Oleh: Ronaldy Suhendra (3149) 20 tahun yang lalu
Saya ada dapat site yang membandingkan kedua flash sigma Koq hasil dengan SB600 gelap-gelap gitu ya? Masih lebih bagus SIGMA, jadi tambah bingung mau beli yang mana, jangan-jangan SB800 juga seperti itu. Sebagai tambahan, harga SIGMA lebih murah dari SB600 loh, dan support i-TTL. Rekan-rekan dan senior-senior ada yang bisa kasi masukan tentang flash SIGMA ini dengan D70? Thx
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Saya memakai SB600 puas-puas aja tuh...tergantung kita menggunakannya aja.Memakai flash bukan cuma pasang di hotshoe terus shoot...Saya lebih suka memakai setting manual karena bisa diatur sesuai kebutuhan. Kenapa hasil di review itu SB600 lebih gelap? terang aja...wong itu mereka mempromosikan merk Sigma bukan Nikon...:pKalau contoh foto yang memakai Sigma gelap, mereka gak mau beli produk ( Sigma ) mereka dong...;))
Iya juga sih, kemungkinan promosi juga, soalnya bahasa koreanya juga kaga dimengerti, tapi SIGMA katanya memang cukup baik flashnya, sayang saya tidak pernah ketemu orang yang pernah nyobain, makanya penasaran. Pak Setiadi pakai SB600 sering under ga? Saya pakai flash built in D70 kebanyakan under 1/3-2/3 stop, kenapa ya? Apa memang kecenderungan nikon seperti itu?
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
Kalau dianggap gelap, kompensasikan saja flashnya ke +1 atau +½. Adalah kita yang mengatur flash, bukannya flash yang mengatur kita.
Benar juga sih tinggal dimainkan kompensasinya, sebelumnya saya pakai flash built-in 300D jadi belum pernah nyoba kompensasi flash, hehehe. Tapi untuk menggunakan manual setting sepertinya agak lucu dengan teknologi flash sekarang yang ada ini, misalnya saya udah beli SB800 mahal-mahal yang dengan i-TTLnya seharusnya automatis cukup akurat dalam hasil pencahayaan pada output, tapi kalau tetap memakai setting manual, SB-16 saya yang lama sepertinya juga cukup memadai, cuma agak repot kalau dalam event khusus yang banyak moving objectnya harus mengatur settingan manualnya itu, makanya saya mau mencari flash yang kompatibel dengan i-TTL sehingga tidak perlu banyak setting manual lagi dan hasilnya cukup akurat untuk foto moving object dalam suatu event. Saya jadi agak bingung, pengalaman rekan-rekan sekalian yang menggunakan SB600/SB800 bagaimana?
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
ronald: kamu pake sb600/800 di 300d kamu? :O
Oleh: masbaz (39152) 20 tahun yang lalu
ronaldy, SB800 works wonders for me. Di mode i-TTL, dia secara otomatis mengkompensasi jarak fokus, tanpa kita perlu banyak berbuat. Kalaupun saya memakai flash compensation, itu pasti untuk tujuan/efek tertentu.Ini contoh foto dengan SB800 off-camera, wireless. SB800 bahkan masih ikut mengukur pencahayaan dalam posisi wireless meskipun saya bounce 45 derajat ke atas, sehingga saya tidak perlu melakukan apa2 kecuali menentukan setting pencahayaan manual yang tepat untuk mencapai hasil yang saya inginkan.
Dulu di 300D pake flash built in, tapi pernah nyoba pake SB16 di 300D sih, kacau balau hasilnya, he3x. Saya baca di forum dpreview, flash SIGMA itu katanya cukup bagus dan setara dengan SB800, bahkan di mode wirelessnya. Karena keterbatasan dana, mungkin saya akan coba flash SIGMA, tapi tentu test dulu sih kalau boleh sama tokonya, he3x. Coba dicek di sini http://forums.dpreview.com/forums/read.asp?forum=1034&message=10587880 atau di search aja SIGMA DG 500 SUPER di forum tersebut, tapi sayangnya orang bule semua yang pernah nyoba, pengennya sih denger testimonial orang lokal nih, he3x. Thx semua buat inputannya ya.