Oleh: Dhian Raharjo (11690) 19 tahun yang lalu
halo... kalau kita memperhatikan kualitas gambar antara sinetron di tv dan film layar lebar pasti kita bisa langsung merasakan bedanya, meskipun film layar lebar sudah diputar di televisi seperti sinetron. kalau ada yang berminat juga memperhatikan perbedaan kualitas gambar yang dihasilkan ke dua media ini, marilah kita diskusikan di sini, sebenarnya apa saja yang membuat kualitas gambar dari film layar lebar ini lebih bagus (menurut saya). terus terang saya sangat suka setiap frame yang dihasilkannya. siapa tahu dari hasil diskusi di sini kita bisa menerapkan prinsip2 dan karakter2 yang dimiliki kualitas gambar film layar lebar ini pada gaya fotografi kita. dari pengamatan saya sendiri baru beberapa hal saja yang saya dapat, seperti:
Oleh: Haryanto R (6495) 19 tahun yang lalu
biaya bikin nya aja beda jauh mas
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Sinetron cenderung pakai lensa sudut lebar karena lokasi pengambilannya biasanya sempit (lihat topik ini). Sedangkan film layar lebar kameranya segede bagong, rata-rata pakai lensa panjang karena memang jarak antara pemain dan kamera cenderung jauh. Dari focal length nya sudah ketahuan mana yang DOF nya lebih tipis :D Kira2 akhir tahun 90an di Indonesia ada FTV (film televisi) yang dibuat dengan kamera elektronik dan dengan efek sinema film layar lebar. Lumayan lho mood nya memang mirip film layar lebar, apalagi didukung backsound yang mantap.
Oleh: Sandjaja Kosasih, SanKo (29705) 19 tahun yang lalu
Kesan tidak hanya timbul dari visual tapi juga dari audio. Melihat di layar kaca secara visual resolusinya rendah, bahkan lebih rendah dari layar monitor komputer rata-rata yang kita pakai saat ini. Layar lebar dibuat dengan resolusi tinggi (untuk beberapa film digital seperti Star Wars, Final Fantasy) atau dibuat dengan seluloid 35mm (baik yang sinemascope maupun bukan) yang resolusinya masih lebih tinggi dari layar kaca (tv).Pembatas atau jembatan dari layar kaca TV ke layar lebar bioskop saat ini adalah HDTV atau sudah mulai umum yaitu LCD TV dengan resolusi lebar 1024 pixel (tinggi berbeda-beda). Resolusi DVD paling sesuai dengan layar LCD TV, sedangkan dengan Plasma TV atau CRT TV resolusi DVD akan dikorbankan (dikurangi). DVD ini menjadi jembatan antara sajian layar TV dan layar lebar (bioskop).Efek audio juga mempengaruhi kita menikmai sajian di layar TV dibanding layar lebar. TV hanya menyajikan suara stereo (kiri dan kanan), efek surround bisa timbul tapi terbatas. Sedangkan layar lebar dengan teknologi audio menengah yaitu Dolby Stereo menyajikan 6 jalur suara ditambah efek surround (6 + 1) dengan menaruh dua speaker di kiri kanan layar, dua di kiri kanan penonton dan dua di kiri kanan belakang serta satu di balik layar. Dolby Stereo yang masih analog kini mulai digantikan dengan THX yang digital (tergantung mesin proyektor).Jembatan audio antara TV dan layar lebar ini juga bisa dimunculkan di rumah dengan perangkat home theatre untuk memutar DVD yang bisa menyimpan data audio lebih banyak dibanding VCD.Singkatnya kembali ke perbandingan sajian di layar TV biasa dibanding sajian di layar lebar itu seperti membandingkan melihat hasil foto dari ponsel dengan resolusi 640 x 480 pixel dibanding hasil foto dari Canon EOS 1Ds Mark II dengan resolusi 4992 x 3328 pixel.
Oleh: Henry Samudera (39620) 19 tahun yang lalu
film layar lebar masih pake FILM, kalo kamera sinetron adalah Camcorder Video. Itu bedanya
wow.. lengkap sekali kak Sanko penjelasannya. oom Judhi, iya FTV itu kayak film layar lebar efek gambarnya. berarti perbedaannya karena penggunaan jenis kameranya ya? ada yang tahu olah gambar biar mirip efek film layar lebar gak?
Oleh: Andie Tanadi (1418) 19 tahun yang lalu
Satu lagi yang belum diulas, panorama pada layar film menggunakan lensa atau adapter lens khusus untuk menciptakan film dengan format panorama (Anamorphic lens) dengan kompresi faktor 1,5 -2X , jadi film yang diambil untuk layar lebar gambarnya dikompresi dari format panorama ke format film 135mm . kebetulan selain fotografie hobby saya juga buat Film dengan format Super 8 , dengan panorama adapter baik 2 X atau 1,5 X perbandingan panjang sisi lebar dan panjang .
Oleh: P. Theodor Sudarja, THEO (2831) 19 tahun yang lalu
bagi saya yang paling berasa... adalah setting yang dibuat dengan prof dan asal2an... (nga modal) kadang berasa beda yang syuting benar2 di tengah2 penggunungan ber es himalaya dengan yang di studio... (feelingnya beda) tergantung divisi retouch nya juga sih... (misal yg bagus bgt... film titanic, star wars, lord of the rings... dibuat full studio? bener nga?) (masih agak kliatan fiktif juga sih.. buat saya) yah kalo modal... bisa nyewa team special effect yang bagus...
Oleh: Stefanus Christianto (297) 19 tahun yang lalu
Saya setuju yang dikatakan Pak Henry Samudera. Perbedaan utama sinetron dengan film layar lebar terletak pada media penyimpan gambarnya. Pada sinetron, data gambar disimpan dalam bentuk sinyal-sinyal digital yang bernilai 0 (nol) dan 1 (satu). Sedangkan, pada film layar lebar, gambar disimpan pada seluloid film berupa kumpulan titik-titik kecil. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan tersebut. Kalau di negaranya sana (Amerika) seluloid film sangat dijaga keutuhannya sehingga kalau kita menikmati film layar lebar di sana akan terbebas dari bintik-bintik hitam yang terkadang mengganggu (kalau kita menonton di dalam negeri)