Oleh: Pandu Kharisma (3239) 19 tahun yang lalu
Kita semua tahu tentang Film Lucky, sebagai salah satu alternatif film BW yang cukup murah, selain Hori, SS, dan mungkin masih banyak lagi. Benarkah Lucky yang paling baik (dikelasnya) ? Bagaimana kualitasnya ? dan apakah ada alasan lain dalam penggunaannya selain keunggulan dalam masalah harga yang cukup kompetitif terutama bagi kalangan pemula (seperti saya) dan mungkin bagi sebagian kalangan profesional. Melihat beberapa hasil foto yang bagus (tentunya selain foto saya), ini diantaranya dengan gradasi yang cukup halus dan dengan rentang tone yang lumayan luas, apakah Lucky bisa dijadikan alternatif yang bisa menghasilkan foto-foto 'berkelas' ? Mohon dijabarkan kekurangannya. Mungkin juga kalau ada kelebihannya. Salam kompak.
Oleh: david hermandy (3403) 19 tahun yang lalu
Sudah pernah di perbesar sampai ukuran 30x40 cm? Mari kita bicara masalah teknis saja, 'berkelas' yang dilihat hanya dari segi teknis menurut saya minimal harus mampu diperbesar hingga 30x40 cm dengan lensa 'standard'. Kalo dari pengalaman saya, film sekelas Lucky memiliki butiran yang kasar, bahkan jika dibandingkan dengan Kodak TriX yang tergolong kasar, butiran film pada kelas ini cenderung tidak solid sehingga pada saat diperbesar terlihat jarak antara grain. Beda dengan Tri-X yang meskipun ukuran butirannya besar tapi memiliki kerapatan antar butirannya sehingga diperbesar sampai 30x40 cm masih bagus, untuk perbandingan film dikelas ini saya belum pernah membandingkan secara langsung. Ilford Pan 100 memiliki butiran yang cukup halus. Ada cara lain untuk hemat , yaitu dengan membeli bulk film, film dengan kemasan 30 m (100 feet). Harganya bisa sampai 30% lebih murah dibanding dengan kemasan 36 exp. Kekurangan film jenis ini hanya kita harus sedikit repot memindahkannya dan jumlahnya yang lumayan banyak utuk ukuran hobbyst.
Oleh: D. Setiadi (81319) 19 tahun yang lalu
Setau saya, si Suryo Wibowo sering make film Lucky dah....
Oleh: Saelan Wangsa (141012) 19 tahun yang lalu
film Lucky..ternyata sangat tipis.. sehingga cenderung akan rusak dan bolong2..kalau sewaktu prosesnya tidak hati2... Memang murah ....
Oleh: Hendra Soebali Warsono (553) 19 tahun yang lalu
Tipis ? Butiran kasar ? Gampang bolong/rusak ? Yah gitu lah, namanya juga film Lucky, yah untung2an...hehehe Joking aje Bro... Ngomong2 saya baru tau kalo film Lucky itu black and white, kalo disini (Amrik), film Lucky itu film murah made in China tapi color film, so far cuma ada asa 100 dan 200 aja. Hasilnya biasanya agak grainy dan warnanya ada sedikit color cast, yaitu kehijauan/kebiruan, jadi perlu dikoreksi lagi sedikit. Apa ini filmnya sama ? (maksudnya perusahaannya). Film ini hanya ada di toko murah "99 cents store", saya sering banget pakai film ini, apalagi waktu sekolah, karena ya itu tadi, sesuai judul, untuk penghematan. Kalo bisa, bisa gak tolong saya minta gambarnya (box-nya), nanti saya juga fotoin box film ini yg ada disini. Saya penasaran aja, apa perusahaan/filmnya sama atau engga. Terima kasih.
Pak Saelan, kalo sering rusak berarti prosedur prosesnya yang salah.. Kodak HIE lebih tipis lagi dibanding Lucky. Selama proses hingga kering sebaiknya emulsi tidak tersentuh benda apapun, jangan gunakan film wiper untuk mengeringkan, cukup diberi wetting agent dan digantung saja. Pak Hendra, ya filmnya sama... disini juga ada yang color print.
Oleh: Danny (13075) 19 tahun yang lalu
film ini lumayan tinggi kontrasnya dan agak soft ya karakternya...mungkin karena tipisnya,tapi di foto suryo wibowo,hasilnya tob banget!
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 19 tahun yang lalu
saya rasa contoh foto nya Pandu agak kurang bagus midtones nya. cenderung high contrast. apa mungkin itu kecenderungan dari film Lucky? PS: I hope you got Lucky with that nude model :)
Oleh: P. Theodor Sudarja, THEO (2831) 19 tahun yang lalu
gue malah pernah pake luky yang udah kadaluarsa 11 bulan. kalaluarsanya udah dari maret 2004. gue pake januari 2005... tapi masih jalan tuh... tapi anehnya semua exposure gue malah larinya ke merah bukan biru.
Mungkin juga... Untuk info, saya pakai proses scan negatif. Untuk kelemahan Lucky sendiri yang saya rasakan memang dia agak mudah cepat rusak (rontok) tapi apa mungkin itu pengaruh dari proses pencuciannya yang kurang sesuai ?
Oleh: M Riza Hidayat (424) 19 tahun yang lalu
every film, if properly exposed and developed will turn out good....apalagi kalo emang foto nya udah bagus...mau pake film "lucky" atau "laki" tetep aja foto yang bagus kan ? saya ada beberapa kenalan yang fanatik pake film2 "first class", dan guess what ? ternyata "first class" film gak selalu menghasilkan "first class" photos...so shoot with any kind of film yang mampu kita beli dan proses sampe jadi foto cetakan, jangan cuma bisa beli film mahal, tapi cuma berakhir jadi kontak print karena gak punya duit buat nyetak :))). satu hal lagi...the real passionate thing about B/W is shooting,DEVELOPING and PRINTING !
Oleh: Dian Hadiyansyah (4857) 19 tahun yang lalu
gimana kl untuk hemat beli film kodak profesional asa 100 (colour), scanroll, lalu di-convert ke bw di photoshop, total cost Rp 31.000 (harga bandung), kelebihan: free adjusting in ps, kekurangan: ga ada negatif bw-nya
Saya denger2 ada film BW keluaran kodak yang bisa di proses dengan obat buat warna ?
steahu saya ada 2 film yg bisa diproses warna (c-41),minilab2 dimanapun juga bisa proses. yaitu ILFORD XP2 SUPER 400 dan KODAK T-MAX 400CN. film2 ini disebut chromogenic, cirinya a.l very2 fine grain, terutama kalo dioverexposed (saya biasa setel di ISO 200, kadang kalo gak butuh speed di ISO 50 :)), tapi kontrasnya jadi turun dan karena saking fine grainnya, ketajamannya jadi berkurang, but kalo cuma sampe 10R sih TOP BGT !satu lagi...gak usah nekat ngepush film2 ini...gak ngaruh!menurut produsennya juga gitu, dan saya udah "buang2" sekian puluh rol yang saya proses di hampir semua lab yang bisa push proses, hasilnya sami mawon :p
Thanks buat infonya. Saya setuju [M Riza] perihal nge push. Toh film kita nggak akan berubah sama sekali kondisinya. Biasanya saya cukup merubah speed atau diafragmanya sampai lightmeter normal. Cukup sampai tahu disitu saja, dan saya akan tahu berapa stop undernya. Lalu bila tidak memungkinkan pengambilan gambarnya [dengan tangan] terutama kalau sudah lewat 2 stop, ya... ambil tripod.
Saya berpikiran akan sebuah obat yang disemprot sebagai coating dan bisa menghinadri rusaknya foto, juga film cetak ofset. Apa ada obat sejenis untuk bisa digunakan pada film foto ?
Daripada pake coating yang belum jelas berguna atau tidak, lebih baik di kasih selenium toner, mengenai selenium udah pernah dibahas di forum ini
Oleh: sapta hudaya (410) 19 tahun yang lalu
film lucky..saya beli ni film klo lagi ada hunting dadakan dan duit lagi cekak..hehe..hasilnya yaa..lumayan ko..
Oleh: Heru Lesmana Syafei,togol (3184) 19 tahun yang lalu
bener kata om setiadi. saya pake lucky ya krn rekomendasi suryo w. lagian dia udah ok mau ngajarin saya BW n prosesnya.
Oleh: Tri Laksmana (7503) 19 tahun yang lalu
Ngomong2, kalau si lucky ini mau didevelop pakai Ilfotec LC29 dengan dilusi 1+29, developing timenya yang normal berapa ya? thanks atas infonya loh! Duit lagi cekak nih, hehehehe...
Oleh: Seto Ery Pradhana (1568) 18 tahun yang lalu
kalo film2 model2 lucky atau okipan dll. tau waktu developingnya darimana ya ? trial n error ?
Oleh: Haryanto R (6495) 18 tahun yang lalu
di ID11/D-76 stock solutions ASA100 5-7 menit, 20C , cuma buat patokan, kalau mau akurat harus test film sesuai kan dg gaya develop anda, aku ga pernah pake film lucky karena ga perlu cepet2 motretnya (konon kabarnya pake film lucky bisa memotret lebih cepat dr bayangannya sendiri kaya lucky luke) ;)) komponen yang paling mahal sebenernya adalah Biaya Hunting dan waktu nya, jadi kl pk film yg ntar mrotoli emulsinya , hasil capek2 hunting bisa rusak IMO
Oleh: Arief Azrul Amar, Riefa (28515) 18 tahun yang lalu
Oleh: Rumahbambu (2654) 18 tahun yang lalu
iya..lucki murah Rp 6000/roll. (apalagi klo beli grosiran). untuk Hasil lumayan, tergantung cetak di mana (maklum, sampe sekarang aku belum bisa cetak sendiri, abis belum kuat puasa putih-nya). salam
Oleh: FX Satriyo Dwi Nugroho (3010) 18 tahun yang lalu
saya tidak setuju film lucky hemat, soalnya perlakuannya saat di develop sangat susah, suhu, waktu, dan agitasi harus hati2 kalo gak kontras mlayu mrono mrene, dan karena ngerjainnya gitu maka itu labour cost yang mahal. lagi pula lapisan gelatinnya sangat tipis gampang scratch.
Oleh: GA Opang Christian Pangendaru (3405) 18 tahun yang lalu
sering jg pake lucky BW, lumayan murah meriah! biasanya tak push 1 stop biar radha kontras.. eh ku punya selenium toner, prosesnya yg bener gmn seh??