Oleh: Feri Latief (10508) 20 tahun yang lalu
Ini kisah asli dari majalah Pantau tentang james Nachwey ketika meliput kerusuhan Ketapang. Hasil tulisan AMALIA PULUNGAN dan ANDREAS HARSONO Walaupun fotografer profesional fotografer tapi tetap nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Semoga kisah ini bermanfaat.
Nachtwey ada di Gang Pembangunan I ketika seorang pemuda Ambon lari menghampirinya. Si Ambon dikejar 20-an pemuda Muslim. Mereka bersenjata, dari celurit hingga pentungan, dari batu hingga golok. Mereka mengejar dan membantai si pemuda dengan brutal. "Urat takutnya sudah putus," kata Panji Wibowo, seorang pembuat film dokumenter yang kebetulan jadi saksi mata, dan menyaksikan Nachtwey memotret adegan itu. Beberapa pemuda muslim berteriak, "No photo, no photo." Nachtwey mundur, tapi maju lagi. Mereka teriak lagi, "No photo, no photo." Nachtwey mundur lagi, tapi maju lagi, setiap massa bergerak, setiap saat itu pula Nachtwey menguber. Nachtwey berada pada detik-detik yang sulit. Seorang fotografer terkadang dituntut memilih apa yang harus dilakukannya: memotret dan membiarkan si Ambon mati atau membantu menyelamatkan nyawa seorang anak manusia tapi tak memotret. Siapa tahu dengan kehadiran seorang asing, mereka bisa diingatkan untuk tidak main hakim sendiri? "Ketika itu terjadi, saya mencoba menghentikan massa. Dua kali mereka seakan-akan hendak menghentikan serangan mereka. Tapi mereka menunjukkan sikap tak bersahabat pada saya. Di sisi lain saya hanya seorang diri. Saya juga tak menguasai bahasa setempat," kata Nachtwey. Dia pun memutuskan memotret. Panji juga melihat Nachtwey, "Gua liat ada upaya-upaya gitu tapi karena dia outsider, bule, dan dia nggak bisa ngomong bahasa Indonesia." Tapi ini dilema yang sering dihadapi fotografer. Mereka sering dituduh tak berperikemanusiaan. Kapan seorang fotografer membantu orang yang difotonya dan kapan memutuskan hanya jadi pengamat? "Batasnya adalah ketika Anda hanya jadi satu-satunya orang yang bisa mengubah keadaan," kata Nachtwey. Ketika usaha Nachtwey gagal, pertanyaan berikutnya adalah meninggalkan kejadian atau merekam adegan kejam itu? Nachtwey memilih merekam adegan di Gang Pembangunan I. Tugas seorang fotografer adalah merekam dan memperlihatkan adegan itu pada masyarakat luas. Nachtwey pun mengarahkan kameranya, klik É. Foto-foto itu beberapa bulan sesudahnya memenangkan penghargaan World Press Photo.
Oleh: Haryanto R (6495) 20 tahun yang lalu
ampe merinding liatnya, kalo itu bukan bule juga pasti disikat kayanya, pilihan berat bagi nachtwey, tapi dia pasti tidak bisa melakukan apa2 selain motret, thx for sharing, great job mas Feri
Oleh: masbaz (39152) 20 tahun yang lalu
saya pernah mendengar cerita ini satu sisi dari filmnya Jim Nachtwey. Thx mas Feri, saya jadi tau testimoni pewarta lain yang melihat kejadian itu.
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Saya sudah pernah lihat foto itu di situs....:-SSSadis...seperti mau motong ayam aja...:-SSAda juga foto seorang anggota ABRI yang dibakar sampai tewas...fotonya mulai dia digebukin, dibakar sampai orang itu hangus tak berbentuk...:-SS
Oleh: Bernard Juniardy,Beben (50050) 20 tahun yang lalu
Kalo saya pribadi motret dulu, masalah tolong menolong urusan belakangan mas Feri, soalnya kalo kita menolong nanti malah kita kena getahnya, apalagi kalo profesi kita wartawan tentu tugas kita yg kita dahulukan yaitu memotret dan melakukan reportase atas moment yg kita ambil...
Oleh: Hani AE (28017) 20 tahun yang lalu
Tidak se ekstreem Jim, pernah mendengar cerita kawan (member FN) . Sebuah mobil sdh di bibir/ujung jurang, kebetulan kawan sy lewat dan langsung berhenti. Ibu2 menangis turun dari mobil saking takutnya (jurang 20 - 30 m). Kawan sy reflect mengeluarkan kamera dari saku utk momen ini, kemudian ah....dimasukkan lagi. Diapun stop kendaraan yg lwt agar mobil leluasa dikeluarkan dari sangkutan. Dan tak menyesali momen yg lewat, dia sudah cukup bahagia dg yg dia telah lakukan. Tergantung perasaan, mana yg didahulukan. dan utk masalah ini, relatif sekali kembali ke personal masing2. Tapi kalo di mintai tolong utk mindahin kayu sebanyak ini? Spy lalulintas segera lancar.
Mudahan tidak mengganggu thread ini. Ada kecelakaan. What should we to do? Shot or help? Tp di pic ini, korban tewas seketika (supir).
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
wah fotonya sadis banget :(
Suatu waktu mungkin ada pilihan, Shot or Drink (even both)
Another angle.
Oleh: Suryo Wibowo (25088) 20 tahun yang lalu
hmmm....satu dilema sebagai manusia dan fotografer...
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
saya rasa seorang fotografer adalah manusia sehingga sikap manusiawi tentu harus maju duluan. pekerjaan itu tidak lebih penting dari kemanusiaa, bukan?
Oleh: Grace Utomo (10175) 20 tahun yang lalu
makasih berbagi kak...threadnya sangat menarik...i learn something here...:)
Oleh: Ben Kristianto (15058) 20 tahun yang lalu
Makasih kak Ferry buat sharingnya. Keberanian James Nachtwey sbg seorang photografer pada saat konflik memang mengagumkan. Bukunya James Natchtwey yg berjudul "Inferno" berisi foto-foto BW luar biasa yg mengabadikan penderitaan umat manusia krn perang di berbagai tempat spt Sudan, Rwanda, Bosnia, Kosovo, dll. Kalau ada teman-teman yg sudah pernah lihat buku ini, di halaman awal ada kutipan dari Inferno karya Dante yg bunyinya "Through me is the way to the sorrowful city. Through me is the way to join the lost people", yg menurut saya ajakan James Natchwey utk merasakan penderitaan mereka melalui foto-fotonya.
Oleh: Nina Marzoeki (27061) 20 tahun yang lalu
foto yg bicara... itu tugas fotografer....
Oleh: Syaefullah Kamal (36528) 20 tahun yang lalu
ngeri
Oleh: Eleena Oktavian (1448) 20 tahun yang lalu
Oleh: Kristianto Gunawan T (145148) 20 tahun yang lalu
Sebagai sesama manusia kalo bisa tetap menolong harus lebih diutamakan, karena meskipun photografi adalah job yang merupakan kehidupan si fotografer namun kalo menolong itu lebih urgen sifatnya mungkin kepentingan pribadi dan kesempatan dapat foto candid dapat dikesampingkan dulu. Tapi kalo fotonya James Natchwey diatas yang sangat mengerikan itu, mau nolongnya juga bagaimana? itu yang jadi dilema...
Oleh: Dhian Raharjo (11690) 20 tahun yang lalu
aku kira batasan yang diberikan James Natchwey sudah cukup bagus, yaitu "Pada saat kita bisa mengubah keadaan". kalo kiranya kita gak mampu mengubah kondisi untuk menyelamatkan korban atau bahkan dapat mengancam keselamatan kita , sebaiknya jangan dilakukan, mending motret saja. tim SAR juga kan mengutamakan keselamatan dirinya sendiri dulu sebelum menulung kurban.
minggu kemaren, ceritanya aku lagi asik motrek pigeons di pinggir sungai Han. sekitar 300 meteran dari tempat ku nongkrong ada seorang bapak2 berteriak2 melambaikan tangan pada boat tim SAR 119 yang melaju mendekat kearahnya. rupanya beliau menyaksikan seorang perempuan bunuh diri, nyemplung disungai. maap kak Feri numpang beberapa foto, ya...
seandainya 200 meter lagi aku lebih dekat dengan lokasi kejadian.... dan menyaksikan langsung seperti yang si bapak disebelah kiri itu lihat, apa yang akan aku lakukan? tentu saja aku tak akan menyemplung ke sungai untuk menolong si korban, kenapa? karena aku tak bisa berenang. (beneran) tapi kenapa si bapak itu juga gak nyemplung untuk menolong? gak bisa berengan juga kah? atau dia pikir sangat berbahaya nyemplung disungai?
aku pikir keputusan si bapak cukup bijak dengan tidak nyemplung langsung kesungai, tapi langsung menelpon 119 (911 nya amrik) meskipun ia tau manusia gak bisa bertahan lama di dalam air. pertama yang harus diperhatikan tentu saja keselamatan diri sendiri, siapa tau sungai ini lebih berbahaya dari pada kelihatannya. dan ternyata memang penyelam ini mengalami kesulitan untuk menemukan jasad korban. ia timbul tenggelam beberapa kali tanpa membawa hasil, sementara temannya siap2 diatas boat untuk menyelam juga jika diperlukan bantuannya. nah... penyelam saja perlu penyelamat lain untuk dirinya, kan? setelah beberapa menit akhirnya jasad korban ditemukan.
jadi menurutku, pikirkan lagi sebelum melakukan pertolongan... bisakah kita mengubah keadaan? kalo ragu2 mending motret saja. terimakasih kak Feri Latief, numpang thread. mudah2an masih nyambung dengan judul dan isi topik ini.
Oleh: Adhi Perwira (14707) 20 tahun yang lalu
motret aja nanti akan ada bantuan dari potret kita itu