Buat Kakak2 yang pake' Kamera Braun, biasanya proses bagaimana yang bagus untuk mendapatkan hasil foto yang prima. Masalahnya saya pernah merasa pesimis dengan opini miring tentang kemampuan fokus Braun yang kurang bagus. Tapi setelah melihat halaman yang memuat foto2 yang diambil dengan kamera Braun, banyak juga hasil foto2 yang nggak kalah dengan kamera lain. Malah ada bbrapa yang (menurut saya) bisa menandingi kamera digital terutama soal kecerahan warnanya. Untuk info, kamera saya Braun DN 60 dengan lensa standarnya (Braun Ultralit zoom 28-70), Sigma AF 28-200 Aspherical. Untuk foto-foto hasil jepretan Braun DN 60 : bisa klik disini Untuk foto2 saya bisa klik disini Untuk kakak2 dengan Braun tipe lain juga boleh kasih saran. Terima kasih.

Saya pake Braun DN60 digabung (ganti-ganti sesuai kebutuhan) dengan AF Nikkor 50mm F1.8D, Nikkor AI-S 80-200mm F4.5 (manual), AFD Sigma 105mm F2.8 makro, dan juga AFD Tamron 28-80mm F3.5-5.6. Selama ini saya lumayan puas dan senang dengan hasilnya (tapi tidak semua hasil fotonya saya muat di FN).
Kalau mau hasil bagus, menurut saya, yah standar aja sih teknisnya. Pertama, kalau motret pemandangan, jangan buru-buru, pakailah tripod (meski kecepatan yang digunakan 1/125 atau 1/250—apalagi kalau dibawah 1/30 detik). Kedua, kalau mau motret objek bergerak, sebaiknya pemahaman tentang karakter lensa yang dipakai (lensa wide, tele, normal, atau zoom di posisi wide misalnya) dipadukan dengan pemahaman atas diafragma dan ruang tajam yang dihasilkannya sehingga gak ribet kalau memfokus. Ketiga, keempat, dst, mungkin bisa ditambahi oleh kakak2 lainnya yang lebih menguasai.
Viewfinder yang menggunakan image-split di Braun DN60 kadang-kadang tampak gelap setengah. Emang dari sononya begitu (menurut buku manual), bisa diperbaiki dengan dua cara, yakni ubah/geser dikit pandangan anda dari viewfinder atau pakailah lensa berdiafragma konstan cepat (paling kecil F2.8. Misalnya Nikkor 50mm F1.8, Nikkor 24mm F2, Nikkor 85 F1.8, Tamron 28-75 F2.8 for Nikon). Gelapnya akan ilang.
Saya pernah bawa Braun DN60 saya ke Gunung Semeru sampai ke puncaknya, Puncak Mahameru, lumayan rasanya. Gak kerepotan karena mempertimbangkan suhu yang rata-rata di bawah 10 derajat Celcius bisa bikin beku sirkuit dalam kamera sebagaimana kamera autofokus, gak kerepotan soal batre operasional yang mahal (paling ganti batre pengukur eksposur dua biji yang seperti batre jam, yang harganya kalao belum naik gak sampe Rp5.000. tapi gak pake batre juga kamera ini bisa dioperasikan. Soal eksposur tanpa batre, pakai aja petunjuk yang ada di kardus film yang anda pakai)
Film negatif dan positif apa pun, menurut saya, bisa menghasilkan foto yang bagus. Film kan, kata orang-orang, udah mengalami peningkatan kualitas pembuatan dalam tiga puluh tahun terakhir sehingga ASA 400 pun bisa menghasilkan foto yang lumayan halus untuk ukuran 30cm x 40 cm.
Kalau bole kasih saran, sebaiknya manfaatkan kamera dengan dudukan lensa Nikon F ini dengan menggunakan lensa Nikkor. Bisa yang manual, atau AF-D. Asal jangan yang tipe G, yang tanpa gelang aperture itu lo. Itulah keistimewaan Braun BN60: bisa pake lensa Nikkor. Asyik dah, kalau pake lensa Nikkor, IMHO. Kayak setir mobil Kijang bermesin sedan Eropa. Warna hasil foto bisa diangkat melalui kualitas lensanya. (Bukannya mau ngecilin kualitas lensa Canon yang juga bagus. Tapi saya belum tau kalau ternyata ada kamera manual non-Canon yang dudukan lensanya sama dengan dudukan lensa Canon, baik itu EOS maupun non-EOS).
Yang menurut saya agak mengganjal dari kamera ini adalah kecepatan sinkron lampu kilat mentok di 1/125 detik. Agak susah untuk motret dengan lampu kilat dengan tujuan membekukan gerak menggunakan 1/250 detik. Atau untuk fill-in dengan kecepatan 1/250. terpaksa dikurangi jadi 1/125 dan diafragma diperkecil.
Semoga ini bisa membantu. Semoga kakak-kakak lainnya bisa menambahkan sharing pengalaman ini dengan keterangan dan teknik yang lebih baik.

Makasih bang dony. Hasil fotonya di Upload dong. biar bisa dilihat dan dipelajari. | Ada tambahan lagi. Apa betul frame yang kita dapat akan lebih lebar dari yang kita lihat di view finder? Kemudian masalah garis bidik/fokus apa memang agak terlalu tebal dan kasar sehingga pada kondisi minim cahaya, agak sulit untuk mencari fokus. Kalau masalah lingkaran bidik yang kadang gelap setengah, mungkin itu bisa saya atasi dengan memindahkan posisi mata ke tempat yang tepat.

Pandu, foto-fotomu bagus juga mungkin komposisinya yg harus banyak lihat2 yg lain..
saya juga pemakai braun, mmmhhh tadinya mau dijual tapi sayang.. gak ada kamera yg manual..mo beli nikon manual mahal...
Salam

foto anda baik sekali, sekali lagi yang penting anda membeli atau menggunakan lensa yang baik dan lebih sering memotret, sebenarnya body kamera itu tidak lain adalah tempat untuk film. Ide dan Kwalitas gambar anda tergantung dari cara mengambil Frame dan pengukuran cahaya.(bisa dengan body kamera atau light meter)

Mas Pandu: Betul. Menurut buku manual Braun, kalo ngga salah ingat, viewfinder mencakup 93% dari hasil foto sebenarnya. Di buku manual ada keterangan dan contoh gambar viewfinder dan gambar hasil bidikan. Kalau mau memastikan, coba aja potret sendiri suatu komposisi dengan batas tepi yang jelas. Nanti hasilnya terlihat akan ada beberapa milimeter tambahan dari batas tepi itu di klise. Kalau udah coba, lain kali mungkin bisa mengira-ngira. Btw, cakupan 93% itu tergolong bagus karena menyaingi cakupan viewfinder kamera Nikon AF non-pro (F80 92% dan F75 89%, F65 89%, F55 89%).

Kemudian masalah garis bidik/fokus apa memang agak terlalu tebal dan kasar sehingga pada kondisi minim cahaya, agak sulit untuk mencari fokus. : Saya ngga ngerti maksudnya. Mungkin karena viewfinder ngga seterang Nikon FM2, FM3A, dll? Emang dari sononya. Udah coba pake dengan Nikkor AF 50mm F1.8D? Coba aja pake kalkulasi jarak dan diafragma. Misalnya untuk 28mm dengan diafragma 11 titik fokus taruh di angka 5 meter maka ruang tajam mencakup dari 3 meter hingga lambang infinity (tidak terbatas). Dst. Mungkin pengguna Braun yang lain bisa kasih tanbahan penjelasan?

Saya setuju juga dengan Mas Antonius Bayu dan Andie Tanadi, sayang dijual dan yang penting si pemotretnya… dan foto2 anda bagus juga

Ooo... kalau mau di jual ya.. jelas sayang... (Optimis) Apalagi mengingat jenis kamera SLR yang full manual di pasaran saat ini tinggal sedikit.
Untuk masalah bidikan yang agak mengganggu karena tidak se tipis punya Nikon, kira2 gambarnya seperti ini. Mungkin bisa memperjelas bang Dony

Pertama, koreksi dari saya: cakupan viewfinder Braun DN60 bukan 93%, melainkan 92%. Jadi, sama dengan Nikon F80.

Kedua, sistem pemfokusan yang membingungkan Mas Pandu, kalau dilihat dari buku manualnya, microprism collar around the central diagonal split-image rangefinder spot. Ini sama seperti viewfinder Nikon FM2 dan FM3A (Nikon yang lain saya gak tau). Prinsipnya, kalau suasana terang sehingga maka pemfokusan dilakukan melalui lingkaran dengan garis patah di tengah viewfinder. Kalau fokus benar maka garis bentuk objek tidak patah. Tersambung. Ini juga bisa dilihat di luar lingkaran itu gambar objek tampil jernih.

Nah, kalau suasana tidak terang, tapi temaram atau dim light, wilayah di luar lingkaran bergaris diagonal patah itu bisa menjadi alat pemfokus. Lihat aja di bagian pinggir viewfinder, kalau bentuk tampil jelas dan tampak jernih maka objek sudah terfokus dengan benar. Perlu latihan, memang, untuk terbiasa menggunakan pemfokusan tersebut. Mungkin link ini
http://www.mir.com.my/rb/photography/hardwares/classics/nikonfmseries/fm2n/fm2manual/index5.htm
bisa membantu pemahaman tentang viewfinder Braun DN60. Sebab, prinsip viewfinder standar kamera itu sama dengan viewfinder standar FM2 dan FM3A, yakni tipe K atau K2.

Thanks Bang Dony... Ngerti nih... Yang saya maksud dari gambar di atas, kok garisnya nggak se halus punya nikon sih... gitu.. Makanya saya bikin gambar garis bidiknya nggak rata..... Tapi keterangannya lainnya sangat membantu. Malah saya save sebagai bahan belajar. Sekali lagi thx buat semua.

Terima kasih juga. Semoga tidak bosen2 memotret dengan film dan memampangkannya di FN....

wah.....braunners nih.....kalau pengalaman saya ( saya pakai SR2000 ) di indoor braun KO telak!!!
kalau outdoor masih bisa menandingi kamera merk lainnya
saya punya 2 lensanya, lensa 28-70 dan 70-210
28-70 focusnya agak susyah nyarinya yah??? kekekekkekk
lens 70-210, focusnya mantab!!!, macronya yahud.....
pas dengan kantong mahasiswa...
sebagian upload-an saya pakai braun..
salam