2nya harus memperbaiki di photoshop juga pak saya rasa..:)
Oleh: Hans T Winata (62931) 19 tahun yang lalu
Mas Hatta ; anda set mode di Aperture Priority dgn aperture di f11 , saya liat di center point focusnya itu di gedung gelap , otomatis dgn prioritas aperture f11 ke point focus tsb ( gedung gelap) ya shutter speednya jadi slow , dgn exposure metering ke gedung gelap tersebut ya otomatis langit yg notabene meteringnya lbh terang dari gedung tersebut jadi OE (dalam hal ini putih)
Oleh: Herizky Febriady,kiki (11487) 19 tahun yang lalu
8-> ih cakep deh olahannya om Teddy 8->
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Sebaiknya Anda tunggu sampai langit lebih gelap lagi supaya seimbang. Gunakan f-stop 13 atau lebih sempit agar ada efek bintang dari sinar lampu.
Thanks KiKi....:D :D
Oleh: Budi Akbarsjah (7671) 19 tahun yang lalu
Mas Hatta....sebabnya, seperti temen2 lain sudah jelaskan, adalah kontras cahaya antara langit (yang terang) dengan gedung (lebih gelap). Karena anda pakai centre weighted metering, yang diarahkan ke gedung, maka gedung keliahatan correctly exposed, tapi langit yang lebih terang akhirnya agak overexposed. Benar kata temen2, tunggu lebih gelap sedikit lagi agar cahaya lebih seimbang (dan warnanya langit lebih menarik). Atau, kalau dikesempatan lain bidang atasnya tidak ada gedung coba pakai split graduated ND filter. Bidangnya displit, bagian atas lebih gelap dari bagian bawah.
Kalau nggak salah gambar di atas diambil dari seberang hotel Shangrila Bangkok ya? Atau pakai tele dari Taksin bridge? :) Berdasarkan pengalaman, waktu yang tepat untuk mendapat keseimbangan antara langit biru dan lampu2 gedung adalah sekitar jam 18.30 waktu setempat.
Kepada para senior, Terima kasih banyak atas komentarnya, sehingga pengambilan gambar di masa mendatang diharapkan lebih baik. Benar, gambar diatas diambil dari thaksin bridge, bkk. Salam Hatta
Oleh: Yadi Yasin (116383) 19 tahun yang lalu
Ini juga dari Chao Phraya river .... :) Sebetulnya soal waktu itu relatif.. tergantung bulan/musimnya ... kadang bisa lebih awal kadang bisa lebih telat dari jam 18an. Kalau kita melihat langit sudah mulai gelap biasanya bisa didapatkan warna biru yg bagus.. dan waktunya tidak lama... 15-20 menit saja.. lebih dari itu .. langit akan terlalu gelap/hitam Penggunaan CPL juga bisa membantu mensaturasi langit dan lebih membiru-pekatkan
Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 19 tahun yang lalu
Bung Hatta, problem yang Anda jumpai di lapangan tersebut disebabkan oleh beda kontras yang tinggi, antara gedung-gedung dan langit. Kita tahu bahwa film mempunya rentang beda kontras (dynamic range) antara 5-8 stop. Tapi mengingat Anda menggunakan film print yang artinya akan dicetak di kertas, kita harus paham juga bahwa kertas foto (kelas konsumer) memiliki beda kontras yang bisa diasumsikan sebesar 5 stop. Arti dari data-data teknis di atas adalah, nilai EV setiap subyek yang ada dalam viewfinder Anda mulai dari subyek paling gelap bertekstur hingga subyek paling terang bertekstur haruslah tak melebihi 5 stop. Jika lebih dari 5 stop, maka salah satu daerah (paling terang atau paling gelap) akan kehilangan detail, atau bisa juga kedua-duanya. Untuk itu, saran saya untuk menyelesaikan problem ini adalah: 1. Pakai filter gradual ND (Neutral Density). Filter ini berfungsi mengurangi nilai EV secara parsial, untuk membedakannya dengan filter ND biasa. Bagian filter yang gelap Anda letakkan di langit, untuk mengurangi EV-nya. 2. Alternatif kedua adalah dengan memanfaatkan teknik multiple exposure. Pada saat langit sudah mulai gelap tapi masih berwarna biru tua, buat expose pertama. Tekan tombol multiple exposure sambil mengokang tuas kamera Anda. Setelah itu, ketika langit sudah totally dark dan lampu-lampu gedung sudah menyala, buat expose kedua di frame yang sama. Pada saat Anda membuat expose kedua, diharapkan yang terekam adalah lampu-lampu gedung sementara langit tidak perlu dikuatirkan karena sudah tidak memancarkan cahaya. 3. Alternatif ketiga, buat exposure dengan cara bracketing hingga under 2 stop atau under 3 stop. Setelah itu, film diproses normal kemudian dicetak dengan teknik burning/dodging dengan tujuan menggelapkan langit dan/atau membuat bagian gedung-gedung lebih terang. Saya memang tidak menyarankan editing di komputer, karena saya sendiri membiasakan diri sebisa mungkin mengeksekusi secara BENAR di lapangan. Saya juga membiasakan diri untuk seminimal mungkin membutuhkan bantuan komputer. Kalau suatu foto dengan trik tertentu masih bisa dibuat dengan benar di lapangan, mengapa harus membutuhkan bantuan komputer? Kecuali suatu problem sulit diatasi di lapangan atau kendala keterbatasan alat, barulah kita bisa mengandalkan komputer. Kita adalah fotografer, bukan kompugrafer, bukan? :) Selain itu, sebenar-benarnya, perangkat lunak di komputer dibuat berdasarkan hal-hal yang bisa kerjakan secara manual. Meski sekarang saya menggunakan kamera digital, saya tetap mengeksekusi frame-frame foto seperti waktu dulu masih menggunakan film.
Oleh: Budiarto Gondowijoyo (14643) 19 tahun yang lalu
Jangan lupalakukan bracketing dan tunggu langit lebih gelap.
Oleh: Firmansyah (1094) 18 tahun yang lalu
setuju mas kristupa makanya saya ngebet punya kamera yang memang bisa diandalkan hasil jepretannya tanpa harus masuk ke kamar olahan
Oleh: Mhd Amir Imanuddin (28445) 18 tahun yang lalu
wah terima kasih abang2 senior..saya juga masih pakai film, juga sering jumpai kejadian yg sama kyk bang Hatta. Langit selalu putih.. apa pengaruh cuaca juga yah? Medan sering Hujan sekarang.. awan bergumpal2 gitu..jarang dapat langit biru cerah! pake filter PL apa bisa yah? 8->
Oleh: Hatta Setiono (2240) 18 tahun yang lalu
Bang Amir, Saya pernah dengar dari salah seorang photografer pro, karena polusi, sehingga golden time untuk photo yaitu subuh menjelang matahari terbit atau senja hari menjelang matahari terbenam. Jangan ragu untuk motret, disegala waktu ada pemandangan yang indah tergantung the man behind the camera. Awan bergumpal, apalagi kadang suatu momen yang dicari-cari. kalau warna langit putih saya rasa tidak bisa biru karena pakai filter pl atau cpl, kalau biru muda masih bisa digelapkan lagi birunya pakai pl. Salam Hatta