Barangkali ada yang bisa berbagi informasi mengenai metodologi pembuatan photo essay. Saya pengagum photo essaynya Eugene Richards (magnum), Chien Chi Chang (magnum), Lauren Greenfield (VII), saya selalu mengagumi topik, cerita dan anglenya foto essay mereka. Aapakah ada photographer di Indonesia yang spesialisasinya di photo essay ?, saya ingin belajar dari beliau jika ada. Terima kasih.

Waduh, ini bukan pak Bede kan .... :D ... mirip namanya :D

...terlalu panjang untuk dibahas di sini Mas...kursus di Galeri Antara aja setengah tahun.....

Sebelum mengarap esai foto sebaiknya melakukan survei dan riset terhadap tema, selain itu juga menginvetarisasi permasalahan yang ada.
Memperdalam tema akan terlihat setelah permasalahan secara detil terungkap, sehingga tema yang akan diambil selalu segar (tidak melakukan pengulangan atau mengulangi tema yang telah direkam oleh fotografer sebelumnya).
Karena esai foto berbeda dengan picture stories yang lebih menguraikan kronologis, maka esai foto cendrung berbau opini dan mengali emosiaonal bagi yang melihat, maka sebaiknya melakukan pendalaman dengan melakukan pengulangan ke lokasi dan terjun langsung ketengah problema serta menangkap secara detil baik itu secara simbolik maupun snapshot. Esai foto lebih membentuk opini dengan kondisi yang ada dilapangan dengan segala permasalahannya.
Keberhasilan esai foto tidak hanya dari angle fotonya yang menarik dan tema ceritanya semata, tapi juga didukung oleh layout nya yang kuat. Porsi ukuran foto untuk daya tarik pembuka dan ending (penutup) patut dipertimbangkan, sehingga tidak terjadi pengulangan angle pada saat di display. Juga irama warna yang terang gelap maupun full color menentukan keberhasilan esai foto.
Yang paling penting dari segalanya dari esai foto adalah reaksi publik terhadap tema yang kita tayangkan, sehingga misi dan pesan yang akan kita sampaikan hadir sebagai pengugah. Gampangkan ..... ( foto dibawah repro dari buku KIOSK - A History of photojournalism - Steidl )

Iya eeh.. Seperti oom Budi, saya dan mungkin rekan-rekan yg lain juga pengen tau teknik2 pembuatan esai foto.

Seandainya terlalu panjang untuk diulas di sini mungkin ada yg bisa bagi informasi link-link berguna?

Makasih sebelumnya, juga tuk oom Andi H yang udah bagi informasi.

kalo di FN ini ada om Feri Latief yang seken bikin poto isei, saya juga suka foto esei tapi belum mampu buat yg bagus. Mudah2an bulan depan saya UL di FN. :)

ok deh Kakak....

Ditunggu uploadannya dan metodologi pembuatannya ya oom Danie.. :)

Ada Om Eddy Hasby, Rama Surya, dan tentu saja Om Oscar Matuloh.

Essays Photo tidak lepas dari keterlibatan intens fotografer dan obyeknya serta lingkungan disana. Riset akan memperkuat pemahamannya atas hal tersebut. Karena itu, adl hal lumrah jika bikin essay sampai makan waktu beberapa bulan. Essay foto adalah salah satu genre popular dalam fotografi yg bersikap sangat subyektif dalam mememahami peristiwa dan obyek serta nilai artistik yg juga berbeda dari konsep umum yg biasa dipakai dalam foto salon, foto pemandangan, still life dst. Karena itu biasanya sih, ada satu konklusi si fotografer atas obyek dan lingkungan disitu selama ia terlibat didalam rutinitas yg ada disana
satu contoh, Sebastiao Salgado bikin essai ttg Hard Worker yg dikatakannya "proyek kerja seumur hidup saya". Artinya engga akan selesai.
Essays Photo dikenalkan luas dijaman TIME LIFE Magazine. Ketika TV belum merajalela seperti sekarang. Saat dunia mengalami duakali perang besar dan jaman depresi hebat dimana mana, essay menyajikan nya lebih deskriptif kepada pembacanya. Kini ketika TV mulai berkuasa, lantas konsep essay itu mendapat implementasi kuat dalam pembentukan story board di program tematik atau lazim dikenal sebagai "TV Magazine". Intinya sih sama saja, cuma ini motion pics bukan cuma stillpics. Singkat kata, essay termasuk pelopor dari hardcore fotografi ketika film celluloid mulai menggantikan pelat kaca daguerre dan emulsi poles, jauh sebelum jaman film warna muncul (ketika ada warna mulailah mengental munculnya foto indah, foto salon, foto model, fashion dll)
Saya pikir, memahani essay adalah kamu harus kuat dirisetnya. Tidak bisa setengah setengah. dan jangan setengah hati tercebur disana agar hasilnya tidak biasa biasa saja, alias: foto yg belum pernah dilihat org sebelumnya. Goodluck. salam

Asik infonya Pakde Gautama. Thanks..

makasih info tentang photo essay-nya....

cari bahan ttg etnofotografi py kawan2 dr fisip/antropologi. banyak hal disana