Oleh: Harlim (146795) 19 tahun yang lalu
Mudah2 thread ini dapat bantu sebagian temen utk paham dgn Focus. Jika kita paham focus maka mudah2an juga kita akan mengerti apa itu back focus, sharp dll. Mendetect ketepatan focus kita haruslah menggunakan jenis lensa2 yg system focusnya sangat sensitif (Jika tidak salah istilah dlm fotografi high critical focus) selisih 1 milimeter hasil kita akan beda. Umumnya lensa2 macro bersifat ini, Bukan jenis lensa telezoom yg hanya tertulis macro karena tulisan macro pada lensa Telezoom menpunyai makna pada range itu dan jarak itu lensa lebih sensitif focusnya. Dgn ini juga kita dapat paham perihal ketajeman dll. silahkan anda pelajari sendiri. Jika ada salah istilah dlm fotografi tolong koreksi saya , karena saya belajar alakadarnya saja tanpa melalui suatu pendidikan fotografi formal atau kursus. Kadang pengertian bahasa istilah ini yg sulit disambungkan. dan buat saya tidak perlu istilah yg begitu banyak karena saya lemah dihafalan , baru belakangan ini saya mencoba menyambung istilah dan bahsa tersebut. Contoh dibawah ini saya menberi istilah sendiri ~~ ~/~ ~|~ ~-~ --- ||| dll Maksud dari istilah/simbolnya ~ (Blur) , / - | (sharp) semuanya berupa kode saya. Dibawah ini adalah suatu object yg saya susun dgn kemiringan kira2 45 derajat kesamping dan belakang , sehingga akan hasilkan dof dangkal diagonal (~/~ , ~/~) Mencoba ketajeman dan ketepatan focus dslr anda haruslah dgn diafragma bukaan terbesar (angka f terkecil) dan jarak focus terdekat dari lensa yg anda miliki. Tentu terbaik utk mencoba adalah lensa2 macro sensitifnya bisa mencapai 1milimeter. Utk pada percobaan ini saya gunakan parameter yg biasa saya gunakan sharpness -1(Low) adakalanya -2(very low) maksimun standart 0. Alasan kenapa sharpness sampai -2 semua tergantung lensa yg saya gunakan dan karakter foto apa yg saya inginkan. 99% digital akan mengalami proses digital juga utk apa saya pusingkan dgn sharpness nya toh akan di sharpen di ps dan yg harus saya pusingkan detail yg bisa saya capture dan warna yg bisa saya hasilkan secara maksimal .
Gambar 1. Susun suatu object dgn kemiringan 45 derajat miring ke samping dan belakang. Kamera anda harus dgn tripod , gunakan flash jika perlu , dgn tujuan kita hilangkan factor X. Perhatikan point2 yg saya beri tanda *** Drive mode: Single frame shooting *** ISO: 100 Lens: 100mm Focal length: 100mm Subject distance: 0.31 m *** AF mode: AI Focus AF *** Focus point: [- - O - -] *** Image size: 3072 x 2048 Image quality: Raw White balance: Auto Color space: sRGB Saturation: Normal Sharpness: Low *** Contrast: Normal Tone: +2
Pada titik tengah tersebut saya crop 100 % , utk melihat ketajeman dan ketepatan focus . Saya akan katakan 300d tepat dan Lensa macro kuno non usm dahsyat ketejemannya ketajeman serta dofnya dahsyat .
Gambar 3 : Ini yg sering terjadi focus dan komposisi ulang, Jika jarak object jauh dari lensa perbedaan tidaklah begitu terlihat karena depth of focus dan depth of field sudah dalam. tetapi perlu diingat ada jenis lensa super tertentu anda kan melihat bedanya. Hal2 seperti inilah yg sering dikomplain misfocus, back focus dll , walaupun kenyataan misfocus atau back focus itu ada dan bisa terjadi pada camera apapun. Utk mengetahui hal ini anda silahkan lihat gambar ke1 dan ke2 area tajem/sharp harus diagonal dan sangat tipis itu yg dinamankan lensa tajem bukan dgn diafragma bukaan kecil/f besar) lalu kita katakan lensa itu tajem. Drive mode: Single frame shooting *** ISO: 100 Lens: 100mm Focal length: 100mm Subject distance: 0.31 m *** AF mode: AI Focus AF *** Focus point: [- - O - -] *** Image size: 3072 x 2048 Image quality: Raw White balance: Auto Color space: sRGB Saturation: Normal Sharpness: Low *** Contrast: Normal Tone: +2
Lalu bagaimana cara focus dan komposisi ulang yg betul, ada 2 cara , ai servo atau ai focus. Pada 300D Ai servo hanya bisa berfungsi dimode Sport. Tetapi ini bisa kita manfaatkan Mode Continuous (Ai Focus)/Burst mode. Banyak yg terjebak continuous ini umumnya pada saat menggunakan lensa2 macro atau Lensa yg focusnya sensitif, banyak yg mendengar suara motor focus terus bekerja lalu memilih single frame. Pada lensa tele ataupun wide hal ini sangat jarang terdengar suara motor focus yg bekerja secara terus menerus, hal ini disebabkan critical focus telah tidak begitu sensitif karena depth of focus dan depth of fieldnya telah dalam, kecuali jaraknya telah lebih dari ambang batasnya hal ini dan pengecualian lagi pada lensa superB. Oleh sebab saya naksir berat salah satu lensa tele Leica M. Cuma harganya yg saya tidak naksir. apalagi dioprek utk eos. Perhatikan baik2 focus point tetap ditengah , sedangkan subject distance telah berubah. Lalu bandingkan dgn gambar ke3, gambar ini dan gambar ke 3 sama2 menggunakan metoda focus dan komposisi ulang , bedanya hanya satu ai focusnya bekerja dgn sempurna. Drive mode: Continuous: frame 1 *** ISO: 100 Lens: 100mm Focal length: 100mm Subject distance: 0.33 m *** AF mode: AI Focus AF *** Focus point: [- - O - -] *** Image size: 3072 x 2048 Image quality: Raw White balance: Auto Color space: sRGB Saturation: Normal Sharpness: Low *** Contrast: Normal Tone: +2
Gambar ke 4 saya pindahkan titik focus point ke titik paling ujung, dan kembali ke single frame, utk buktikan apakah subject distance nya sama dgn gambar ke 4. Drive mode: Single frame shooting *** ISO: 100 Lens: 100mm Focal length: 100mm Subject distance: 0.33 m *** AF mode: AI Focus AF *** Focus point: [- - - - >] *** Image size: 3072 x 2048 Image quality: Raw White balance: Auto Color space: sRGB Saturation: Normal Sharpness: Low *** Contrast: Normal Tone: +2
Bagi yg menyukai brand war silahkan dilanjut lagi, saya jadi penonton saja , sambil mimpiin kapan beli Lensa tele leica M dan Sony F828 :) , Canon 300mm L f2.8 , 200mm L f1.8 , body series 1 :) , medium format minimal mamiya , Rf leica M , panjang juga yah wishlistnya Amin. Ups hampir lupa metoda ini bisa digunakan DSLR /SLR apapun ,jika betul terjadi back focus ataupun misfocus sebaiknya ada bawa ke tehnisi /tempat repair , saya tidak berani tunjukan caranya, adjust sih mudah alatnya yg susah. Begitu juga dgn prosumer bisa gunakan metoda ini, jika terjadi adjustnya juga mudah, peralatannya yg susah , dan bukan juga seperti apa yg website tuliskan itu karena ketebalan kaca filter AA berbeda , yg betul ada spring/per mengatur kedekatan sensor dgn lensa. (Kasus G1). Pada ere digital utk memahami hal2 seperti ini tidak butuh dana, lain di era film , utk paham atau detect saja kita bisa butuh ber rol2 film nya. Daripada ntar ada yg nanya lagi, profesi saya apa sih, jawaban singkat saya cuma mantan tukang .
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Sekarang sudah jadi bos tukang :)) Thanks for sharing bro...
Oleh: Arie Lendra Putra, ST (20556) 19 tahun yang lalu
Harlim, dan percobaannya =D>.......Brand war?...brand war apa yah....Pentax VS Minolta kah? :-?.......Apa Contax VS Nokia ....
dulu saya punya lembaran focus target......buat ngecek back focus/ front focus apa nggak...buat 10D he he he.......dapet dimana yah dulu..lupa..
Oleh: Robert Adolf Izaak,RAI (84103) 19 tahun yang lalu
Thank U Harlim atas sharing knowledge-nya...GW print dech untuk gw kumpulin....Berguna banget nich.....Bravo friend.....!!!
Oleh: Ruzi Kosasih (46018) 19 tahun yang lalu
Bravo Bang Harlim....=D> ...Lur biasa pengetahuan bang Harlim ini. Usul Bang : Kenapa engga di bikinin buku azza bang ? Biar enak ngeliatnya dan sapa tau laris jadi best Seller.... Sebenernya bang Harlim ini tukang apa yach ? Tukang oprek Lensa ama kamera ya ?.... Saluttt
Oleh: Dhian Raharjo (11690) 19 tahun yang lalu
beruntung sekali yang pegang eos series di Jakarta. deket sama pakarnya... Oom Harlim :)
Oleh: D. Setiadi (81319) 19 tahun yang lalu
Si Alex mesti belajar sama Harlim...soalnya fokusnya meleset terus....:|
Oleh: Hani AE (28017) 19 tahun yang lalu
Om Harlim ini kepala R&D FN.....thx atas sharing
Oleh: Haryanto R (6495) 19 tahun yang lalu
Mas Harlim mantan tukang yg sekarang jadi Boss :p, hahahaha, thx bro sharingnya, nambahin dikit, not sharp juga bisa disebabkan microshake, kualitas optis dll
Oleh: Widjita Raya Muljadi (98740) 19 tahun yang lalu
Jadi back/miss focus itu dari lensanya atau kameranya yg trouble Bang Harlim?maaf aku gak gt ngerti tehnik.Thanks.
Bisa di sebabkan 2 hal bisa di body dan Lensa , di luar kesalahan kita focus dan recompose. Jadi Dibawah ini saya lampirkan diagram singkat dan nomorkan sesuai urutan kemungkinan penyebabnya. No 1. umumnya disebabkan dari pabrik , Ada bebarapa DSLR mengalami hal tersebut , kalo kenon dulu 10D . No 2. Body Mount dan Lens Mount, ini umumnya di akibat ulah kita sering menggantung tele2 berat No 3. Pergerakan 2nd mirror tidak flexible atau tidak pada posisinya. Umumnya akibat kesalahan bersihkan sensor atau ada pemaksaan mengangkat 2nd mirror. No 4 . Detector AF position dan Focal length position (electronic part) , actuator dan Linear rail af mengalami pengeseran atau aus umumnya disebabkan debu menempel pada greasenya. Jadi jangan terlalu sering semprot ke arah dalam lensa , sebaiknya ke arah samping . atau vakum adalah jalan terbaik. Af saat sekarang rata2 telah menggunakan motor system servo yaitu menbanding jarak subject dgn pergerakan actuatornya dgn komunikasi 2 arah, lain eranya af yg masih menggunakan motor stepping , motor stepping tidak perduli berapa jarak tepatnya yg penting nutar berapa step walaupun terjadi misstep.
Terimakasih atas pencerahannya bang Harlim,anda memang expert.wah bingung jg yah kalo kena masalah gini apakah ada cara terbaik mendiagnosa/test untuk mengetahui lensa atau kamera yg bermasalah?sebelum kita memutuskan kamera atau lensanya yg hrs dibawa ke service centre?.Terimakasih sebelumnya,Salam.
Bung Widjita : Saya bukan expert di bidang ini atau apapun hanya , menyamakan pengetahuan apa yg kita ketahui. Pada umumnya semua bagian 2 dari suatu bisa kita temukan disekitar kita. JIka kita mengerti satu bidang sangat mudah kita menyambungnya . Misalnya stepper motor / servo system , bisa kita temukan di VCD/DVD/Printer/dll karena prinsip kerjanya hampir sama. Begitu juga dgn hal2 yg lain jadi kita perlu menjadi jenius/expert utk mengerti . Point No 1. yg harus kita check wajib (cara check silahkan lihat thread paling atas) . Point 2 s/d 4 sangat jarang terjadi jika kita tidak ceroboh. Satu kebiasaan saya jika menbeli sesuatu jika masih dalam garansi saya akan baca dulu point2 garansinya. Lalu lihat manual apa batas maksimal dari benda tersebut. Misal saat saya beli 300D , jika tertulis cmos mampu di bulb sampai 2 jam , Yah 300D harus sanggup 2 jam , dan tidak boleh ada masalah dalam 2 jam tersebut. Memang rasanya takut2 dan sayang . Jika betul ingin rusak biarkan dia rusak dalam masa garansi dibanding kita elus2 atau sayang2 barang kita beli lalu setelah masa garansi lewat masalah muncul menyesal kemudian tak ada guna. Sudah lumayan lama saya denger gossip kerusakan suatu sensor secara berturut2 pada salah satu DSLR , karena hal seperti itu tidak jelas sehingga saya juga tidak berani mengeluarkan pendapat. Jadi hanya bisa saran "push it to limit" selama masih garansi, tentu baca dulu point2 garansinya.
Oleh: Triadi S (22045) 19 tahun yang lalu
Harlim : thank's, nambah lagi ilmu nih.
Oleh: Agung Trijatmiko (1718) 19 tahun yang lalu
Bung Harlim, saya sdg gusar dg 300D saya, kayaknya focusnya kok rada nyleneh, ini saya lampirkan sample foto (F/4, 17mm), sdh saya perbesar, mgk hslnya tdk bagus tapi terlihat perbandingannya, yg dikotaki grs pensil adlh center focus-object wkt saya ambil, terlihat lbh tajam huruf2 posisi yg lbh jauhnya.. (Canon 300D + 17-40 F/4 L) Minta tanggapan (& kenapa?), trims..