Oleh: Mira TJ (4738) 20 tahun yang lalu
Hmmm yah, bang Ochim bener. Aku sendiri ngga nulis apa-apa di thread ini. Mungkin itu sebabnya yang lainnya pada OOT, dan akunya sendiri juga ngga login berhari2 untuk meluruskan yg bengkok. Setelah aku buang yang OE ekstrim (yang sedang2 saja kan bisa diperbaiki dengan PS) yg UE ekstrim (yg sedang2 saja kan bisa diperbaiki dengan PS) yg out of focus, yg matanya merem, yg bajunya ketiup angin dan nutupin muka, yg sepatunya beda sebelah, dan seterusnya hal2 teknis yg tidak bisa diperbaiki dengan Photoshop... Foto-foto milik saya yang seperti apa yang saya anggap bagus? Tergantung lagi bikin foto apa. Belakangan sih foto bayi mlulu. Portraiture. Bagaimana portraiture yg bagus menurut saya? Sebagian orang bilang, itu semua instink. Benarkah? Apa karena memang sulit bagi kebanyakan orang menulis tentang perasaan/instink? Apa karena instink dan perasaan tidak bisa diformulakan? Pada saat ini...untuk bayi, saya suka kebahagiaan, keceriaan, sifat ingin tahu, kenakalan, keraguan dan segudang sifat-sifat polos anak kecil yang membuat dunia serasa ringan dan berwarna pink (sebenarnya agak kontradiktif nih, soalnya saya ngga begitu suka warna pink, hehehehehe). Untuk bayi, pada saat ini ya...saya tidak suka kesengsaraan, tidak pula begitu berminat dengan poin-poin kedewasaan dalam anak kecil. Tidak berarti suatu saat nanti pendapat saya tidak akan berubah.So, foto bagaimana yang Anda suka dalam koleksi foto Anda?
Oleh: Yadi Yasin (116383) 20 tahun yang lalu
hehehe saya termasuk yg OOT di thread pertama ya mbak Mira. Ini kalau saya, semua foto tdk ada yg saya buang, semua disimpan, yg saya pisahkan (dicopy kalau digital) sebagai my best/my favorite atau yg bakalan dilihat2 kembali, kriterianya sbb (berdasarkan prioritas):
Oleh: Fadjar Hamidi, PapaTITA (22300) 20 tahun yang lalu
Saya menambahkan bagian keterangan anda diatas, kalau untuk koleksi pribadi expresi dan momen tertentu lebih penting. Saya bukan peminat khusus di fotografi karenanya hasil jepretan lebih banyak tersimpan pada CD/HD, malah punya kamera gara-gara lahirnya si kecil sehingga 80% berisi soal anak/bayi dan kegiatannya, barulah dari sekian banyak jepretan saya seleksi untuk dicetak dan di-album-kan. Metoda penilaian pemilihan dari deretan foto saya rasa sangat subjektif masing2 person terutama soal expresi dan momen khusus tadi.
Mas Yasin dan rekan-rekan yang lain, Gimana kalau saya rubah pertanyaan. Jika Anda akan berpameran, katakanlah general ...atau jika Anda menyusun sebuah portfolio...detil apa yg menarik Anda dalam memilih yang terbaik di antara foto2 Anda.Hehehehhe, ini rasanya pertanyaan reseh, kok pingin tahu saja. Tapi saya rasa, ini ada kaitan dengan konsep foto yang bagus itu seperti apa, dalam pikiran masing-masing fotografer. Apa yang ingin ditonjolkan dari diri sendiri. Lalu maksudnya nanti buat apa?Saya sendiri ingin belajar mengenali style foto-foto. Mungkin dengan membaca apa yang hendak ditonjolkan oleh rekan-rekan FN dalam foto2nya secara tertulis, proses belajar saya jadi lebih cepat. Dan tentu saja, ini sharing, yg belajar tentunya ngga saya saja.
Oleh: Heru Tjandranata (11161) 20 tahun yang lalu
Mbak Mira, mana yang harus saya reply? Anda koq membuat 2 topik di thread yang sama? Yang satu bilang untuk koleksi, yang satu bilang untuk port folio. Untuk koleksi, tentu saja cuma saya sendiri yang paham mana foto2 dengan momen terbaik. Tapi untuk port folio kan harus dipajang yang bernilai jual?
Intinya sama saja. Saya cuma rubah judulnya. Thread yg saya buat beberapa hari yang lalu kebanyakan responnya tentang cara2 penyimpanan. Padahal yg saya mau adalah detil-detil apa yang membuat Anda memilih suatu print/suatu foto jadi, untuk menjadi koleksi utama. Koleksi utama bisa berupa koleksi pribadi, portfolio, pameran dkk. Apa yang membuat Anda berpikir bahwa suatu foto karya Anda itu adalah suatu karya yg pantas dibanggakan. Ini bicara dalam soal fotografi sebagai suatu karya seni, bukan dalam soal fotografi sebagai suatu alat dokumentasi semata. Jangan lupa, ada juga karya fotografi yang bernilai seni tapi juga bernilai dokumenter. Itu juga salah satu yg saya maksud.
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Lah...judulnya berubah...:-?Detil apanya nih? foto macro? :-?Btw...Kapan motret ama upload lagi kak? ;)
Oleh: Taufan Wijaya (525) 20 tahun yang lalu
Foto yang terbaik untuk disimpan atau disusun menjadi portfolio menurut saya(subjektif) adalah foto yang mendekati antara tujuan saya membuat foto tersebut dengan hasil foto(visual) sehingga orang lain sebisa mungkin meng-encode pesan yang ingin saya sampaikan. Sampai sekarang saya masih belajar mencapai kemampuan memotret seperti itu. Teknis bagi saya hanya untuk mendukung penyampaian pesan tersebut. Banyak juga members FN (termasuk saya) meng-upload foto hanya sekedar ingin mendapat respon dari karyanya walaupun karya tersebut bukan yang terbaik menurutnya.
Moto si selalu, cuman lagi males aja aplot2an. Eeeeehhhhh...lu OOT yeh!
Oleh: Trisnadi Sutrisno (4225) 20 tahun yang lalu
Saya nggak terlalu mikir panjang untuk hal ini, saya hanya simpan foto yang saya suka, biasanya foto yang bisa menggambarkan apa yang saya mau share. Contohnya, saya pernah motret orang dari belakang, karena itu mengingatkan saya pengalaman waktu kecil dulu dan saya tuangkan dalam foto. Karena itu pas, ya fotonya saya simpan.