Well, sebenarnya thread ini saya buat karena saya ingin lebih banyak mengerti tentang konsep 'fotografi sebagai bisnis'.
Tentu saja banyak rekan-rekan sekalian yang 'hidup dari kamera', entah itu sebagai jurnalis, fotografer studio, fotografer event, atau yang lain-lainnya.

Namun, sebatas yang saya pelajari (maksudnya: bisa saja saya salah), banyak di antara fotografer yang begitu menyukai sebuah karya foto ciptaannya, namun ada kalanya foto tersebut (yang dibuat dengan teknik yang matang, konsep yang 'artful', dan peralatan yang sophisticated) kurang 'terjual'.
Bisa jadi karena memang foto itu bukan bersifat foto komersial, melainkan sebuah karya 'seni' (Seperti kecenderungan di dunia perfilman kita tempo doeloe, film dengan piala citra terbanyak cenderung kurang laris dibandingkan yang ringan-ringan).

Nah, maksud saya dalam thread ini adalah, kira-kira foto seperti apa (atau jenis dan klasifikasi mana) yang bisa dan akan menjadi 'sumur duit' bagi kita semua, jika ingin menekuni fotografi sebagai sumber pendapatan sampingan diluar pekerjaan yang ada.

(Mungkin perlu dijelaskan, maksud saya bukan bagaimana menjadi fotografer pro yang laris, tapi lebih ke arah konsep foto bagaimana yang harus dipakai oleh fotografer amatir, agar at least bisa ada 'uang laki-laki' dikit, tanpa harus terjun sebagai fotografer pro, yang punya kamera canggih atau studio.)
Terimakasih atas pendapat kawan-kawan.

...dunia seni foto ini tidak terduga kawan...

Foto-foto yang sangat saya sukai, ternyata jeblok nilainya di FN. Dalam bisnis, juga jeblok.

Namun banyak foto saya yang menghasilkan duit justru yang tidak begitu saya sukai, juga tidak bagus (menurut saya)....

Dalam beberapa lomba, cara saya untuk menang adalah mempelajari selera juri dan pemilik lomba. Beberapa kali berhasil....

Jadi, kalau ingin foto laku, pelajari pangsa pasarnya....Gak ada rumus karena kalau ada, semua orang jadi bisa dong....

Betul banget pendapat Bang Arbain........

fleksibel yaa Om Arbain?

IMO, bikin konsep yang sederhana saja, yang mudah dimengerti masyarakat umum :)
Correct me if I'm wrong :D

idem pak Arb.
ada foto yang saya nggak sukai sama sekali, tapi malah dihargai oleh orang lain dengan harga yang menurut mereka pantas.

gampangannya gini:
kita lihat satu foto di majalah yang menurut kita jeleknya minta ampun jabang bayi amit-amit. tapi bahwa kenyataannya foto itu dibeli dan dimuat oleh majalah tersebut, membuktikan bahwa foto itu punya "nilai" yang mungkin kita sebagai pelihat/penikmat tidak bisa melihat atau menikmati foto tersebut.
tapi kita juga lihat di majalah foto yang benar-benar menggugah perasaan senang kita. itu juga menunjukkan bahwa foto tersebut punya "nilai".
keduanya punya nilai, satu bisa kita lihat satu nggak. jadi memang menurut saya, nggak ada patokan khusus bagaimana membuat foto yang laku jual.

Saya setuju dengan Bang Arbain...tambahan mas ditto, bisnis photography 80% adalah manajemen, 20% baru kita ngomong teknis. Saya berkaca dari apa yang telah saya kerjakan...saya potret, konsepnya sederhana, klien senengnya minta ampun...padahal di FN nilainya jeblok blok...well, who gives a shit!! ya kan...tapi dari nilai jeblok itu saya tahu idealisme FNers tinggi2x:D. Saya juga sering lihat karya Roy Genggam yang ASTRA ( asal terang ) nyatanya banyak dipakai oleh beberapa perusahaan. Itulah foto...biar foto yang nyari duit...bukan kita...he...he....biar foto yang bicara...

Setuju sama bang arbain. Yah kalo ujungnya dagang..yah apalagi kalo bukan mengikuti pasar, kalau untuk create demand, kita musti bisa bikin sesuatu yang bener2 sinting

ckckckckckck...pantesannn......

Waa... Nggak nyangka yang nanggapin langsung Pak Arbain.
Jadi tersandung, eh tersanjung saya.

Terimakasih atas komentar rekan2 sekalian. Saya jadi lebih tenang, karena tidak harus mengorbankan anggaran-anggaran tertentu untuk membeli peralatan mutakhir.
Bukan berarti thread ini sudah selesai, kalau ada yang mau menambahkan, silakan saja.
Toh beberapa hari lagi thread ini segera bergeser ke halaman belakang dan usai dengan sendirinya. :))

To blur or not to blur, that is the question....