Oleh: Reza Riantono Sukarno (5717) 20 tahun yang lalu
Saya baru mencoba makro pada lensa 200mm dan 50mm (bekas yasica merek kenlock). Kalau saya bandingkan penggunaan lensa 200mm yang direverse lebih baik dari pada 500mm. Perbesaran maksimum lebih besar, maksud saya dengan perbesaran maksimum adalah kemampuan akhir fokus kamera dengan besar objek. Pada 50mm kemampuan mengambil objek yang lebih besar kalah dari pada 200mm. Selain itu pada 50mm dof yang dihasilkan lebih sempit dari pada lensa 200mm. Apa pada cara reverse makro saya ini ada yang salah sampai tidak sesuai dengan apa yang dikatakan banyak orang bahwa lensa terbaik untuk macro ialah lensa 50mm? Saya juga mencoba melakukan macro jarak jauh (pengennya 50cm)dengan reverse lense. Tapi tidak bisa. Saya sudah coba dengan manual focus mulai dari jarak focus terendah pada (1m) sampai terbesar (infinity), gambar tetap blur. Apa reverse lense tidak dapat melakukan macro jarak jauh? Jadi saya harus membeli teleconversion untuk dapat melakukan makro jarak jauh ini?
Oleh: Agus Fitriandi (andieChiba) (2410) 20 tahun yang lalu
contohnya donk kak..upload disini... btw setahu ku fokus pada reverse lens dilakukan dgn cara memaju mundurkan lensa ke objek..jadi fokus yg dilakukaan memutar gelang fokus gak akan berfungsi..CMIIW
Oleh: Arbain Rambey (103716) 20 tahun yang lalu
Reversed lense punya distorsi yang parah kawan...masalahnya, ia sebenarnya tidak dirancang untuk itu....
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Gak ada lensa direversed bisa memotret dari jarak jauh. Saya pribadi, lebih baik memakai lensa macro dari pada memakai reversed lens...repot. ;)Kalau punya budget, beli aja lensa macro 180mm atau 200mm.
Jadi begitu. Cara fokus dimaju mundurin, sebelumnya saya cuma mengandalkan fokus pada Z2. Hasil photo menggunakan 50mm sudah saya upload di sini Kamera saya pake Minolta Z2 lensanya tidak bisa pake lensa macro 180mm
Oleh: masbaz (39152) 20 tahun yang lalu
ga bisa. Penggunaan reverse lens memajukan titik fokus secara ekstrem, jadi dia tidak akan bisa fokus jauh
Oleh: pramana sudiro (30467) 20 tahun yang lalu
sy koq tidak percaya klo reversed lens dg focal length lebih panjang bisa menghasilkan perbesaran lbh besar dan DOF lbh dalam :-? ky-nya justru sebaliknya deh ! artinya reversed lens dg focal length 35mm akan menghasilkan perbesaran yg jauh lbh besar dibanding 200mm, hanya saja vignette-nya akan parah. jadi yg terbaik emang lensa standard 50mm dg aperture sebesar mungkin. tolong diralat kalo sy salah ;;)
Oleh: andre christian (32399) 20 tahun yang lalu
setuju banget dgn mas Pramana..pake 200mm malah nga ngaruh...kecuali pake Tele converter dulu baru distack pake reverse lens itu baru yahud...he3..belum pernah coba sih.. atau ini saya ada link link pake EF macro 65mm f2,8 perbesarannya bisa 5x.. atau mau yg lebih murah ambil raynox MSN-200 atau mau yg micro sekalian, pake raynox MSN-500..
Waktu saya pertama kali buat tulisan ini belum tahu kalau focus harus dimaju mundurkan. Karena comment Anda semua saya jadi tahu. Bagus juga reversed lense itu bisa buat muka semut full size gak dicrop. Terimakasih. =D> :x Tapi waktu liat thread Bung Pramana timbul pertanyaan kembali. Kalau saya bandingkan antara reversed lens muka lalat saya dan reversed lens Bung Pramana dengan objek penggaris. Kok yang saya vignetting jauh lebih parah dari pada vignetting yang terjadi pada Bung Pramana? Dofnya juga, kok yang saya kecil sekali? Apa ada yang salah dengan cara saya?
Reza: anda tak tulis reversed lens yg anda pake aperturenya berapa? vignette dipengaruhi oleh: - panjang fisik lensa yg dibalik (makin pendek akan makin kecil vignette) - aperture lensa yg dibalik (makin besar mk vignette akan mengecil) --> sy pake Nikkor 50mm f/1.2 dg aperture terbuka penuh, andai anda pake lensa untuk large format atau medium format tentunya akan lbh baik. - focal length dari lensa yg tidak dibalik (bila Z2 anda diset pd zoom 380mm tentu akan menghasilkan perbesaran maksimum dg vignette minimum). Jadi anda jangan pake focal length pd Z2 lebih kecil dari lensa yg dibalik karena malah akan memperkecil obyek yg akan anda poto. kira2nya begini: Z2 pd focal length 50mm + reversed lens 50mm perbesarannya kira2 1:1 Z2 pd focal length 100mm + reversed lens 50mm perbesarannya kira2 2:1 Z2 pd focal length 150mm + reversed lens 50mm perbesarannya kira2 3:1 Z2 pd focal length 150mm + reversed lens 25mm perbesarannya kira2 6:1 --> tapi vignette-nya seru. mengenai DOF dipengaruhi oleh: - focal length --> makin panjang, akan makin sempit DOF - aperture --> makin kecil, akan makin lebar DOF (f/1.2 aperturenya lebih besar dibanding f/8).
Lensa yang dibalik yang saya gunakan itu lensa kenlock bekas yashica di bodinya ada tulisan 50 mm yang kiranya itu adalah focal length lensa tsb, aperturenya adalah aperture terbesar lensa tersebut 1.7 Sementara waktu memotret lalat tsb focal length z2 380mm, aperture 8(aperture terkecil). Jadi kalau saya hitung2 perbesaran yang dihasilkan kira2 7.6/1 (betul, nggak?). Terus kalau 6/1 seperti kata Bung Pramana diatas vignettenya udah seru berarti saya lebih seru lagi vignettenya? Jadi penyebab vignette pada foto saya kurang lebih begitu?
kalo gak pengen ada vignette mending pake close-up lens yg biasa aja tapi yg kualitas lens-nya bagus, lebih baik yg diameter filternya besar untuk mengurangi distorsi (masangnya ntar pake step-up ring). sy pernah liat Tokina AT-X close-up lens dg diameter filter 72mm atau bisa juga Nikon Close-up No.6T dg diameter 62mm, hanya sj perbesarannya masih kurang ekstrim. kalo mau yg ekstrim bisa pake Kenko Close-up AC No.17 ini contoh dg Close-up lens Nichiaru (100rb dapet 3) vs Raynox DCR-250 (750rb), terlihat jauh banget detailnya. hanya sj Raynox juga masih ada vignette karena diameternya hanya 43mm.
Begitu. Kalau beli harus hati-hati. Tapi kalau dilihat-lihat perbesarannya masih gak sebesar pake reverse lens. Itu kupu-kupu kan, kalau pake reverse lens mata lalat aja bisa dibuat full frame walaupun makenya susah. Kalau pake close up apa focusnya juga maju mundur? Terimakasih Bung Pramana infonya
salah satu kekurang nyamanan pake reversed lens ato close-up lens dibanding lensa macro biasa yah itulah focusnya harus maju mundur (rangenya sempit, klo focal length dirubah mk jarak focus jg berubah --> harus dicari). yg nichiaru dg full zoom (420mm pd panasonic) focusnya kira2 20cm dari obyek ke filter, klo raynox sekitar 10cm. setidaknya dg jarak segini masih bisa pake external flashlah. sy rasa raynox DRC-250 sudah cukup, kalo mo lbh gedhe bisa pake MSN-200 ato 500 tapi diameter filternya lbh kecil lagi, yg jelas perbesarannya lbh gedhe dibanding reversed lens. contoh full zoom dg DCR-250 (tanpa crop)
contoh full zoom dg Nichiaru No.4 (tanpa crop)
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
Dari contoh foto diatas DCR-250 nampaknya cukup menjanjikan.
Terimakasih atas info2nya. sebelum saya menemukan drc 250 saya menggunakan lensa 200mm yang gak direverse dulu (cuma diletakan didepan lensa z2). Waktu pertama kali buat thread ini saya gak pernah nyoba cara ini. hasilnya dan cara pakai 200mm direverse atau 50mm menurut saya lebih buruk dari cara ini, pakai cara ini saya gak perlu dekat2 ke objek tapi perbesarannya juga cukup buat seekor lalat. pakai lensa ini saya dapat focus di jarak 40cm dan bisa buat seekor lalat full frame. satu lagi, kalau close up hoya 3x (seperti yang ada di sini ) sama dcr 250 lebih baik mana? terimakasih
Oleh: Very Wirawan (35735) 20 tahun yang lalu
Saya nyoba beberapa kali dengan reversed lens 50mm memang susah, harus bener2 stabil posisinya. Lightingnya juga gak gampang, saya banyak dibantu ring flash.
Oleh: Azhar Kuntoaji, AJI (14474) 19 tahun yang lalu
Ada rupa Ada Harga Jadi tertarik ama nichiaru nih. pengennya belajar dulu pake yg Murmer Pernah nyoba pake lensa 80mm yg d reverse, waduh, susah bener nyari fokusnya. belum lagi masalah flash built in yg gak nyampe k objek. :((