Oleh: Huda M Elmatsani (13502) 19 tahun yang lalu
Pertanyaan ini muncul karena sebuah komentar yang muncul di galeri foto, yakni: tidak setiap bunga adalah fotogenik. Hal ini menyentakkan saya, karena konsep saya terhadap bunga adalah keindahan, bahwa jika pembaca foto saya tidak tertarik dari apa yang saya foto, maka saya tidak berhasil menyajikannya, bunga tidak bisa saya salahkan atas hasil buruk yang saya kerjakan. Benarkah fotogenik itu ada? Ataukah hanya konsep fotografer atau pembaca foto saja terhadap subjek/objek foto? (saya bingung yang difoto itu subjek atau objek) Saya beranggapan, tugas fotografer-lah untuk membuat foto yang menarik dari subjek/objek seburuk apapun, atau karena fotografer-lah yang membuat foto menjadi sangat buruk. Saya ingin menimba ilmu dari rekan-rekan FN'ers sekalian ... kiranya dapat diberikan perihal fotogenik, kalau topik ini sudah dibahas, saya minta maaf karena sebelum saya tidak menemukan melalui pencarian kata kunci. Salam :)
Oleh: Ambar Hidayat, AING (18457) 19 tahun yang lalu
Aku kurang tahu apakah fotogenik itu ada atau hanya sekedar konsep. Tapi menurut saya emang ada object yg kalo di foto dari banyak angle akan menghasilkan hasil yg baik. Apakah ini yg dinamakan fotogenik, aku kurang jelas. Juga aku setuju banget dng mas bahwa yg bertanggung jawab menampilkan hasil karya foto dng baik adalah fotografernya sendiri bukan object yg di foto. Jadi teringat dng kata-kata Oom-ku yg seniman. "Jika kamu motret model yg cantik dan menghasilkan photo yg baik, maka itu adalah wajar " Tapi "jika kamu berhasil menampilkan sesuatu yg tidak berharga - yg cuma pantas untuk melempar anjing gila- menjadi mahal (berharga) maka itu adalah esensi dari sebuah karya seni" Salam
Oleh: Rarindra Prakarsa (142597) 19 tahun yang lalu
Pokoknya bisa kelihatan lebih bagus dari aslinya atau Mas Huda berhasil ambil dari sisi tertentu hingga kelihatan cantik. Laler aja bisa jadi ganteng kok difoto sama FNer.
Oleh: D. Setiadi (81319) 19 tahun yang lalu
Motret bunga memang susah kok...Saya masih sering frustasi gimana caranya motret bunga supaya eye-catching hasilnya. Motret bunga juga harus punya imaginasi, kreatifitas, sabar nyari komposisi, angle, lighting yang menarik dll. Saya bisa berjam-jam hanya untuk nyari angle, komposisi, lighting dll untuk satu shot. Coba motret dengan diafragma sempit dan luas, side lighting, low angle bahkan high angle sekalipun. Saya pribadi masih suka karya fotonya Robert Mappelthorpe dll.
Oleh: Rieno Dorrius (3368) 19 tahun yang lalu
Saya beranggapan sama "tugas fotografer-lah untuk membuat foto yang menarik dari subjek/objek seburuk apapun, atau karena fotografer-lah yang membuat foto menjadi sangat buruk/bagus" Yang berbeda adalah apresiasi suatu karya oleh seseorang dari yang lain.
Oleh: Christian Kurniawan (1476) 19 tahun yang lalu
fotogenik masih menyimpan mistery, kontroversial banget...karena di saat mata dan pikiran kita bilang satu objek itu fotogenik, maka mungkn di pihak lain, tdk menyetujui pendapat kita. Tapi menurut saya fotogenik itu, baik unsur manusia ataupun still life, akan dapat di katakan fotogenik bila saat kita melihat objek tsb, mengeluarkan aura yg dpt kita rasakan sebagai seorang seniman foto. itu menurut saya loh... :) salam
Oleh: D. Chen (45239) 19 tahun yang lalu
Saya juga gak ngerti... tapi yg saya tahu kucing2 saya real-nya sih udah lucu dan cakep, difoto yah juga lucu dan cakep juga. Dan memang ekspresi, pose, shooting angle dan cahaya tertentu bisa boost kelucuannya itu jadi tambah lucu. Kalo itu namanya "fotogenik" bukan? Mungkin bisa diterapkan di bunga juga ya? Ada cahaya, shooting angle dan komposisi tertentu yang bisa mem-boost agar bunganya lebih fotogenik.
Oleh: Igor F Firdauzi (185236) 19 tahun yang lalu
sayang kucingnya sudah di jual....... ;)) BTW, lebih banyak mana sih wanita atau pria yang memotret bunga di FN ini :-? salam igor yang hasil fotonya selalu lebih buruk dari aslinya
Trimakasih atas tanggapan2-nya ... Mas D. Setiadi atas info Robert Mappelthorpe, saya menuju linknya di google, dan mendapati bahwa ia tidak sekedar memotret bunga, tetapi penata pose sekaligus ... Saya pikir, apa pun yang kita foto, harus diperlakukan sebagaimana memperlakukan seorang model, kita harus mencitrakannya cantik, mengenalnya dengan baik, memperlakukannya secara asyik, maka ia akan merespon baik kepada kita dengan menampilkan aora keindahannya ... Jadi saya bersetuju dengan Mas Christian, tinggal bagaimana kita membangkitkan aora dari apa yang kita foto. Mas Rarindra, betul juga di tangan FN'ers, lalat jadi begitu mempesona, sampai lupa ia pembawa bibit penyakit, meski ia juga bawa penawarnya. Mas D. Chen, D-nya Djacky? :) ... kucing-kucing Anda memang cantik2, saya gak punya kucing jadi nggak tahu asyiknya motret kucing, di sekitar halaman rumah ada jug akucing liar yang lucu, tetapi kalau dipotret lari Dan Mas AMbar, dan Mas Rieno, ada baiknya kita bisa dikenal sebagai "kalau dipoto dia jadi lebih cantik/ganteng" ... sebab ada yang pengen hasil fotonya terlihat lebih langsing, lebih putih, lebih seger ..... sebab kita mungkin saja pernah nggak puas difoto orang. Mas Igor, ..... saya jadi teringat Skin Deep, merevitalisasikan kecantikan dalam bentuk yang berbeda, ... bercerita. salam :)
Oleh: Yanu Aryanto (5103) 19 tahun yang lalu
Buat saya fotogenik itu ada dan bukan cuma konsep. Saya, dengan kemampuan fotografi yang masih sangat terbatas ini, beberapa kali berkesempatan membuat foto dari beberapa orang yang hasil fotonya lebih cantik dibandingkan dengan aslinya. Mungkin itu disebabkan oleh kemampuan model (sayangnya bukan kemampuan saya :">) untuk menampilkan "kekuatan" dirinya. Tapi mungkin saja ada sesorang yang cantik tetapi merasa sangat tidak nyaman di depan kamera, sehingga terlihat kaku dan kurang cantik. udah ah buka puasa dulu......
Kalau saya pikir-pikir lagi mempertimbangan berbagai pendapat di atas, maka fotogenik itu bisa ada (realitas) dan bisa konseptual, artinya di-ada-kan keberadaannya. Ada secara realitas adalah subjek yang dengan sendirinya menarik untuk difoto ... tanpa menghubungkan dengan elemen-elemen lain yang menciptakan daya tarik ... misalnya kucing D. Chen. Wanita yang fotogenik adalah yang difoto dalam kondisi apa pun tetap cantik, baik bangun tidur, tidak dandan atau dandan, pake kostum desa, kostum fesyen, ia tetap terlihat cantik ... fotografer tidak bersusah payah memotretnya, lebih susah mendapatkannya :(, kecuali Mas Yusi :D Gedung juga ada yang fotogenik, misalnya BNI46, mau difoto siang, malam, ia tetap cantik. Fotogenik konseptual didasarkan pada pikiran mengapa sesuatu itu fotogenik, misalnya kesederhanaan, garis-garis yang kuat, kontras yang memadai, paduan warna, detail dan texture yang jelas, dan sebagainya ... kemudian melalui daya imajinasinya diterapkan pada subjek foto ... sehingga menjadi fotogenik. Sementara subjek yang fotogenik, karena kesalahan fotografer, bisa jadi menjadi tidak fotogenik, misalnya pemberian cahaya yang berlebihan, atau background yang mengganggu ... Ini IMHO lho, salam:)
Oleh: Andi Lubis (14072) 19 tahun yang lalu
ikutan bagi2 pemikiran.... tahun 95 saya baru megang kamera dan belajar motret . Semua apa yang saya rasa indah, saya jepret. Tanpa sadar, saya mengikuti nilai-nilai keindahan umum untuk menjadi patron saat saya memotret. Belakangan saya menyadari, "nilai keindahan" dikepala saya itu, merupakan rekaman-rekaman imaji indah yang pernah saya lihat sebelumnya dan terpatri di otak. Saya menjadi epigon. Orang-orang memotret dengan aturan rule of third, saya pun latah memotret dgn aturan itu. Memasuki fase-fase berikutnya, saya berkenalan dengan fotografer-fotografer pemberontak. Mereka mengajari saya untuk menjungkirkan nilai-nilai baku fotografi. "Jika kamu terpatron dengan nilai-nilai usang, kamu mempagari proses kreatifmu sendiri ..." begitu kata mereka. Sampai sekarang saya masih memotret. Merekam realitas-realitas dalam bingung. Semua yang pernah baca tentang dasar fotografi, menguap entah kemana. Ketika saya menjurikan sebuah lomba foto, 2 juri memvote foto yang saya usulkan menjadi pemenang pertama. Alasan mereka, foto itu kurang "indah" dari segi estetika. Foto cantik, bagus, indah, semua itu menjadi idiom-idiom yang membuat saya bingung. Nah, jadilah saya seseorang yang memotret dalam kebingungan.
Oleh: Tundra Laksamana (24075) 19 tahun yang lalu
Fotografer itu sukses jadi fotografer kalo udah bisa menghasilkan hal yang biasa jadi luar biasa dan model yang biasa jadi luar biasa. Kata John Cosgove (Editor Photo-i Singapore) fotografer bisa dikatakan berhasil jika foto yang dihasilkannya bisa membuat penikmatnya marah, senyum, dan terpukau atau berhenti sesaat hanya untuk menyaksikan foto kita lebih dekat. salam
Oleh: Zulkifli Ismail (1393) 19 tahun yang lalu
Ada buku bagus tentang ini judulnya Kisah Mata, Fotografi antara dua subyek : Perbincangan tentang ada, pengarangnya Seno Gumira Ajidarma, saya kutipkan dari kata pengantarnya, "Fotografi nampak simple, sederhana. Ia mencerminkan sesuatu yang ada.Tak mungkin ada sesuatu dalam foto yang tidak ada dalam yang di foto." (dia memandang fotografi dari sudut filosofis).
Oleh: Alva F.P. Sondakh (9358) 19 tahun yang lalu
what is "Real"?? o ya, saya koreksi soal Konseptual, yang benar adalah konsepsi...coba cari di kamus kalo ada kata konseptual....