Oleh: Kaufik Anril (37441) 19 tahun yang lalu
Lensa DX adalah lensa yang didesain khusus oleh nikon untuk digunakan pada digial SLR massa kini seperti D70, D100, dll. agar posisi bayangan jatuh tepat memenuhi bidang sensor CCD dengan ukuran +- 24mm itu. Oleh sebab itu, jika lensa DX digunakan pada kamera film 35mm bisa menyebabkan vigneting (gelap di sudut-sudut foto), karena memang di-desain untuk sensor berukuran 24mm. Nah, saat ini kompetitor Nikon spt Canon dan Kodak, sudah mulai memproduksi digital SLR yang full frame 35mm. Bagaimana menurut anda Nasib daripada Lensa-lensa DX tsb nantinya ? Apakah nantinya lensa 35mm lebih long life ketimbang lensa2 DX ?] CMIW.... Salam,
Oleh: Rudy Subagyo (8761) 19 tahun yang lalu
harga DLSR yang full frame masih mahal .. kalo udah ada yang bisa produksi DSLR full frame seharga D70, baru deh lensa DX mulai terancam..
Oleh: Yohanes (5052) 19 tahun yang lalu
O... gitu ya.
Oleh: Budi Darmawan BD (7764) 19 tahun yang lalu
Ya kalau kita maunya lensa lensa yang bisa dipakai untuk digital full frame dan yang digital saat ini (Nikon D100, D70) dsb memang lebih baik kita beli lensa yang bukan DX yang bisa dipakai keduanya, tapi nantinya lensa DX punya pasar tersendiri untuk melengkapi kamera Nikon sebangsa D100, D70 sedangkan yang lensa lain akan melengkapi kamera digital yang fullframe. Sepengetahuan saya, lensa Nikon yang lama pun saat ini masih bisa kita pakai meskipun tidak bisa full capacity.
Oleh: Abdul Manaf (768) 19 tahun yang lalu
Rasanya pernah baca soal ini tapi lupa dimana. Yg ditanyakan kira2 sama cuma waktu itu pertanyaannya : Apakah Nikon tertarik untuk memproduksi DLSR dengan sensor full-frame? Tentu pertanyaan tsb berkaitan juga dengan ke arah mana R&D Nikon memproduksi lensa mereka. Pertanyaan waktu itu dijawab bahwa melihat munculnya beberapa lensa DX Nikkor maka disimpulkan Nikon tidak tertarik dengan full frame DSLR. Kesimpulan yg ternyata salah. D2X membuktikan Nikon ingin berperang langsung dengan Canon melalui produk yg sejajar. Terus terang saya sih sangsi dengan masa depan lensa DX (makanya belom beli), meski digembar-gemborkan lebih unggul tapi menurut saya itu cuma marketing gimmick. Lebih murah sih jelas karena diameter elemen lensa bisa lebih kecil. Lebih ringan juga jelas karena lensa2nya lebih kecil. Tapi lebih tajam? Ukuran sensor lebih saja lebih kecil pasti diperlukan lensa kualitas super untuk membuat gambarnya jadi tajam. Analoginya bisa melihat perbandingan lensa 35mm dan lensa medium format. Lensa medium format kualitas biasa menghasilkan gambar yg tajam. 35mm? Harus pakai lensa yg buagus baru gambar bisa tajam. Kalau soal harga mah lama2 turun kok. 5 tahun lalu apa ada yg pernah bayangkan DSLR seharga rebel atau D70? 2 tahun lagi, who knows semua DSLR pakai full frame.
Oleh: Yadi Yasin (116383) 19 tahun yang lalu
DX atau non-DX, lebih penting pemakaian lensa tsb. Kalau anda beli lensa tentunya untuk selalu dan sesering mungkin dipakai. Ada seorang photographer nge-top yg bilang, "Lebih baik peralatan photography saya rusak dan hancur saat dipakai, tapi saya mendapatkan moment yg saya inginkan, dari pada masih sempurna dan tanpa cacat, tapi tersimpan di lemari" Jadi manfaatkan dan maksimalkan apa yg ada dan tersedia dan terbaik dgn teknologi saat ini. DX may be the best value for the money saat ini. Tidak selalu prediksi masa depan itu akurat.
Oleh: Sanny N H (514) 19 tahun yang lalu
Sejarah mengatakan : Nikon selalu berusaha mempertahankan compatibilitas produk2nya supaya tidak terbuang begitu saja. Paling2 camera full sensornya semua dilengkapi dengan HSC (spt di D2X). HSCnya kurang lebih untuk cropping 1.5x FOV.
Oleh: Andie Tanadi (1418) 19 tahun yang lalu
Sdr. Kaufik Anril : anda masih ingat tentunya kira kira 5/ 6 tahun yang lalu pernah ada film format APS, yang sekarang sudah tidak pernah didengar lagi, menurut pendapat saya dibidang digital reflex, para produsen baru mulai menjajaki pasaran, seandainya Canon dan vendor lainnya maju dan bisa menguasai pasaran dengan full Frame format, maka percayalah bahwa nikon akan pula ikut mengubah produksi kameranya, Sdr. Sanny N H : sayang sekali belakangan ini sebagai pengguna nikon lebih dari 20 tahun saya lebih banyak dikecewakan oleh produk nikon yang cenderung tidak mempertahankan kompatibilitas produk2nya. nikon saat APS film juga pernah produksi kamera body dan lensa khusus untuk format tersebut, yang akhirnya tidak dilanjutkan lagi !!! Malahan belakangan ini saya alami bahwa dengan adapter body Canon digital lebih kompatibilitas dengan lensa nikon manual dibandingkan dengan body nikon digital !!!!!
Oleh: david hermandy (3403) 19 tahun yang lalu
Pak Andie, DSRT itu singkatan apa sih? :-?
Oleh: Pujo Rahmanto, Pudz (59699) 19 tahun yang lalu
SRT = Single Rope Transport.. :D :D.. sorry OOT..
Oleh: FNU Brawijaya (4664) 19 tahun yang lalu
Mas Andi, APX itu apa? Maksudnya APS? APS mati karena digital.... dan semua merk kamera terkena imbas perubahan teknologi. Kamera SLR Pronea 6i saya masih sehat walafiat.... kadang masih dipakai. Masih banyak kok yg jual film APS-nya. Temen saya yg belinya bareng (emang lagi sale waktu itu) malah dijadiin kamera utama sampai sekarang. Memang lensa yg khusus untuk APS nggak bisa dipakai di kamera biasa, tapi semua merk juga sama. Jadi kekecewaan Mas Andi soal kompatibilitas agak mengejutkan. Kalau nggak pakai Nikon bisa lebih frustasi tuh.
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 19 tahun yang lalu
Dalam hal ini Om Yadi Yasin benar, buat saya lensa DX kitnya D70 itu bener2 best value for money deh. Asli kepake banget. Soal kekecewaan Om Andie emang beberapa kali saya denger juga di kalangan Nikonians yang mengeluhkan evolusi mount-nya Nikon sehingga membatasi kompatibilitasnya. Tapi mungkin evolusi itu perlu untuk mengimbangi kemajuan teknologi lensa saat ini (autofocussing dsb.). Setuju Kak FNU, APS itu APeS :D timingnya, siapa sangka harga digital camera dan terutama DSLR turun druastess buanget (thanks to sang pelopor Canon Rebel/300D).
Mas Andi : Soal APS, brand mana sih yang mempertahankan APS SLRnya? Anyway saya beli tuh Pronea S tahun lalu di Cathay Spore cuman 1 juta rupiah buat anak saya SMP dan SMA mainan SLR. Nikon F6 bisa terima lensa non Ai coupling (lensa before th 77). Nikon D2X bisa terima lensa Ai dan E series (lensa after th 77). Baik F6 dan D2X masih bisa terima SB80DX dengan D-TTLnya, meskipun sudah ada i-TTL dengan SB800/600. Sayangnya back compatibility itu cuman ada pada Nikon Pro Camera saja, D100 aja kalah dibandingkan F100 soal back compatibility lensanya. Mas Brawijaya : Yang disale itu model yang mana dan dimana? Kalau Pronea 6i yang disale (pisang??) beli ah. Di alta nikindo sih Pronea 6i setau saya masih 4 jutaan, kalau harga segitu sih rasanya ogah deh, habis teknologi VR tidak jalan di Pronea karena datangnya belakangan. AF-S sih mau terima tapi VR nya tidak.
Wah, ini kita bicara 5 tahun lalu mas Sanny. Waktu itu digital mulai marak, dan APS sudah berhenti. Pronea 6i yang tadinya harganya sekitar Rp5.5jt(?) , embuh lah soal kurs pusing, tadinya $600 di-sale jadi $200. Ya saya beli buat koleksi. Kapan lagi ada SLR APS kan.... Sekarang saya cek harga bekas masih berkisar $150-250... hehe.... nggak rugi lah. Sepuluh tahun lagi harga bisa ribuan kali kan. Sapa tau. Tapi saya yakin 3 tahun lagi Pronea bakal lebih mahal dari D70. Coba aja......
Mas Braw : Belinya dimana? Bikin penasaran aja.
Kalau dulu dapet dari Ritz. Coba aja di KEH.com.... biasanya bagus walaupun lumayan mahal biarpun bekas. Tapi nggak pernah ada yg kecewa sih.
Bang Andie Tanadi bener kok tuh. Nikon cuma gembar-gembornya aja soal kompatibilitas dengan lensa2 lama. Nggak lebih dari sekedar marketing effort. Buktinya bikin kamera dengan aperture dial di bodi. Saya nggak lihat ada urgensinya pindah ke design seperti itu. Yg jelas malah tambah2 investasi bikin lensa G. Untuk kompatibilitas hanya dimiliki seri Pro-nya. Dalam hal ini denger2 masih kalah sama Pentax yang tanpa gembar-gembor terus pake K-Mount sampe sekarang. Sebelum Nikon gembar-gembor dengan Nikkor seri-D malah Pentax sudah duluan pakai data informasi jarak obyek.
Bung Abdul Manaf, saya justru melihat keputusan Nikon membuat G series sangat tepat meskipun terlambat, karena diafragma yang menggunakan micro motor jauh lebih presisi dibandingkan dengan sistem mekanik.
Yang saya sesalkan di nikon system adalah, bahwa nikon sengaja membuat kamera digital (D100,D70,D50) tidak bisa dipakai dengan lensa AI S manual, kecuali anda pakai cara cloning chips AF lens Nikon ke lensa manual anda (bisa google dengan thema "chips clonning"). saya sendiri sudah coba dengan cara ini ke PB4 below saya setelah 4 X coba gagal 3 kali. dan belakangan agak susah cari lensa nikon AF rusak buat cloning. Untuk saya yang menyebalkan kenapa saya harus beli lensa baru kalau , cuma mau motret makro dengan d70 !!??? dengan lensa manual , anda tentu tahu kalau anda tidak bisa metering dengan (D100,D70,D50) . ini menurut saya tidak seiring dengan iklan nikon selama ini, dan perlu anda ketahui dengan canon body saya bisa metring dengan PB4 saya.!!!!! Kadang sebagai pengguna nikon saya terpikir "IT's the TIME to MOVE to CANON NOW !!!!!!!!!!!!!!"
Mas Andie : Yang mau pakai adapter pada "semua lensanya" karena migrasi khan juga tidak banyak populasinya. Sementara ongkos pindahnya bisa2 sama dengan beli kamera pro. Bayangin aja kalau udah punya 17-35, 70-200, 50, 70-180 Macro, 85PC dst dst. Pasti kesengajaan itu sudah ditimbang2 dengan baik, wong Nikon beraninya ngekor tidak mau (atau mungkin belum mau) jadi pelopor.
Saya heran dengan Mas Andie... Masa sih D70 nggak bisa dipakai'in lensa AIS.... Saya kebetulan cuma punya lensa AIS satu aja... 24mm f/2.0 dan aman-aman saja tuh. Masalah pemakaian bellow PB-4, saya nggak punya pengalaman.... Mas Andie, kamera Canon bisa metering nggak dengan lensa Canon FD?? Kalau bisa saya mau pindah deh ke Canon. :D Untuk Mas Abdul... emang soal pemasaran, ini rangkingnya: 1. Canon (malah pakai jasa kartu kredit, tukang kredit Tasik, dan bentar lagi tukang sayur mau dititipin kamera tuh). 2. Nikon 3. Minolta 4. Pentax Tentu soal kualitas lensa lain dong rankingnya. Kalau sama Nikon merasa dikadalin ahli pemasarannya, bayangin aja ada perusahaan yg ngadalin konsumennya dan konsumennya buangga banget dikadalin. Amazing...:D
Masalah yang saya hadapi sekarang adalah,semua lensa saya dari nikon dengan range dari 500mm sampai 20mm, juga beberapa lensa manual serie AI-S, contohnya juga 200-400mm/4.0 zoom. selama ini saya tidak pernah keberatan harus cuma pakai center weight metering dan tidak ada AF. Dan bedanya saya tidak bisa ganti system begitu saja, ke system lain, karena sebagian besar foto saya buat untuk slide projekting (karena itu tidak berminat membeli digital body serie D2 dari nikon-> nikon F6 saja lebih murah dari D2 serie). kalau saya pakai lensa AI-S nikon maka metering di (D70,D100) mati(tidak berfungsi). ingat waktu dulu kenapa saya beli F4 karena bisa pakai matrix metering untuk semua lensa manual saya, dengan F801 saja saya tetap bisa metering (meskipun dengan Center weight dan tanpa AF)......, sedangkan dengan adapter nikon ke canon semua lensa saya bisa berfungsi dengan manual metering !!!!!!!!!!!!! dengan canon digital body!!!!!!!!!
Galak amat mas...... Saya kan bukan presdir Nikon Corp. Ya kalau gitu tunggu aja katanya mau keluar FM3A digital tuh.
Mas Braw dan Abdul : Pentax itu mungkin mottonya KECIL, karena selalu berusaha untuk kecil. Mas Braw : dengan Ai-S meteringnya pakai system "trial error" atau "ayo tebak" kalau tidak punya handheld meter. Mas Andi bilang : karena sebagian besar foto saya buat untuk slide projekting (karena itu tidak berminat membeli digital body serie D2 dari nikon Emangnya lantas beda Nikon D2 dengan Canon D-SLR apanya? kecuali harga.
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 19 tahun yang lalu
Jadi kesimpulannya, sama aja donk pake lensa AI-S di D70 maupun Canon D-SLR pak Andie ? (Manual metering juga)..
Iya nih, Mas Andie kelihatan sedang setress berat gara-gara lensa manualnya nggak bisa metering. Paling center weighting... teknologi jaman 1970an... Mending sekalian 100% manual kan. Cuma saya heran kenapa kalau mau pakai slide sibuk mallah-mallah mau pakai DSLR.... Kayaknya gara-gara marah berat jadi bingung nulisnya nih....:D Sabar Mas Andie, Belanda masih jauh..... Sebetulnya saya juga sebel karena D70 tidak mengijinkan pemakaian aperture ring di lensa AF-D sih. Tapi kalau semua merk juga nggak ada yg pakai ring lagi, lalu gimana dong.