Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Ada yang bisa menjelaskan lebih spesifik keuntungan dan kelemahannya dibandingkan dengan JPEG?Atau TIFF lebih unggul dibanding RAW?
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
Keuntungan : 1. Lossless compression, dikompres tapi ga mengganggu detail. Ukuran RAW < ukuran TIFF 2. 12 bit... data yang direkam masih 12 bit, untuk artinya ada 4096 level warna untuk tiap R G B dibandingkan 256 level (8bit) untuk jpg 3. Manipulasi ... RAW sifatnya merekam apa yang ditangkap sensor secara murni dan tanpa pengolahan. White balance / sharpness / saturation parameter hanya disimpan sebagai "header file" dan masih bisa adjustable. JPEG telah mengalami pemrosesan dalam kamera ... bayangkan kalo ngambil siang2 pake WB fluorescent .. you gonna have a hard time fixing it in PS.4. Hasil olahan RAW biasanya lebih bersih dibandingkan JPEG dari kamera (berdasarkan pengalaman) Kerugian : 1. Tetap aja lebih gede dari JPEG. Contoh : RAW 300D = 5mb, JPEG +/- 2MB 2. Time consuming to process... Try this exercise ... shoot raw lalu 1. Lakukan extreme level adjustment di RAW 2. Rubah ke JPG lalu lakukan extreme level adjustment 3. Rubah ke 16 Bit TIFF lalu lakukan extreme level adjustment JPG akan menunjukkan kekasaran jauh lebih cepat dibandingkan RAW atau 16 bit TIFF .... Buat most people JPG udah cukup, tapi kalo mo the best quality RAW is the way to go
Oleh: M.N. Kartadinata, Nugi (2259) 20 tahun yang lalu
Well put Andrian, but bukankah data yang tersimpan malah 16 bit ?
Oleh: Widarto Rachbini (24647) 20 tahun yang lalu
saya termasuk most people yang dimaksudkan mas andrian. sekarang malah nggak pernah lagi pake RAW. Repot dan nggak ada kebutuhan untuk lakukan extreme adjusment. :)
Oleh: Alvin Susanto (726) 20 tahun yang lalu
Kalo hunting pemandangan alam spt Bromo, foto untuk komersial, pre-wedding outdoor sebaiknya pake raw. Tapi kalo hunting model, foto liputan wedding pake aja jpeg large. Setuju dgn mas Andrian, raw file menyimpan data yang lebih detil.
Oleh: Yadi Yasin (116383) 20 tahun yang lalu
Saya pakai RAW kalau emang mau ambil gambar yg spesik/istimewa (martabak pake telor 4). Selebihnya cuman pasti selalu JPEG Large high-quality, nggak pernah kurang dr itu. Pertimbangannya krn kepraktisan, nggak mau repot2 buka dulu gambarnya di Capture One Rebel, dan process, de el el. Belum lagi archiving file RAW yg bisa makan tempat 2-3 kali lipet. Apalagi kalau cuman buat dokumentasi pribadi dan bahan aplotan FN... capek lagi pakai RAW :)
Oleh: Bernardo Halim, jeber (19660) 20 tahun yang lalu
kalo mau yang full control dan quality...raw is the best.....tapi yah itu...kadang otak kamera yang jadi lelet atau big space...JPEG sih cukup bagi saya..cuma kalo yang butuh detail dan kehalusan tinggi saya pake raw...untuk landscape..dan untuk repro foto (kerjaan sampingan)..salam mas jaya..:x
Oleh: Widarto Adi, darto (13411) 20 tahun yang lalu
tergantung output yah, kalo jatuhnya foto untuk 4x6 alias 4R, di s2pro saya cuman pakai setting 6mp, jpg normal.. kalau untuk produk..hmm..ya RAW pastinya, 2 kali shoot sih RAW dan Jpg Fine... mostly sih fine jpg, udah mencukupi...
Oleh: Shofian N K (16876) 20 tahun yang lalu
Software apa yang paling bagus untuk edit RAW selain software Photosop 8 dan Capture One Pro untuk kamera Canon dengan RAW format CRW?
Oleh: Gunawan Wibisono (26231) 20 tahun yang lalu
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
RAW format atau bentuk mentah itu buat yang suka masak-masak dari bahan yang betul2 mentah. Kalau males masak dan cukup happy dengan barang yang sudah siap dimakan dan tinggal dipoles atau ditata maka RAW tidak cocok, mendingan JPG, bisa langsung santap :D
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
Setiadi, beda RAW dan JPG memang tidak tahu atau nggak ngerti?. Mau ngetest kita-kita ya...:p. Tuh, si Gun malah refer ke link si Ken-nya idola Setiadi. (Biasanya Setiadi kalau ada yang nanya apa-apa, sikit-sikit Ken, sikit-sikit Ken).
Irwansyah : itu gara-gara saya baca artikel si Kenarockwell itu makanya saya nanya...:pSaya sendiri makai RAW kalau untuk landscape dan still life. Untuk Snapshot cukup JPEG Fine. ;;)
Itu kan personal opinion si Ken. Banyak orang yang depend on RAW koq. Lagipun saya banyak yang tidak setuju dengan pendapat dia. Misalnya katanya RAW bukan digital negatif: terlalu dicari-cari alasan dia itu. Katanya RAW tidak bisa dilihat NOW atau FUTURE: juga terlalu dicari-cari. Bagaimana kalau ini: Pilih RAW atau tidak tergantung sikon, deh. Anyway saya berada di pihak yang menyatakan bahwa RAW better alot than shooting JPG.
wuhehehhe, ya jelas lah RAW is better than JPG, they still got "raw" data yg kalau mau diolah lebih jauh bisa lebih baik hasilnya, ken rockwell dude is yeah agak males juga sih, dan bener kalau we got no time buat olah lanjut alias post pro, RAW akan dipandang momok yg nyebelin banget...
Oleh: Dedy P Putra (5942) 20 tahun yang lalu
setuju... pakai raw pasti hasilnya lebih moi..... coba aja motret yg warna warni alias kaya warna... pasti kelihatan :)
Oleh: Harlim (146795) 20 tahun yang lalu
Pada dasarnya persis seperti yg Bung Andrian jelaskan dg sangat detail. Saat Sensor tangkap cahaya akan merubah gelombang cahaya menjadi bit-bit warna yg mana berisi 101010101010 (disini saya kasih contoh dalam 12 bit) . 1.Jika disimpan dalam jpeg maka oleh prosesor dicamera akan proses sesuai dg setup kita (white balannce, shape, etc) Maka data tersebut akan di olah sesuai algoritma yg tersimpan didalam prosesor tersebut. Maka data bisa menjadi 11101010, 00101010 atau beberapa varian yg sesuai dg setup kita akan algoritma yg akan digunakan. Dalam arti prosesor tidak punya logic memutuskan mana yg terbaik dan hanya berisi prosedur2) 2.Jika simpan dalam raw data akan tetap tersimpan 101010101010 sesuai apa ada nya , dan itu hanya bisa diterjemahkan ke gambar oleh software yg bekerjasama dg pembuat sensor dan prosesor camera digital. Keunggulannya paling jelas yaitu manusia yg memutuskan mana yg terbaik. 3.Apakah dg RAW bisa kita bisa menaikan/menurun nilai exposure dan lain2nya dalam arti memperbaki quality, jawaban adalah "tidak" yg kita lakukan hanya melakukan hanyalah simulasi algoritma program atas hasil simulasi pembuat sensor saja. Logic yg dapat kita gunakan utk paham akan Raw dan Jpeg dapat kita gunakan ps, coba kita sharpen berulang dan berulang lalu lihat warnanya. Yg belum di sharpen adalah RAW. Jadi RAW tetap unggul karena kita menentukan itu yg terbaik bukan algoritma2 di prosesor yg memutuskan 101, 010 , 000 , 100 , atau 111
Oleh: susilo w. (50869) 20 tahun yang lalu
Wah... makasih para suhu semua..... jadi nambah ilmu neh....
Oleh: Rio Martin (4209) 20 tahun yang lalu
RAW memang mengesankan kalau denger - denger dari orang yang sudah pake. Apalagi kalau pas moto malam terus gak bawa Tripod seperti yang saya postingkan kurang lebih sebulan silam. Apa yang harus dimanfaatkan kalau moto malam lupa bawa tripod. Ada jawaban dari rekan Heru bawah pakailah RAW. Cuma yang saya kaget lagi membaca sekelumit kata - kata diatas. Kalau begitu RAW vs TIFF, masih gedean TIFF, karena TIFF saya pernah coba sampai Olympus saya hampir ngehang, besarnya kurang lebih 12MB. :))
TIFF..aduh aku pernah, dan weleh di sandisk ultra II saja masih lemot, mending di-TIFF kan di komputer saja dari raw...:) 1 TIff bisa ampe 24mb-an kalo 6mb fine quality di S2pro...
Dalam logika tiff juga tidak lah semurni RAW karena tiff telah pemekaran dari 12 bit menjadi 16 bit . Dan itu juga harus di lihat Tiff 8 bit atau tiff 16 bit. jika tiff 8 bit tidak ada bedanya dg jpeg dalam kompresi rendah. Jika ingin Tiff 16 bit, cukup simpan dalam raw dan mekarkan ke tiff 16-bit dan gunakan software dari pembuat camera tersebut. Pada umunya algoritma dan procedure sama dg yg didalam camera. Jika dilakukan didalam camera akan menbuat prosesor kamera kadang overload itu akan menjadi Hang atau apapun. Seingatan saya hanya tiff Fuji type sensor super ccd yg mendekati pure Raw 16 bit bahkan dalam logika saya mendekati 24bit :) maklum males baca brosure. Dimana diantara spasi setiap sensor ada sensor kecil lagi yg mampu menbantu algoritma/procedure memutuskan 000 atau 100 atau 010 sehingga kompresi menuju lebih akurat. Mungkin itu salah satu sebab Fuji namakan sensor mereka SUPER CCD.
Oleh: Widianto H. Didiet (96994) 20 tahun yang lalu
wuih pusing.... kayaknya udah lama berhenti pembahasannya... tapi seru juga mbacanya... nambah ilmu juga sih.. apalagi soal 10101010 itu.. heehehehhe... pengalaman sayah sih.. kalau ke digital printing buntut2nya tetep aja akan dilariin ke file EPS.. kalau gede2 komputer di digital printing ngehang, alias buat nyetak satu foto aja bisa lama bgt.... jadi lebih baik pake jpg aja.... lebih praktis... mencukupi kok...