Oleh: Harlim (146795) 20 tahun yang lalu
Kebetulan ingin konsen 75% slide/film , 25% Digital Nyari film scanner/flatbed scanner kualitas bagus harga murah adalah hal yg sangat mustahil, yg ada flatbed scanner medium/low end dimana sangat dibutuhkan retouch kembali agar hasil bisa mendekati hasil slide/film. Kotak katik ngoprek Flatbed tidak mungkin bisa meningkatkan, kebetulan ada satu thread menanyakan perbandingan slide copier vs Scanner Ide dateng lalu nyalakan rokok 234, seduh kopi nescafe plus teh. Keluarkan Kotak berisi jeroan2 (semua spare part hasil bongkaran peralatan fotografi), konon biar berhasil ngopreknya harus begitu Rokok 234 dan kopi teh susu ;)) Ada stock 1 slide copier holder ex minolta (Bellownya sudah dibuat Lensa Tilt and shift), 1 bellow(fuji) sisa potongan. Rail focus ex minolta. Menurut saya ini adalah solusi yg cukup murah dan kualitas tidaklah jelek utk menikmati atau tranfer slide menjadi digital file. Sementara saya hanya bisa menberikan contoh dgn part yg ada, bahan2 alternative juga telah saya pikirkan Part2 yg dibutuh kan sbb : 1. Bellow bisa apa saja, utk panjangnya tentu harus di sesuaikan dgn perhitungan lensa agar mencapai life size (1:1) dan jarak focusnya. 2. Ring cokin diameter harus anda sesuaikan dgn diameter lensa yg ingin anda gunakan. 3. Silde/Film Holder bisa dibuat ataupun cari part ex slide copier. Utk point ke 1. Jika anda kesulitan mencari bellow ada beberapa alternative bahan bisa anda gunakan Misalnya pipa Pvc, Karton, kain dll, dgn catatan warna di dalam adalah hitam tidak memantulkan cahaya dan tidak tembus cahaya. Utk Point ke 3. juga sama seperti point jika kesulitan bisa gunakan beberapa bahan alternative , menurut saya yg termudah adalah kertas karton hitam dull. Ukuran harus lebih besar dari slide dan di butuh kan 2 buah. Lubangi tengahnya kedua karton tersebut dgn ukuran slide/film , lalu tempelkan sisi2 nya , perlu di ingat sisi tidak menghadap lensa harus anda tutup dgn diffuse putih mika acrylic putih (Terbaik diffuse lee filter). Total cost jika semua anda beli dari toko2 barang bekas. Bellow murah Rp 350.000 s/d 500.000 Minolta,Fuji dll sudah include slide holder harga tersebut kecuali Nikon,Canon atau Branded (Rp 1.5jt s/d 2.8jt ). Ring cokin Rp 25.000 keatas atau gunakan Ring ex filter UV cukup cari di toko2 camera barang bekas (Rp 10.000 s/d 20.000), lem epoxy , lem power glue (Sebaiknya gunakan merek alpha tidak meninggalkan bercak putih hanya bisa di dapat di toko2 electronic harco) Jadi total cost tidak lebih Rp 650.000. anda bisa dapatkan 2 fungsi, slide copier dan film scanner. :)) Perlu diingat resiko tanggung sendiri ;)) , ada baiknya utk peminat berikutnya sebaiknya melakukan dokumentasi utk dijadikan sebuah artikel. Bentuk jadi bisa lihat di bawah ini , saya attach ke eos 5 , karena 300d dipake utk "kodakin" Dear Moderator : Andai topik tidak cocok di olah digital bisa tolong dipindahkan ke forum yg lebih cocok.
Bentuk slide/film holder , tidak selalu harus berbentuk sperti ini, anda bisa buat sendiri , jika ada kesulitan bisa hubungi saya
Ini sisi utk attach ke lensa , bisa gunakan Ring Cokin/Ring filter UV, terbaik menurut saya Ex ring cpl , anda bisa putar agar alignment dgn sensor lebih mudah , cuma perlu diperhatikan kebocoran cahaya di tempat putaran ( pengalaman dari homemade lensa, 75 % mengalami kebocoran) ada baik setelah lurus tutup dgn kain gelap.
Setelah terpasang ke lensa ( Jangan perhatikan step up ring nya, karena saya menfaatkan adapter ini utk fungsi lainnya). Cukup bellow dgn ring cokin atau ring uv atau ring cpl
Bagaimana hasilnya ( Slide RDP III asa 100, eos 5 , lensa abal abalan life size 9:1) , Semua hasil 300D belum di poles apapun, slide semut sedikit cacat tergores. copy dgn 300d , lensa 100mm macro, f/5.6 , speed 1/30 ( f5.6 biar pede saja sebenar f2.8 pun sudah cukup)
Di crop 100 %
Yg ini (Kodak elite Chrome asa 100 eos 5 , lensa abal abalan life size 9:1 ) saya gunakan sebagai pembanding dgn hasil scanner epson 1660 photo Copy dgn 300D, Lensa 100mm macro, manual focus, f/5.6 speed 1/30.
Hasil scanner epson 1660 photo dgn dpi 9600
Hasil copy 300d , crop 100 %
Hasil scanner epson crop 100%
Perihal kualitas hasil scanner vs Slide/film copier silahkan anda bandingkan sendiri Jika tanya saya film atau digital saya akan jawab : FILM is the best lah dan Digital is Efficient lah.
Oleh: Haryanto R (6495) 20 tahun yang lalu
gile nih bang Harlim, pengetahuannya luas di bidang Oprek, salut sekali, dari tes itu hasil oprekan lebih bagus dari epson ya, thx sharingnya Bang pendapat terakhir setuju banget
Bung Haryanto : setelah discuss dgn anda perihal scanner makanya saya survey harga film scanner dan harganya tahu sama tahulah. Pulang nyalakan menyan 234 :)) sesaji kopi teh susu. biar itu otak mau bekerja. Masih tersimpang sedikit rasa penasaran terutama yg semut , saat saya scan dgn epson hasilnya sangat drop sekali , bagaimana dgn Film scanner (NIKON,MINOLTA,CANON), body DSLR yg high end , sensor pixel halus, body dgn iso 50 dsb.
Oleh: Hedi Priamajar (49168) 20 tahun yang lalu
Gak ade matinye nih Bang Harlim, salut untuk kreatifitasnya. Biaya 650 ribu perak itu belum termasuk 234 dan kopi susu nya kan ? ;))
Oleh: Heru Tjandranata (11165) 20 tahun yang lalu
Om Harlim, lensa abal2an itu apa ya?
Oleh: Aditya Budi Pratomo (7325) 20 tahun yang lalu
Mesti punya DSLR dulu donk... hiks.. :(
Oleh: Yadi Yasin (116383) 20 tahun yang lalu
Ampun.. ampun... bang Harlim experimennya .... canggih banget =D> Heru: kalau ke pasar senin dan nyari kain secara kiloan/kodian ya itu abal-abalan.. bisa buat bantal ;))
Oleh: Iwan Setiawan (4366) 20 tahun yang lalu
Great Idea, tapi kalo lensa abal-abal nya nggak ada, apakah bisa diganti dengan lensa laba-laba yang dibalik?? Pengen banget nyobain, tapi. hik-hik hik masih nabung dulu buat beli DSLR
Iwan dan Aditya : Tidak selalu harus dgn dslr , prosumer menurut saya juga bisa selama kita bisa mencari jarak slide/film tersebut bisa full frame. Dgn Dslr pun telah terjadi size shrinking karena ukuran sensor dslr umumnya lebih kecil dan Hanya series Canon 1 DS saja yg yg sanggup full frame. Diluar itu era digital life size telah menjadi rancu karena kita bisa memainkan dpi (dot per inch). Heru : Lensa abal abalan itu , hasil racikan optic beberapa jenis lensa, di lem dgn ring cokin/ring uv utk disusun menjadi suatu lensa. Ntar2 yah saya akan buat thread utk hal ini di forum macro. teori sangat mudah dibawah ini sebagai guide. Pembesaran suatu object lebih mudah daripada menperkecil suatu object. Semakin besar pembesaran semakin simple susunan opticnya bahkan utk pembesaran 10X bisa cukup menggunakan 1 tetes minyak/air dan kertas.
Oleh: Sani Ogosti (122) 20 tahun yang lalu
Mas Harlim, sangat menarik nih, lampu yang dipasang didepan below itu continuos light? apa itu yang menyebabkan warna laba2 bermata 4 hasil jepretan pake bellow lebih kuning dari pada hasil scan epson 1660? Untuk negative film proses selanjutnya gimana tuh mas, supaya siap tayang (convert warna2 negative ke warna sebenarnya)
Bung Sani :Betul saya gunakan lampu halogen (continuos light) color temp daylight. Jadi lebih warm. Dgn flash sebenar bisa asal mata kita tidak melihat kearah tersebut karena flash akan mengarah ke kita . kadang kita suka lupa melihat ke arah tersebut. lagi pula perlu suatu cost lagi utk beli off shoe cable. Lampu neon TL juga bisa asal2 flicker free dan cari yg super white
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Kalaupun terpaksa pakai neon yang nggak flicker free, perlu pakai speed lebih rendah dari 1/50 (idealnya < 1/25). Ini karena lampu neon berkedip pada frekuensi 50 hertz (di Indonesia dan Eropa) atau 60 hertz (di Amerika) akibat frekuensi arus bolak-balik dari jala-jala listrik.